05. rusuh

634 49 3
                                    

Di pagi hari yg indah di mansion Lee terdengar keributan yh sebenarnya cuman Haechan aja yg ngerusuh di kamar kembarannya dengan melompat lompat di tempat tidur sambil teriak teriak.

"JENO BANGUN SEKOLAH DAH PAGI!!!"
"BERISIK LEE HAECHAN MASIH JAM 5 PAGI BIASANYA KAN MASUKNYA JAM 8 PAGI!!"
"YA KAN BIAR GK TELAT LEE JENO!!"
"YA KAGAK JAM 5 PAGI JUGA WOI !! KETIMBANG NGERUSUH DI KAMAR JENO AJA MENDING NGERUSUH JUGA DI KAMAR KAK MARK SAMA JISUNG !!"
"YA KAN GK USAH TERIAK TERIAK!!"
"LAH KAMU KAN JUGA TERIAK!"

"Dahlah mending gangguin kak Mark."

Haechan turun ke lantai satu ke kamar sang kakak. Saat  masuk ia disuguhkan pemandangan sang kakak yg sedang tidur dengan pulas di bawah selimut. Ya karena Haechan gk ada kerjaan akhirnya ia menyembunyikan beberapa barang seperti tas,buku tulis , dan sepatu. Setelah menyembunyikan barang Mark ia juga akan memberantak kan  meja belajarnya dan membangunkan kakaknya.

"MARK HYUNG BANGUN ADA YG MENGHABISKAN SEMANGKA MARK HYUNG."

  Mark langsung meyingkirkan Haechan dari atasnya sampai ia terjatuh. Ia langsung bergegas berlari menuju kulkas dapur  tempat ia menyimpan semangka . Melihat Hyung nya yg menuju kulkas Haechan bergegas menuju ke kamar Jisung dan menguncinya takut jika Mark akan memarahinya habis habisan.

Mark POV

Aku pergi ke kulkas di dapur untuk memastikan dan ternyata.....selamat Lee Mark kamu dibohongin lagi sama Lee rusuh Haechan. Aku pun kembali ke Mark untuk melanjutkan tidurku atau membaca buku, tapi aku mengurungkan niatku saat aku melihat kamarku yg sangat berantakan dan aku tidak melihat tas , buku tulis dan sepatuku. Aku menyimpulkan bahwa oknumnya adalah Lee Haechan.

"YAK..... LEE HAECHAN KENAPA KAU MEMBUAT BERANTAKAN KAMARKU  DAN DIMANA KAU MENYEMBUNYIKAN BEBERAPA BARANG KU. AWAS SAJA JIKA AKU MENEMUKAN MU !!"

"Dasar Haechan sehari saja tidak membuat ulah tidak bisa yh ? Aku heran ayah adalah orang yg tegas dan serius jarang sekali bercanda, ibu ia ramah dan murah senyum. Lalu Haechan anak siapa ?   di rumah ini tidak ada yg berperilaku seperti dia, kerabat dan saudara jauhku tidak ada yg berperilaku seperti dia. Ha... Kapan ini selesainya ? Haechan akan ku balas perbuatan mu nanti." 

Ucapku sambil merapikan barang barang sekitar yg di kamar. Sejujurnya aku sudah lelah dengan tingkah Haechan yg tidak bisa diam itu berbeda sekali dengan kakak kembarannya yg cenderung dia dan hanya tersenyum jika melihat perbuatan kembarannya.

Setelah acara merapikan barang barang ku di kamar. Aku segera mencari barang barang yg disembunyikan Haechan dan tidak sengaja aku lewat di depan sebuah kamar yg kosong dan kamar itu aku melihat ibu sedang berbicara dengan seseorang di telepon yg terdengar sangat penting. Aku mulai mendekat dan  terkejut karena ibuku bilang Jisung adalah anak kandung dari ayah dan yg lebih  parah lagi ia sengaja membunuh Jisung karena dendam lamanya. Setelah mendengar itu aku harus pergi dan aku berjanji akan merahasiakan ini dari siapapun bahkan Jisung sendiri dan juga akan selalu menjaganya diam diam. Apapun yg terjadi kelak aku yakin ini tidak ada sangkut pautnya dengan kedatangan Jisung tapi ini murni karena takdir yg sudah di tulis yg maha kuasa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haechan side

Sekarang Haechan lagi berada di kamar adiknya yaitu Jisung. Sebenarnya dia pengen banget ganggu Jisung tapi ngelihat dia tidur pulas banget Haechan jadi mengurungkan niatnya. Dia jadi berkeliling ke kamar Jisung dan melihat sebuah buku harian yg tergeletak di atas meja belajarnya. Dia membuka tapi alangkah terkejutnya melihat isi nya berupa tanggal dan kejadian yg hanya di tulis sebagian. Dia hanya melihat bagian depan yg tertulis

Kejadian yg beberapa bulan yg lalu hanyalah salah satu dari beberapa hal menyedihkan yg aku alami. Aku hanya ingin menjadi seorang anak kecil pada umumnya yg bermain dan bercanda. Sedangkan, aku disini dipenuhi ketakutan karena aku menjadi penyebab utama penderitaan mereka. Aku tidak mau dianggap seorang pembawa sial. Aku hanya anak kecil yg tidak tau apa apa , aku hanya seorang anak kecil yg polos. Aku hanya berharap apa yg aku mimpi kan semalam tidak terjadi.

Setelah membaca tulisan tersebut, ia langsung menutup buku yg sempat ia buka dan mengelilingi kamar. Dia melihat di kamar itu hanya ada beberapa pigura foto dan lukisan Jisung  yg terpajang apik dan rapi di sana.  ia mendekati Jisung yg masih  tertidur dengan pulas  dan mulai membangunkannya. Jisung pun mulai terbangun dan mulai mengumpulkan nyawanya yg masih sepenuhnya sadar.

"Haechan Hyung kenapa disini kan ini masih jam 6 pagi kurang ?"
"Hehehe sebenernya Hyung niatnya tadi gangguin kamu. Tapi gk jadi gara gara kamu tidur pulas banget ."
"Terus Hyung ngapain aja di kamar Jisung ?"
" Hyung tadi cuman keliling kamar dan baca buku harian kamu tapi cuman halaman pertama. Jadi sekarang Hyung tanya sebenernya apa yg Jisung sembunyiin dari kita ?"
"Jisung bukannya sembunyiin rahasia Jisung ke kalian. Jisung cuman pengen kalian tau pas kalian semua udah besar. Nanti pas waktunya tepat Jisung bakal bilang kok sama kalian."
"Janji ?"
"Janji!!"

Mereka  menautkan kedua jari kelingking dan Haechan akan terus menanti kapan janji yg dibuat Jisung di tepati olehnya .

"Jisung gimana kamu bantu Hyung ngambil barang barang Mark Hyung yg tadi aku sembunyiin ? terus dikasih ke Mark Hyung sama sama ,mau ?"

Setelah mengambil barang-barang Mark Hyung yg tadi Haechan sembunyiin di bawah tempat tidur. Dia dan Jisung menyerahkan ke sang pemilik. Kita berharap semoga Haechan tidak kena masalah sebentar lagi.

MAAF ~ Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang