Bab 08 : Pecah! + Cast

53 23 8
                                    

Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 8. Pecah!

Apa kabar semua?
Gimana harinya?
Jangan lupa tekan tombol di pojok iri kalian 🌟

Warning!!
Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran

Warning!!Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]

Sesuatu yang tampak biasa saja, namun hancur di dalamnya.

-- Behind the wall

Pelajaran yang paling kalian benci apa?

Kalau Alvina adalah sejarah. Dan saat ini sialnya, kelas dia sedang berlangsung jam pelajaran sejarah. Alvina pikir daripada dia mendengarkan sejarah yang sangat membosankan, lebih baik tidur.

Dia tidur dengan sangat nyenyak sambil memakai earphone miliknya.

"Alvina," panggil Pak Irzal saat melihat Alvina yang terus merunduk.

"Alvina Dayita," panggil Pak Irzal sekali lagi.

"Pst! Pst! Vin, bangun," bisik Pita menyenggol lengan Alvina yang di tepis oleh sang empu.

"Si Bocil ya," gumam Pita saat tangannya di tepis oleh Alvina, lalu dia menoleh ke arah Pak Irzal yang berjalan ke arah sini.

Mampus. Udah-udah, bakal ada ocehan panjang Pak Irzal.

"Alvina Dayita Delmora!" teriak Pak Irzal tepat di telinga Alvina.

Sang empu-nya nama berjingkrak kaget sambil mencabut earphone dari telinganya yang berdengung-dengung 'Delmora~ Mora~ Ra~' gila sih teriakan Pak Irzal semacam ibu-ibu yang lagi rebutan barang diskon.

Diliriknya Pak Irzal yang mukanya merah seperti habis berjemur itu.

"Eh, Pak Irzal ganteng macem Song Min Hoo," Alvina menyengir sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Enak ya tidur?" tanya Pak Irzal.

"Oh sudah pasti itu, mantul-tul Pak,"

Pita menabok tangan alvina, menyadarkan gadis itu agar tidak bercanda lewat isyarat.

"Alvina-Alvina. Saya ini cape banget rasanya ngatur kamu-"

"Oh, terimakasih Pak. Bapak gak perlu ngurus saya, kan, ada orangtua saya yang ngurus kok," ucap Alvina sambil menyengir dan itu membuat Pak Irzal tambah emosi di buatnya.

"Al.vi.na." ucap Pak Irzal penuh penakan.

"Iya?" ucap Alvina takut-takut.

Pak Irzal menghela nafas lelah. "Dari kelas X sampai sekarang kamu ini demen banget ya bikin saya darah tinggi?" Alvina hanya diam menunduk, takut salah kata lagi bisa-bisa guru yang sudah berumur ini jantungan karena rasa kesalnya pada Alvina.

Behind the wallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang