10. dihukum

565 40 0
                                    

Malam ini berbeda dari malam sebelum terdapat satu orang yg hilang. Satu orang yg selalu terlihat ceria seperti tidak punya masalah apa apa. Hari ini dia tidak ikut makan siang dan malam hanya karena melakukan masalah kecil tapi menurut Nyonya Lee itu termasuk masalah besar.

Sekarang di langit malam yg terlihat mendung, terdapat seorang anak yg duduk termenung di teras. Malam ini ia disuruh untuk tidur di luar tanpa membawa selimut atau apapun Dan sejujurnya akhir akhir ini kepalanya pusing tapi semakin hari semakin pusing ditambah pengelihatannya agak kabur.

Flashback On
Seperti biasa di Minggu pagi, Jisung pasti di suruh Nyonya Lee untuk membantu maid yg membersihkan rumah dan memasak. Tapi hari ini kepalanya sangat pusing semakin hari pusingnya semakin menjadi tapi Jisung m membiarkannya dia berpikir itu hanya pusing biasa. Setelah mandi ia sempat mengeluh tentang kepalanya.

"Arghh.... Kenapa kepalaku sangat sakit hari ini? Aku hanya ingin istirahat tapi jika aku hanya tidur mama Lee akan marah dan menghukum ku lagi dan aku juga tidak mau merepotkan  Mark Hyung yg terus menerus mengobati luka ku. Dia juga kan punya kesibukan sendiri."

Saat sedang membersihkan ruang tamu Jisung tidak sengaja menyenggol sesuatu.
Pyaar....
Jisung yg tau guci dan vas bunga Nyonya Lee terjatuh pun merasa sangat takut. Mendengar ada sebuah sesuatu yg pecah lantas segera mendatangi tempat tersebut.

"JISUNG APA YG KAU PECAHKAN ITU?!  ASTAGA JISUNG KENAPA KAU MEMECAHKAN GUCI DAN VAS BUNGA KESAYANGANKU!! APA KAU TIDAK TAU JIKA ITU PEMBERIAN NENEKKU HA!! HARGANYA PUN SANGAT MAHAL MEMANG KAU BISA MENGGANTINYA !! TIDAK KAN !! SEKARANG APALAGI YG KAU PECAHKAN!!"

baru beberapa langkah ia menjauhi tempat tersebut ,ia tidak sengaja menyenggol gelas yg berada tak jauh dari posisi awalnya. Nyonya Lee yg melihat Jisung menyenggol sebuah gelas berisi air itu pun menjadi marah sebab semua barang yg tidak sengaja disenggol atau terlepas. Mendengar suara yg mamanya marah marah dari bawah Mark segera keluar kamar dan menuju ke sumber suara tersebut dan alangkah terkejutnya ia melihat Jisung yg akan dipukuli oleh mamanya.
Plak...
Duk...

Setelah menampar , menendang dan juga menjewer telinga Jisung. Dia menyeret Jisung pergi menuju ke suatu tempat yg tidak terduga yaitu membawa Jisung ke kamar mandi. Setelah membawa Jisung ke kamar mandi, ia pun  didorong menuju bawah shower. Mama Lee pun menyalakan shower menjambak Jisung dan pergi mengambil sesuatu.

Jisung hanya bisa menangis lirih karena hari ini dia harus menerima hukuman habis habisan oleh mama Lee. Setelah Nyonya Lee kembali dia pun membawa sebuah pisau dan berjalan perlahan mendekati Jisung. Jisung yg melihat itu hanya bisa menangis dan bertanya kapan ini semua akan berakhir dia sudah lelah tapi kata mamanya dia tidak memperbolehkan ia untuk tiada kecuali itu karena suatu penyakit dan Jisung harus terus bersabar hingga hari itu tiba.

Nyonya Lee pun mengambil salah satu lengan Jisung dan menyayat lengan Jisung, sangat pelan dan  menimbulkan rasa sakit yg luar biasa lalu beralih ke lengan satunya.
Setelah puas ia pun meninggalkan Jisung di kamar mandi dengan keadaan shower terus menyala. Jisung tidak diperbolehkan untuk  pergi dari kamar mandi bahkan kamar mandi nya pun di kunci dari luar. Mama Lee juga berpesan untuk jangan meninggalkan tempat yg sekarang dia duduki atau hukumannya akan bertambah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat jam makan siang Jisung diperbolehkan untuk keluar Tapi sebelum itu dia disuruh mandi dan langsung tidur , Jisung juga tidak boleh mengikuti makan siang dan makan malam. Setelah mandi Jisung pun disuruh untuk tidur. Saat terbangun jam dinding di kamar Jisung menunjukkan pukul 18.30 yang menandakan hari sore setelah terbangun dari tidurnya Nyonya Lee masuk dan  dia pun  disuruh untuk duduk di teras tidak boleh masuk ke rumah sambil melihat awan mendung yg pertanda akan turun hujan.
Flashback off
Hujan pun mulai turun, Jisung pun belum di perbolehkan masuk tapi untungnya Nyonya Lee  tadi saat Jisung selesai mandi dia sudah menyiapkan celana panjang dan juga sweater rajut yg hangat. Entah datang ide dari mana nyonya Lee berinisiatif untuk mengusir Jisung untuk malam  ini karena dia sudah melakukan kesalahan yg baginya cukup besar. Sedangkan Jeno dan Haechan menatap Jisung dengan puas dan juga kasian. Puas karena ia menderita, kasian karena dia belum makan apapun dari siang tapi mereka tidak peduli mereka hanya ingin menonton apa yg akan dilakukan mama mereka selanjutnya. Mark berbeda dia cemas dan juga khawatir mamanya melakukan hal-hal nekat yg membahayakan nyawa Jisung. 

Nyonya Lee pun keluar sambil membawa payung dan bergegas menggeret Jisung keluar dari rumah sontak saja itu pun membuat Lee bersaudara menjadi cemas akan keadaan Jisung yg akan semakin memburuk. Dan jika Jisung sampai kenapa Napa mereka merasa menjadi orang yg paling bersalah dan menyesal. Setelah sampai ke pagar rumah ia pun membukanya dan mendorong jisung.

"Pergi untuk hari ini  kamu tidak boleh tidur di dalam dan silahkan pergi aku tidak ingin kembali melihat mu malam ini tapi saat pagi tiba kira kira pukul 5 pagi kamu boleh masuk ke rumah dan jangan mendekati pagar ini!!"

Kemudian Jisung melangkahkan kakinya entah kemana sambil ditemani rintik hujan yg mulai deras dan sudah 2 jam ia berjalan dan saat ia akan menyebrang kepalanya sangat pusing Jisung pun tidak bisa menahannya dan akhirnya pandangannya menggelap dan juga tidak sadarkan diri.

MAAF ~ Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang