06. setelah mama lalu papa

598 50 2
                                    

Pagi ini sebelum berangkat ke sekolah Jisung sempat memiliki perasaan tidak enak kepada ayahnya. Tadi sebelum  Papanya berangkat keluar kota Jisung sempat merengek untuk tetap di rumah saja. Tapi tuan Lee menolak karena dia bilang ini adalah proyek penting yg jika dikerjakan akan mendapatkan untung yg cukup besar dan ia tidak mau menyia-nyiakan  hal tersebut.

Saat di taman anak anak Jisung tidak fokus sama sekali. Ia hanya diam melamun sampai sampai di tegur oleh gurunya untuk fokus ke pembelajaran. Sedangkan Haechan  di kelas memikirkan perkataan Jisung, ia tidak pernah merengek seperti itu jika tidak ada suatu hal yg akan terjadi. Haechan hanya berharap tidak ada sesuatu yg terjadi pada papanya.

Sedangkan Jeno, ia berpikir jika terjadi sesuatu pada papa ia harus menyalahkan siapa ? Jisung ? Atau yg lain ? Jika ia menyalahkan Jisung itu karena apa karena kedatangannya tapi itu tidak mungkin. Jisung masih baru di keluarga ini dan jika papanya terjadi sesuatu apakah itu salahnya ? Jisung saja tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Ketimbang memikirkan hal tersebut  lebih baik Jeno fokus ke pelajaran yg saat ini diterangkan oleh guru yg sedang mengajar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini semua keluarga Lee kecuali tuan Lee sedang berada di ruang keluarga untuk menonton tv atau sekedar bersenda gurau sambil bermain. Saat sedang asyik melakukan aktivitas masing-masing tv yg tadinya menampilkan iklan berganti menjadi sekilas berita yg membuat semua orang terkejut dan tidak percaya

Sekilas berita hari ini, beberapa menit yg lalu terjadi kecelakaan mobil yaitu tabrakan sebuah mobil dengan dua buah Truk dan satu mini bus. Di duga penyebabnya karena supir truk mengantuk , menabrak pembatas jalan dan muatannya truk yg berupa kayu terjatuh dan menimpa sebuah mobil lalu truk yg satu lagi datang dengan kecepatan tinggi mendekati mobil yg sudah tertimpa 3 buah kayu. Di duga penyebabnya berupa rem blong, menurut saksi mata mengatakan bahwa truk sudah akan mengerem saat kira kira 60 m dari mobil tapi karena rem blong dan dia tidak sempat membanting setir. Untuk mini bus, kendaraan tersebut hampir tertimpa kayu tapi untungnya sang supir masih sempat membanting stir. Kejadian ini menewaskan 3 orang yaitu supir truk , penggendara mobil yg seorang CEO dari Lee crop dan seorang penumpang di mini bus. Sekian sekilas berita hari ini .

Deg...

Dunia mereka semua serasa runtuh melihat salah satu orang yg mereka sayangi tiada, pergi selama dan tidak akan kembali.

Setelah mendengar kabar tersebut mereka segera bergegas menuju rumah sakit untuk memastikan apakah benar yg meninggal adalah tuan Lee. Mereka semua segera menuju resepsionis untuk menanyakan hal tersebut.

"Apakah bener korban tewas kecelakaan beruntun adalah tuan Lee CEO dari Lee crop ?"

"Ah... Sebentar saya cari..... Bener korban meninggal adalah tuan Lee CEO dari Lee crop, dan sekarang jasadnya berada di kamar mayat pihak keluarga bisa membawanya pulang."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah  pemakaman selesai tidak ada yang ingin beranjak dari tempat pemakaman. Mereka semua tidak percaya apa yg sekarang di depan sekarang sebuah batu nisan bertuliskan nama tuan Lee. Saat pulang ke rumah tidak ada lagi canda tawa yg menghiasi mereka semua tidak ada lagi sosok ayah yg akan melindungi mereka semua. Kini, sosok itu sudah pergi meninggalkan mereka semua

Nyonya Lee POV

Setelah kematian suamiku, aku berpikir akan menyalahkan semuanya kepada Jisung. Sejak ibunya mengandungnya ia sudah ditakdirkan sebagai anak pembawa sial. Sekarang aku harus, memikirkan bagaimana caranya ketiga anak kandungku bisa membenci Jisung ?  Aku bisa memanfaatkan kematian suamiku untuk menghasut Mark , Jeno dan Haechan untuk membenci Jisung bahkan menyiksanya.

Aku tidak peduli, apakah hal ini benar atau salah yg aku pedulikan adalah bagaimana caranya aku harus membunuh atau membuat menderita dari keturunan MANTAN SAHABATKU. Aku harus membunuhnya agar dia tidak memiliki satu keturunan pun tersisa karena apa dia dan ibunya adalah pembawa sial 

JENO POV
Setelah selesai pemakaman aku pun segera membersihkan tubuhku, mengeringkan badanku, ganti baju lalu merebahkan diriku ke kasur sambil memikirkan sesuatu.

Jika Papa sudah tiada lalu siapa yg akan mengantar jemput Jeno ? Jujur pa Jeno sangat menyayangi papa dan Jeno bingung apakah Jeno  harus nyalahin Jisung karena kejadian ini ? Tapi jika Jeno nyalahin Jisung kan semua jadi tidak masuk akal.

Jisung saja baru Pernah merasakan kasih sayang seorang ayah lalu tuhan mengambilnya. Tapi kan semua yg kita semua alami kan murni dari kecelakaan dan takdir dari Tuhan kau Jeno harus nyalahin tuhan terus minta tuhan kembalikan ayah ? Gk mungkin itu terjadi.  Huft lebih baik Jeno istirahat saja saja

Haechan POV

Sejujurnya aku masih memikirkan kalimat di buku harian Jisung di hal pertama. Apa maksudnya dari kematian ibunya adalah salah satu penderitaannya ? Apakah masih ada lagi penderitaan yg Jisung pendam selama ini ? Lalu  rahasia apa yg disembunyikan Jisung sampai aku tidak tahu ?

Sungguh tapi aku masih penasaran apa yg terjadi sebenarnya aku ingin sekali mencari tahunya sendiri tapi aku takut justru rahasia  itulah yg membuatku sakit hati.  jika mama menghasut ku dan memutar balikan fakta untuk membenci Jisung apa harus ku turuti lalu jika semua perkataan yg mama bilang itu salah dan aku menyesal telah menurutinya sampai sampai membuat Jisung tiada aku merasa  orang yg paling bersalah karena tidak mencari tahu nya dulu. Ketimbang aku memikirkan semua itu aku lebih baik tidur saja.

Jisung POV
Kenapa ? Kenapa ? Lagi lagi dan lagi kenapa tuhan  memberikan cobaan yg berat bagi   Jisung setelah mengambil mamanya tuhan mengambil papanya padahal baru 3 bulan ia bersama sang papa.

" KENAPA SAAT AKU  BARU SAJA MERASAKAN KEBAHAGIAAN TUHAN MENGAMBILNYA DARI JISUNG ?"

Aku berteriak lalu menangis dengan keras kerena tidak menerima semua yg terjadi. Dan ia bisa menebak sebentar lagi akan ada orang yg datang ke kamarnya dan menyiksanya lagi. Tapi sebelum itu lebih baik aku melanjutkan tangisanku

"Apakah Jisung tidak berhak bahagia ya hiks....hiks...hiks.... Apa tidak bisa diperlambat kematian papa atau jika papa mau mengundur proyek itu mungkin sekarang papa masa berada di sini." 

Setelah beberapa detik aku bermonolog ada seseorang wanita datang sambil membawa cambuk siap untuk mencambuk Jisung.

"KEMARI JISUNG DAN CEPAT LEPAS KAOSMU ITU dan duduk di bawah !!"

Setelah Jisung duduk mendekat  dibawah dan melepas kaosnya. Nyonya Lee segera mengambil Jisung

Ctass
Ctass
Ctass
Ctass
Ctass
Ctass
Ctass

Jisung hanya bisa meringis kesakitan , memohon berhenti dan menangis tapi tetap saja bukannya berhenti malah semakin keras

"Akhh... MAMA LEE SAKIT TOLONG LEPASIN JISUNG SEBENERNYA APA SALAH JISUNG"

"Apa kau bilang ?  apa salahmu banyak ? Banyak yg pertama gara gara kau aku ahrus bertengkar dengan suamiku , yg kedua aku harus menerima kesialan gara gara kau suamiku tiada. Dan kau tahu aku selalu berpura-pura baik saat ada mereka seolah olah menyayangimu padahal mah tidak."ucapnya sambil mencambuk Jisung.

"Akhh.. ma sakit tolong berhenti Jisung minta maaf yh ma."

Jisung terus meminta maaf kepada mama Lee tapi tidak ditanggapi oleh nyonya Lee. Setelah mencambuk Jisung dia pun mendorong jisung  menjauh darinya lalu sang pelaku melihat sebentar lalu pergi.

Tanpa mereka sadari ada seorang anak yg melihat semua aksi nyonya Lee saat ia tahu Nyonya Lee akan pergi ia pun segera memasuki kamar.

"Kenapa mama jahat banget sama Jisung kan Jisung gk tau apa apa?" Lirihnya

MAAF ~ Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang