09. perubahan rencana

495 38 0
                                    

Jadi,hari ini tanpa sepengetahuan mamanya, Mark  diam diam menemui seseorang untuk merubah rencana mereka yg sudah  susun sebaik mungkin. Sekitar 2 bulan lalu rencana mereka berantakan dan Mark takut mamanya memasukkan alat pengintai ke salah satu barang yg sering mereka bawa dan akhirnya mereka semua sepakat untuk mendiskusikan semua tanpa barang yg biasa dipakai dan  bawa.

"Bagaimana sekarang ? Kau tau aku takut Jisung semakin tersiksa di sana. Dia setiap malam menangis dan berusaha untuk Bunuh diri. Jadi beberapa hari ini aku tidur bersama Jisung dikamarnya. Terkadang jika aku tidak ada si kembar juga akan menyuruh Jisung melakukan pekerjaan yg seharusnya dia belum kerjakan anak seusianya. Tidakkah ada rencana  lain ?"

"Untuk sementara ini kita ikuti alurnya dan aku juga ingin tahu apa yg akan di lakukan bibi Lee setelah ini ? Aku juga tidak ingin gegabah dan juga dimana Jisung kau tidak mengajaknya ?"

"Sebenarnya aku ingin mengajaknya tapi dia sedang berada di Busan bersama kakek dan neneknya. Aku tidak ingin menganggu waktunya bersama mereka . Aku kasihan pada Jisung, kenapa anak yg tidak tau salahnya apa ? Disalahkan semua orang sebab kehadirannya lah yg membuat tuan Lee tiada." 

"Kau tau Hyung mungkin banyak yg belum  mengira anak anak yg belum menginjak 10 tahun. Bisa membuat rencana atau sudah membulatkan tekad untuk melakukan sesuatu. Mungkin banyak yg mengira yg kita bahas adalah hal hal yg berbau anak-anak padahal kan tidak seperti itu."

"Seandainya mama pemaaf dan menganggap ini semua kesalahannya karena telah membuat ibunya tiada. Ini semua tidak akan terjadi. Sungguh aku kasihan denah Jisung."

" Setelah dari sini kita harus biasa saja dan jangan sampai membuat kebahagiaan rang lain curiga."

Di sisi lain terdapat seorang anak laki-laki yg duduk di Antara kakek fan juga neneknya. Senyum tulus yg selalu dia perlihatkan dan tidak akan pernah luntur. Ia sedang bercanda gurau dengan mereka dan sejenak melupakan semua masalah yg menghampirinya.

"Nek, seandainya aku pergi mungkin banyak orang bahagia kan? Termasuk kalian ?"
"Hei apa yg kamu katakan Jisung ?  kami tidak akan pernah senang. Kenapa kamu mengatakan hal tersebut ? Kami tidak akan pernah marah jika kamu jujur kepada kami."

Akhirnya Jisung menceritakan semuanya kepada mereka. Semuanya kepada mereka dari hubungan gelap sampai sekarang yg Jisung alami. Mereka tidak pernah memotong perkataannya, mereka mendengarkan baik baik. Setelah cerita tersebut mencapai akhirnya, mereka berpikir dan keadaan ruang tamu seketika hening. Tidak ada yg berbicara mereka semua larut dengan pikiran mereka. Memikirkan apa langkah yg harus diambil kakek dan nenek Park.

"Jisung, kami bersyukur memiliki dirimu. Kami tidak merasa bahwa ini semua salahmu. Kamu hanyalah seorang anak kecil yg tidak tau apa apa. Dan semua anak adalah keberkahan, kamu bukan anak haram tapi proses mereka salah. Kakek juga tidak membenarkan mereka atau menyalahkan mu. Seandainya Nyonya Lee mengesampingkan egonya mungkin semua ini tidak terjadi dan kakek harap orang yg menyayangi Jisung sudah memiliki rencana lagi untuk menyingkirkan wanita itu."
" Yg dikatakan oleh kakek mu  benar dan oh ya seandainya suatu hari nanti jika mereka minta maaf atas perbuatan mereka apa Jisung akan memaafkan mereka ? Nenek ingin dengar juga alasannya kenapa ?"
",Jisung akan memaafkan mereka semua. Kenapa ? Karena kata mama kita tidak boleh membenci seseorang jika orang tersebut membenci kita kita harus membalas mereka dengan kebaikan. Jisung juga yakin suatu hari nanti mereka pasti sadar apa yg dilakukan mereka itu salah . Nenek dan kakek ini semua hanya membutuhkan waktu, dan biarlah waktu yg akan membalas semua pertanyaan kita."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah perdebatan panjang akhirnya mereka memutuskan melakukan ini semua buka secara terencana tetapi secara berpikir cepat dan mereka harus dengan cepat memikirkan rencana terhadap apa yg dilakukan oleh Nyonya Lee. Sementara waktu, hanya Mark yg akan berhadapan dengannya langsung, sedangkan dia mengawasi dari jauh. Ia berjanji bahwa saat ia ke Seoul Jisung akan memiliki teman yg bahkan menganggapnya adik dan juga sahabat. Dan jisung harus bersabar jika ingin hal tersebut m, semoga Jisung cepat menemukan kebahagiaan seperti apa yg ia harapkan selama ini.

Dikediaman Lee tepatnya di kamar Haechan, terdapat dua orang yg sedang berpikir tentang kejadian 2 bulan yg lalu. Mereka merasa bersalah karena telah mengacuhkan Jisung dan yg paling parah adalah Jisung. Melihat Jisung menangis membuat mereka berdua tidak tega dan ingin memeluk Jisung. Tapi itu tidak mungkin mereka sudah jatuh dalam rencana egois ibu mereka dan sekarang tidak ada lagi Haechan yg mendengar semua keluh kesah jisung dan tidak ada Jeno yg selalu bersikap manis,dan selalu memanjakan Jisung, yg ada hanyalah Jeno dan Haechan yg sangat benci dan dendam kepada jisung. Kita hanya bisa berharap besok tidak akan terjadi sesuatu terhadap Jisung.

MAAF ~ Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang