Bab 05 : Supermarket

66 27 11
                                    

Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 5. Supermarket.

Apa kabar?
Masih inget cerita ini kan?

Jangan lupa vote ya 🌟

Warning!!
Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran

Warning!!Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]

Earos harga mati!

--Earos

SMA Kartina selalu ramai saat bel istirahat berbunyi dan bertambah ramai karena tawa besar dari meja tengah yang berkumpul siswa lelaki nakal.

Earos. Nama geng yang didirikan sudah lama sejak awal kedua sekolah terbentuk-SMA Kartina dan SMA Bakti Wijaya.

Maska Athalia Alden. laki-laki paling bringas di SMA Kartina, ralat, se-Earos itu sedang duduk di tengah-tengah mereka dengan kaki di naikan sebelah sambil memakan makanannya tanpa merasa terganggu sedikitpun dengan kegaduhan yang di buat teman-temannya.

"Halo eneng cantik. Nanti malem jalan mau gak? Ntar abang jemput ke rumah ijin sama orang tua kamu," goda Gilang Saputra, sang playboy se-SMA Kartina itu mengedipkan sebelah matanya ke arah siswi yang lewat, membuat siswi itu malu dan berlari kecil menjauh dari meja mereka.

"Sok malu-malu, anying. Padahal mah sengaja lewat meja kita biar di godain," ungkap Asrul Erlangga atau kerap kali di panggil Arul itu saat melihat siswi tadi.

Laki-laki itu memang yang paling blak-blakan jika berbicara tanpa pandang bulu, kecuali dengan Maska harus saring dulu kalo tak ingin kena pukul.

"Namanya juga cewe. Malu-malu dulu, ntar kalo gak di respon langsung tancap gas. Iya gak Sur?" tanya Gilang pada Surya Dionar yang duduk di sebelahnya.

Surya yang di tanya Gilang menengok dengan linglung sehabis bengong melihat pacarnya yang baru saja datang ke kantin bersama teman-temannya. "Apaan? Ah, iya Gil iya," jawabnya asal.

Gilang menempeleng kepalanya karena tahu Surya sedang memandang gadis-nya dengan tatapan bengong seperti orang idiot.

"Sialan malah ngebucin," umpat Gilang.

"Elah kayak gak pernah aja lo," ucap Surya dan menengok ke arah temannya Indra Lasmana yang hanya diam sambil memakan-makanannya.

"Oi, ndra," panggilnya.

"Apa?" Indra melirik Surya singkat dan kembali memakan-makanannya dalam diam.

"Gua denger si Siska ke rumah lo kemarin. Emang bener?" tanya Surya memandang penasaran pada Indra.

Behind the wallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang