Bab 25 : Persiapan dan berbincang

19 4 0
                                    

Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 25. Persiapan dan berbincang.

Akhir-akhir ini cape kerja tapi kangen nulis :(
Jadi pada akhirnya bab pendek ini muncul whehehe sorry...


Warning!!
Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran.

[ Happy Reading ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Happy Reading ]

Ini bukanlah akhir dari segalanya.

— Maska, Alvina

        WBU tampak ramai dengan anggota Earos yang baru saja pulang dari sekolah atau lebih tepatnya anak kelas 12 yang sedang melangsungkan Ujian Nasional hari terakhir.

Raut wajah mereka tampak pias dan lesuh. Sedangkan anggota Earos yang di bawah tingkatan mereka tampak santai saja mendapati raut kusut kaka tingkat mereka yang sedang pusing akan banyaknya ujian yang ada.

Surya, Gilang, Asrul, Bagus dan Hendra yang paling tampak kusutnya di banding Maska, Arham dan Indra.

Ibarat kata mereka sudah 3L.

3L = Lelah, letih, lesuh.

Lebay sekali mereka ini. Padahal yang menjalankan Ujian bukan mereka saja.

"Lebay lo pada. Masa gitu aja udah 3L," ucap Arham.

Asrul mendelik mendengar itu. "Lo diem aja mending. Otak lo itu gak sekosong otak kita!" balasnya.

"Enak aja lo!" Gilang menoyor kepala Asrul tak terima di katakan otak kosong juga secara tak langsung, tapi nyata memang begitu...

"Lo berdua sama aja," ucap Bagus mengambil gorengan yang sudah ada di meja.

"Tapi bagusnya ini hari terakhir, ya," sukur Gilang.

"Saatnya mencari ciwik!" seru Surya santai.

"Cewek terus!" seru Hendra.

"Gak sekalian aja. Es terus!" lanjut Asrul.

"Booking terus!"

"Otak lo kotor amat, sih," Arham mengusap wajah Gilang yang mengatakan 'Booking terus!' tadi dengan keras.

"Sialan! Otak lo yang ngeres langsung tertuju kesitu," saut Gilang tak terima.

"Lo berdua sama aja," ucap Indra.

Arham yang baru saja membuka mulutnya untuk menjawab langsung mengantupkan lagi bibirnya tak jadi membalas ucapan Gilang, membuat Gilang tertawa melihatnya.

Behind the wallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang