Beberapa tahun kemudian......
Sekarang Jisung sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang tampan dan juga tinggi. Banyak yang telah berubah dari dirinya termasuk penyakit kanker yang dideritanya sekarang sudah sembuh. Sebenarnya sudah sekitar 1 tahun sembuh tapi karena Chenle yang masih ingin tinggal lebih lama disini akhirnya mereka menundanya sampai satu tahun.
Sekarang kita beralih menuju kedua ralat ketiga kakaknya. Pertama Mark dia baru saja lulus dan sekarang tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas ternama di Seoul dengan mengambil jurusan bisnis. Mark sempat bersekolah di Canada saat SMP dan kembali untuk mendaftar SMA di Korea. Dia tumbuh menjadi laki laki yang tampan dan dewasa.
Jeno dan haechan sekarang mereka bersekolah bersekolah di dream high school. Mereka dikenal dengan sifat yang cuek, dan tidak peduli dengan sekitar.
Sekarang Jisung harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan keluarganya. Sejujurnya dia belum siap untuk kembali, Jisung sekarang sedang dikamar bersiap siap untuk menuju ke bandara. Sedangkan di luar kamarnya terdapat dua orang yang menunggunya, mereka adalah jaemin dan Chenle.
" JISUNG, CEPAT KAMU TURUN! Nanti kalian berdua ketinggalan pesawat."
"Sabar Hyung, 5 menit lagi!"
"PARK JISUNG DARI 30 MENIT YANG LALU LO UDAH BILANG ITU TERUS YA! CEPETAN TURUN DITINGGAL MAMPUS YA!"
Chenle yang sudah habis kesabarannya datang menemui Jisung. Pintu terkunci dari dalam, dengan tidak sabaran ia menggedor gedor pintu kamar Jisung. Jisung yang mulai risih datang keluar kamar sambil menyeret kopernya.
Jisung membuka pintu dan melihat muka menyebalkan Chenle. Jisung yang kesal mulai memukul kepala Chenle sambil
"Dasar tidak sabaran." Gumam Jisung kesal
Chenle hanya meringis kesakitan dan berusaha melayangkan pukulannya. Jisung yang tau Chenle akan membalasnya ia mulai lari menuju jaemin dan mencari perlindungannya. Jaemin yang sudah lelah dengan pertengkaran mereka yang hampir setiap hari ia lihat pun memisahkan mereka dan mulai menyuruh masuk mobil untuk mengantarkan mereka ke bandara.
Di dalam mobil hanya ada keheningan. Jaemin yang duduk di depan bersama ayahnya mulai membuka percakapan.
"Jisung, jika sudah sampai di Korea kamu harus menghubungi Hyung ya ! Apapun yang terjadi kamu harus selalu menghubungi Hyung. Bukan hanya Jisung tapi kamu juga Chenle. "
"Jaemin Hyung sudah mengatakan itu berkali kali, Jisung mungkin sudah jengah mendengar kata kata itu. "
Jaemin hanya melirik chenle yang duduk di belakang ayahnya dengan tatapan tajam. Chenle yang diberi tatapan hanya duduk santai tidak menyadari ada seseorang yang ingin sekali memberi perhitungan dengannya. Jisung yang mulai menyadari, dia mengalihkan perhatian jaemin dengan membalas kata katanya itu.
"Iya Hyung aku akan melakukannya. Meskipun tidak kamu suruh sekalipun."
"Baguslah. Oh iya, jangan terlalu dekat dengan nyonya Lee. Walaupun kamu satu rumah dengannya, hindari dia jangan terlalu sering berinteraksi dengannya. Hyung tidak suka. "
“Jika Hyung sampai mendengar kabar jika saudaramu melakukan perbuatan yang menyakitimu Hyung tidak akan segan segan akan langsung membuat perhitungan dengan mereka dan langsung membawamu ke sini.”
Sekarang kita beralih sedikit ke awal cerita bagaimana mereka berkenalan dan menjadi akrab.
Jaemin itu adalah anak dari salah satu rekan bisnis ayah Chenle yang secara tidak kebetulan bertemu dengan Chenle dan Jisung di sebuah acara antara keluarga mereka. Jaemin yang kebetulan melihat dia orang anak yang selisihnya tidak terlalu jauh dari usianya pun sedikit tertarik untuk berkenalan. Melihat Chenle yang sedikit protektif ke Jisung dan Jisung hanya menatapnya dengan sedikit malas. Ia mulai mendekat ke arah mereka, sang ayah yang melihat anaknya yang ingin berkenalan dengan mereka tanpa di suruh olehnya hanya tersenyum tanpa ada niatan untuk membantu.
Setelah acara tersebut, jaemin meminta ayahnya untuk memberikan data data tentang mereka berdua terutama Jisung. Ia sangat tertarik dengan anak itu. Tanpa membutuhkan waktu 3 hari dia mendapatkan apa yang dia dapat dan memutuskan untuk menjadi teman sekaligus Kakak untuk mereka, mengingat dia anak tunggal dan ingin sekali mempunyai adik toh tidak ada salahnya menganggap mereka seperti adik sendiri.
Kembali ke awal cerita
Sebenarnya jaemin jika ditanya rela tidak mereka kembali ke Korea jawabannya tentunya TIDAK. Ia sangat tidak rela melepas mereka berdua terutama JISUNG. Enak saja dia yang mengantar Jisung kemo dan dia yang selalu merawatnya keluarganya malah menyakitinya. Memang iya ? Tentu saja mengingat ibu tirinya yang sangat membencinya bukan hal yang tidak mungkin dan jaemin sudah mengantisipasinya. Membeli sebuah apartemen untuk mereka, berjaga jaga saja siapa tahu Jisung tidak betah di mansion dan bisa beristirahat di sana dan tempat itu akan tidak akan sepi karena Chenle akan menempatinya juga.
Jaemin POV
Kita sudah sampai di bandara dan aku menyuruh mereka turun dari mobil dan membantu menurunkan barang bawaan mereka. Mengantar mereka masuk di bandara, dan mulai berpamitan.
“jaga diri kalian dengan baik Hyung sudah mempersiapkan sekolah kalian di sana. Dari pendaftaran, seragam sampai buku pelajaran dan alat tulis kalian sudah Hyung siapkan. Kalian hanya tinggal sekolah, untuk biaya ayah Chenle akan menyuruh bawahannya untuk membayar sekolah kalian. Jadi tidak usah dipikirkan.”
Aku sedikit memberi mereka nasihat dan setelah sedikit puas aku mulai memeluk Jisung dengan sangat erat. Dia sempat mengeluarkan air mata tapi aku dengan cepat memberi kata kata dukungan. Aku melepaskan pelukannya dan mulai memeluk Chenle dengan membisikkan.
“jangan sampai dia tahu, bahwa akulah yang selama ini menyembunyikan keberadaan kalian. Untuk rencana berikutnya kau dan si Huang yang atur, dan ingat jangan sampai ada yang curiga bahwa kalian berdua saling kenal."
Setelah membisikkannya aku mulai menjauh dan melihat Chenle sedikit menganggukkan kepala. Aku merasa sedikit lega, mereka mulai menjauh sambil mengucapkan selamat tinggal. Saat aku sudah merasa mereka melihat mereka lagi aku mulai mengeluarkan ponsel untuk menghubungi seseorang.
“halo, kau sudah berteman dengan mereka ?”
“......”
"Terus awasi pergerakan dia , kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan setelah ini. Terlebih lagi dia memiliki dua anak yang akan terus dibawah kendalinya. Jangan sampai lengah, itu saja. Terima kasih sudah mau ku repot kan.”
“.....”
“ Jangan bilang seperti itu, aku awalnya tidak enak denganmu tapi kau malah dengan sukarela mau melakukan. Jadi, apa boleh buat. aku tutup dulu sampai jumpa.”
Setelah selesai menelepon aku mulai membuka chat
Aku ingin kau menjemput Chenle dan Jisung di bandara besok pada pukul xxxx.
Baik tuan muda.
Untuk sekarang semua sudah sesuai rencana. Tinggal menunggu reaksinya saja setelah mendengar anak yang paling tidak diinginkannya kembali ke Korea. Mulai dari sekarang kau terimalah karma mu
Hai semua author balik lagi. Semangat puasanya dan jaga kesehatan . Tunggu update berikutnya ya ! Bye bye
![](https://img.wattpad.com/cover/285964226-288-k272835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAF ~ Park Jisung
Fanfiction"Maaf aku sudah merepotkan kalian semua semoga dengan kepergian ku kalian bisa bahagia." PJS . . . . . . . . "Kumohon maafkan kami dan kembali lah jangan membuat kami merasa bersalah." LHC . . . . . . . . "Kami semua pengecut, karena tidak berani m...