11. diagnosis

706 41 1
                                    

Jisung pingsan di trotoar ditemani dengan hujan yg deras. Tidak ada satu orang yg mau menolong karena keadaan yg sedang hujan sangat deras, tetapi terlihat sebuah mobil mendekat ke arahnya. Setelah itu terlihat seseorang pria mengangkat Jisung ke mobilnya. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota Seoul. Sang pengemudi terlihat terburu buru mengendarai mobil takut orang yg dia temukan itu tak tertolong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mansion Lee side

Mark Lee menatap  pergi  Jisung  dari depan gerbang rumahnya. Mark takut terjadi sesuatu kepada Jisung,dia sempat melihat Jisung memegang kepalanya dan wajahnya pun  pucat. Ditambah keadaan yg hujan lebat di sertai angin menambah kekhawatiran Mark terhadap adik bungsunya itu. Tadi sebenarnya Mark ingin membela Jisung tapi Jisung memberikan gelengan tanda ia tidak mau. Sekarang Mark hanya bisa berdoa agar salah satu adiknya itu baik baik saja.

Sedangkan Haechan dan Jeno sedang bermain di kamar Haechan. Biasanya mereka bermain di ruang keluarga yg jaraknya cukup dekat dari ruang tamu, karena mereka juga tidak mau mendengar apapun  yg dilakukan oleh mamanya jadilah mereka memutuskan bermain di tempat yg sekiranya jauh dari ruang tamu juga kamar Jisung dan kamar Haechan lah tempatnya. Mereka berada di kamar Haechan seharian dan hanya turun untuk makan siang dan setelah makan malam mereka mendengar dari para maid bahwa Jisung akan diusir hanya semalam. Saat mereka mendengar bahwa mamanya mengusir Jisung hanya semalam mereka kaget, bukan apa-apa diluar sedang hujan lebat disertai angin jika Jisung kenapa-kenapa mereka juga yg repot. Ya sebenarnya mereka agak tidak tega dengan kejadian ini karena kan Jisung tidak salah dia sedang kurang sehat dan seharusnya istirahat bukan membersihkan rumah dan kenapa juga Mamanya juga tetap bersikukuh tetap mengusir Jisung. Jika dia pingsan di jalan lalu mengalami sebuah kecelakaan dan tiada. Bagaimana ? Apakah wajar mengusir anak umur 6 tahun ? Tidak kan.

"Chan ?"
"HM.. ada apa ?"
"Apa kau tidak kasihan kepada Jisung?"
"Sebenarnya sangat tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa kan lagian juga kita sudah berada di pihak mama. Jika kita berada di pihak Jisung semakin berambisi juga mama untuk membunuh Jisung. Untuk sekarang kita hanya bisa mendukung semua perbuatan mama. Kau Taukan apa akibatnya jika kita tetap memihak kepada Jisung."
"Mama akan semakin menyiksa Jisung kan ? Tapi, kita juga bisa melindunginya kan ? Seharusnya kita...? Huft.... Percuma saja ya Jisung  bakal tetap disiksa olehnya kan ?"

Setelah perkataan Jeno itu pun mereka berdua terdiam, hanya ada suara Rintikan hujan terdengar dan mereka memutuskan untuk pergi ke kamar masing masing sambil memikirkan tindakan mereka.

Nyonya Lee hari ini sangat senang sebab anak dari Nyonya Park telah ia usir . Ya meskipun hanya sehari tapi itu sudah cukup dan sebenarnya ia juga tidak tega tapi karena Jisung masih anak anak dan belum pantas menerima semua ini tapi, ia hanya ingin membalaskan dendamnya lewat anak dari orang tersebut. Dia sudah tidak peduli dengan keadaan Jisung, ia hanya peduli dengan anaknya, ekonominya dan dendamnya. Jika dendamnya semuanya sudah terbalas dia tidak akan menjadikan Jisung sebuah objek balas dendam lagi. Tapi yg jadi pertanyaan kapan itu akan terjadi ? Entahlah ia tidak tau itu kapan yg penting dia akan membesarkan ketiga  anak-anaknya dulu. Sebelum ia pergi ke ruangannya , dia mengingat sesuatu bahwa tadi Jisung sempat memegang kepalanya ?

"Apakah Jisung sakit ? Tapi gara gara apa ? Aku selalu memberikan makanan yg sama dengan anak-anakku dan juga masih memperhatikan kesehatan Jisung hampir setiap hari. Dan anak itu masih baik baik saja tapi akhir-akhir ini ia sering mengeluh tentang kepalanya yg bertambah sakit setiap hari ? Juga ia belum makan siang dan malam sama sekali !! Oh astaga bagaimana jika ia pingsan ? Tapi jika benar Jisung pingsan pasti ada orang yg menolongnya dan jika aku harus pergi mencarinya sekarang kemungkinan besar ia sudah di bawa ke rumah sakit terdekat."

"Memikirkan hal itu saja sudah membuatku pusing. Oh astaga!! Aku bodoh sekali belum memberikan anak kecil itu makanan dari siang.... Lebih baik aku mencarinya saja pikiranku menjadi tidak tenang."

Setelah memikirkan baik baik, ia pun pergi mencari Jisung di tengah tengah hujan yg lebat. Mark yg melihat mamanya keluar dengan mobil sedikit merasa senang karena mamanya masih memiliki sisi kebaikan dalam dirinya dan yg akan Mark lakukan hanyalah berusaha tidur agar tidak dimarahi oleh ibunya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mobil yg dikendarai oleh orang yg menolong Jisung berhenti di sebuah rumah sakit yg cukup besar di Seoul. Setelah turun dari mobil ia pun tergesa gesa menuju IGD rumah sakit tersebut bersama dengan beberapa suster yg menolongnya. Yap, kalian tidak salah ternyata orang yg menolong Jisung adalah seorang dokter. Selama beberapa jam ia memeriksa Jisung, akhirnya ia tahu Jisung menderita apa.  Sekarang yg ia butuhkan adalah alamat dari anak tersebut dan menjadi masalah ia tidak menemukan kertas alamat atau no. Telpon di sakunya. Tetapi dari pakaian yg ia gunakan itu sudah menentukan bahwa ia salah satu anak dari orang kaya.

Setelah Jisung pun tersadar dari pingsannya. Hal pertama dari ruangan tersebut adalah bau obat obatan. Apakah ia ada di rumah sakit ? Pertanyaan tersebut langsung terjawab saat melihat seorang dokter laki laki mendekat dan berkata.

"Hai siapa namamu ? Dan perkenalkan aku dokter moon. Bolehkah aku berbicara denganmu ?"
" Hai dokter moon!! Namaku Park Jisung. Memangnya apa yg ingin dokter bicarakan."
" Jadi begini saat kita memeriksa bagian Kapala dalam mu dan kemungkinan terdapat sel kanker di dalamnya. Nah, apakah Jisung ingin dokter memberi tahu keluarga mu ? Oh, iya siapa orang tua mu yg ?"
"Tidak usah dok, Jisung tidak ingin merepotkan mereka dan untuk orang tua aku adalah anak angkat dari keluarga Lee dokter. Tapi apakah aku bisa sembuh ?"

"Huft baiklah jika begitu dan aku akan memberi tahukan Nyonya Lee tentang ini.  Jisung ingin sembuh harus kemoterapi dulu dan jika kemoterapi keluarga Jisung bisa tau jika Jisung sakit tapi dokter bisa memberikan beberapa obat yg bisa meredakan rasa sakit sementara."

"Dokter jika Jisung kemoterapi apakah bisa sembuh? Jika ia Jisung akan pikir pikir dulu tapi uangnya pasti mahal ?"

"Ya sel kankernya bisa hilang tapi tidak bisa sembuh total pasti kambuh lagi dan untuk biaya tenang dokter akan mengurusnya. Sekarang Jisung jangan terlalu banyak berpikir ya dan semangat!!"

MAAF ~ Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang