Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 4. Motor kesayangan.
Ketemu lagi dengan cerita ini.
jangan lupa vote ya 🌟Warning!!
hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran[Happy Reading]
Aku selalu percaya padamu
Kamu juga begitu mempercayaiku
Bagi kita, itu adalah landasan dasar sebuah hubungan
Dan kita berusaha mempertahakannya--Alvina, Maska
Saat ini pelajaran kelas XII Bahasa-3 adalah olahraga, tapi tidak di sangka kalau kelas XII IPA-2 juga turut bergabung di jam pelajaran kali ini.
Beberapa, ah, tidak tapi semuanya melirik ke arah Alvina dan Radella secara bergantian dengan penasaran ingin tahu ekspresi mereka.
Ekspresi keduanya menunjukan raut datar dan dingin, ya tentu saja karena mereka tidak ingin membuat gosip tentang mereka lagi kali ini.
Mereka sudah cukup muak dengan gosip mereka terus-terusan.
Pelajaran olahraga kali ini adalah pengambilan nilai bola voli dan sialnnya tim Alvina dan Radella menjadi lawan, sebelum itu mereka semua di beri kesempatan untuk berlatih secara bergantian.
Beberapa kali Alvina kesal dengan tim Radella yang terus-terus saja membuat kesalahan dalam melempar bola atau itu memang sengaja untuk mengulur waktu.
"Heh bisa mainnya gak sih?" sewot Alvina.
Tim Radella terdiam mendengar ucapan Alvina yang terlihat kesal. Dan lagi, semua siswa siswi tambah terdiam saat Radella juga menyauti Alvina.
"Kalo kita bisa main, kita udah jadi anggota ekstrakurikuler voli kali," saut Radella.
Perang dunia ketiga di mulai.
Alvina melankah mendekat ke arah Radella yang berada di posisi terdepan hanya terpisah dengan net saja, "Seenggaknya bisa becus dikitlah mainnya. Kalian buang-buang waktu kita-kita dengan salah cara ngelempar terus," ucap Alvina sinis.
"Disini kita pelajar, gak bisa main sedikit di ajarin juga bisa," saut Radella.
"Sekarang itu latihan penilaian bisa serius dikit gak?" Alvina menatap Radella kesal karena Radella yang membela teman-temannya yang sudah tahu salah karena membuang waktu emas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the wall
Teen Fiction❝𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚, 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚.❞ Ini tentang Alvina Dayita Delmora yang cuek dan penyuka ketenangan yang entah bag...