Bab 23 : Menunda

16 4 1
                                    

Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 23. Menunda.

Sehat - sehat semua..
Covid masih ada padahal udah hampir 3 tahun hiks

Warning!!
Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran.

[Happy Reading]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]

Jika kita di takdir, kan, bersama. Maka sejauh apapun kita pergi dari satu sama lain, kita pasti akan di pertemukan kembali.

- Alvina Dayati Delmora

Suasana canggung yang di rasakan oleh Alvina sekarang tak pernah dia bayangkan. Apalagi kecanggungan itu dirasakan dia saat bersama Maska, aneh sekali.

Alvina melirik Maska yang duduk di depannya, sedangkan dua makhluk sialan itu pergi entah kemana.

Dua curut sialan! Di saat kayak gini malah pergi, kenapa gak daritadi aja perginya?! Jengkel Alvina memainkan jari-jarinya gugup.

Berapa lama ya, Alvina dan Maska tak saling bertemu? Kenapa Alvina merasakan kecanggungan ini? Atau... ini hanya perasaan berdebar yang sudah lama dia lupakan?

"Vina," panggil Maska.

"Ya?" Alvina tersentak dan menoleh pada Maska dengan ekspresi kaget karena sempat melamun tadi.

"Kamu kenapa kaget gitu?" tanya Maska yang merasakan perubahan Alvina pada dirinya. "Kamu... gak seneng aku disini? Apa yang kamu bilang di telpon itu serius?"

"Hah?"

Gadis itu tak bisa menjawabnya.

Perkataan Alvina di telpon memang serius, dia sudah berjanji pada bunda Maska tak mungkin dia ingkari. Alvina tidak suka mengingkari janji yang sudah dia buat.

"Soal itu..." Maska menunggu ucapan Alvina yang ragu mengatakannya. "Aku serius, Ka. Aku harap kita gak akan ketemu lagi," mendengar itu membuat Maska melemas.

Tak bisakah hubungan mereka di perbaiki?

"Vin, kita masih bi-"

"Kita udah selesai Maska," potong Alvina.

Gadis itu menatap Maska tersenyum kecut. "Aku udah janji sama bunda kamu, aku bakal menjauh dari hidup kamu,"

"Bunda..." gumam Maska kecewa.

"Jangan kecewa sama bunda kamu Maska. Dia cuma melakukan yang terbaik buat kamu,"

"Terbaik? Dia juga yang suruh aku kesini, tapi dia yang buat kamu janji buat jauhin aku? Apa ini masuk akal Vina?" wajah Maska menunjukan kekecewaan yang dalam, Alvina dapat melihatnya dengan jelas.

"Dia buat aku janji pasti sebelum dia berubah pikiran Maska," bela Alvina.

"Kalau gitu, janji itu udah gak berfungsi lagi, ya, kan?" tanya Maska.

Behind the wallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang