Bab 13 : Ancaman

26 12 13
                                    

Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 13. Ancaman.

Apa kabar?
Maaf seminggu lebih tanpa kabar. Gak tau kenapa tiba-tiba mood nulis menurun, jadi baru bisa up lagi sekarang.

Vote and komen biar aku tambah semangat fren!

Warning!!
Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran.

[Happy Reading]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]

Rasa nyaman ini membuat aku tak tahu batasan, tapi aku menikmatinya

Arham, Radella

Rasa percaya diriku runtuh saat mengetahui caraku melindungimu hanya sia-sia

Maska Athalia Alden

        Sehabis pulang menonton, pada malamnya Arham memutuskan untuk mampir ke rumah Radella sebentar.

"Assalamualaikum Tante,"

"Waalaikumsalam," Arham menyalim tangan Dita Radella yang tersenyum menatapnya.

"Aduh, kayaknya Calon Mantu Mama, nih," celutuk Kayla memakan keripik pisang sambil menonton televisi. Radella yang mendengar itu, menoyor kepala Kayla.

"Asal banget, sih, lo," ketusnya.

"Emang lo gak mau nikah sama gua?" bisik Arham di samping Radela tiba-tiba.

Radella menjauhkan badannya dari Arham, memasang wajah horor. "Kagetin lo," ucap Radella kaget. Arham hanya tersenyum simpul saja mendengar balasan Radella yang tidak menjawab, namun juga tidak menolak. Hanya mengalihkan pembicaraan saja.

"Mama ke kamar dulu ya,"

Dita melangkah masuk ke dalam kamarnya. "Duh, aku juga masuk dehh. Nanti jadi nyamuk lagi,"

"Dek..." di tatapnya Kayla kesal, sedangkan yang di tatap hanya cengegesan sambil berjalan naik ke atas menuju kamar Kayla yang berada di ujung lorong.

Radella menatap Arham sejenak. "Duduk, Ham. Gua ambil air dulu," setelah itu Radella pergi menuju dapur, meninggalkan Arham yang langsung duduk begitu di persilahkan oleh tuan rumah.

Arham menatap sekeliling penasaran, lalu tanpa sengaja dia melihat sebuah foto. Dia bangkit melihat foto yang terletak di samping meja televisi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Behind the wallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang