"Bagaimana bisa, seseorang yang ku percaya ternyata adalah penikung handal yang berusaha merebut milikku?"
-Alvin Putra ArsalanSaat ini Alvin sedang dalam perjalanan menuju rooftop. Ia akan menemui Naya dan menemani gadis itu. Belakangan ini jadwalnya memang padat karena latihan basket, dan sekarang pertandingan sudah selesai. Itu artinya Alvin bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama Naya.
Alvin menekan handle pintu lalu membukanya.
Ceklekk...
Ketika pintu rooftop terbuka, ia dikejutkan oleh pemandangan yang tidak pernah terlintas dibenaknya. Naya yang tengah berpelukan dengan David? Niat hati ingin menghabiskan waktu dengan gadisnya, tapi apa yang Alvin lihat membuat emosinysa memuncak.
"Kalian ngapain?"
Keduanya terlonjak kaget dan langsung melepaskan pelukan mereka. Naya sangat kaget melihat Alvin yang sudah berdiri disana. Sejak kapan? Apa Alvin mendengar semuanya? Apa Alvin juga melihat Naya berpelukan dengan David?
"A--al... Kamu ngapain?"
Bukannya menjawab, Alvin malah memandang mereka berdua dengan tatapan menyelidik.
"Kalian ngapain berduaan disini? Pelukan? Nay, kamu pergi ke rooftop buat ketemu David?"
Naya menggeleng keras. Lalu menjauh dari David. "Kamu salah paham. Aku kesini buat nenangin diri bukan ketemu sama David. Apa yang kamu liat tadi itu gak bener." Naya mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa yang aku liat, Nay?" tanya Alvin. "Kamu yang lagi pelukan sama David? Kamu punya hubungan sama dia?"
"Al, aku gak punya hubungan apapun sama David, kamu salah paham. Tadi David gak sengaja peluk aku," ucap Naya dengan nada gemetar. Ia hanya takut Alvin tidak mempercayainya.
"Gak sengaja? Mana ada pelukan gak sengaja!"
"JELAS-JELAS GUE LIAT LO PELUKAN SAMA DAVID! TEGA LO MAIN BELAKANG SAMA SAHABAT GUE, NAY?!" teriak Alvin dengan urat menonjol, menandakan cowok itu benar-benar dikuasai amarah, saat melihat Naya berduaan dengan David.
Alvin seketika mengubah gaya bicaranya menjadi lo-gue. Itu artinya Alvin benar-benar marah. Dan Naya tidak mau hal itu terjadi.
"Al, aku bisa jelasin." Naya berusaha menggapai tangan Alvin tapi cowok itu langsung menghempaskan nya.
"LO DIEM!" bentak Alvin pada Naya.
Cowok itu memandang David dengan marah. Ia tidak menyangka ternyata David bisa mengkhianatinya sepeti ini.
"DAN LO!" tunjuk nya pada David. "LO TAU NAYA ITU PACAR GUE! TERUS KENAPA LO MASIH DEKETIN DIA! SEGITU GAK LAKUNYA LO SAMPAI MEREBUT PACAR SAHABAT SENDIRI?!!"
David hanya diam, tidak ingin menjelaskan apapun. Karena memang menurutnya tidak ada yang perlu di jelaskan.
David tidak merasa bersalah, dia justru senang melihat Naya dan Alvin bertengkar. Jika mereka putus itu akan jauh lebih baik, jadi David bisa bersama Naya.
"NGOMONG BANGSAT! JANGAN DIEM AJA! KENAPA? LO TAKUT KARNA UDAH KETAUAN?!" Alvin menarik kerah baju David lalu melayangkan pukulan di pipinya.
Bughh
Bughh
Bughh
Alvin terus memukuli David sampai cowok itu terkapai di lantai. Hidungnya mengeluarkan darah, dan sudut bibirnya juga robek parah.
Bughh
"Al, stop! Kamu bisa bunuh David!"
"Cukup, Al!!"
Naya menarik tangan Alvin agar berhenti memukuli David yang sudah lemas. Wajah David penuh lebam dan berdarah-darah.
Alvin berbalik menatap Naya. Selama ini ia tidak mempermasalahkan kedekatan Naya dan David, karena ia pikir mereka memang murni hanya berteman saja.
Alvin terkekeh. "Lo belain dia? lo takut kalau selingkuhan lo itu kenapa-kenapa?" Alvin menekankan kata selingkuhan agar gadis di depannya ini sadar!
"Al, kamu salah paham. Aku gak selingkuh sama David. Aku cuma cinta sama kamu, dan kamu tau itu, kan? Aku gak pernah deket sama cowok manapun, cuma kamu, Al."
Naya mendekat ke Alvin dan menatapnya dekat. "Aku cinta banget sama kamu, jadi nggak mungkin aku khianatin kamu." Naya mencoba menggenggam tangan Alvin, tapi lagi-lagi Alvin langsung menghempaskannya.
"Cuma gue? OMONG KOSONG! buktinya lo pelukan sama cowok sialan itu!"
Setelah mengatakan itu Alvin melangkah pergi, meninggalkan Naya dan David.
"Al, kamu harus percaya sama aku. Aku gak bohong. Aku mohon percaya... A-al...." Naya terus mengejar Alvin, bahkan dia melupakan kondisi David yang terluka.
Geram karna Naya terus mengikutinya, Alvin mendorong tubuh Naya agar berhenti, tapi karena dorongan Alvin yang cukup kencang membuat tubuh Naya oleng dan langsung terjatuh dari tangga.
Ahhh...
Naya menyentuh kepalanya yang terasa sakit. Dia melihat di tangannya yang terdapat darah. Ternyata keningnya terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Tidak hanya itu dibawah mata dan pipinya juga terdapat beberapa goresan luka.
"Al kepala aku sakit, tolong...sakit... Al..."
Alvin hanya melihat Naya sebentar. Ia ingin menolong gadis itu tapi karena egonya yang jauh lebih besar akhirnya dia mengurungkan niatnya.
Kejadian di rooftop tadi terus berputar di kepalanya. Seolah menyuruh Alvin untuk tetap mengingatnya.
Alvin melangkahkan kakinya meninggalkan Naya sendirian disana yang sedang terluka.
"Kamu udah kecewain aku, Nay," batin Alvin terus melangkah pergi. Meski hatinya berteriak ingin menolong gadisnya, tapi semua terkalahkan oleh ego.
Naya menatap sendu kepergian Alvin. Sebesar itukah kesalahannya, sampai-sampai Alvin tidak mau menolongnya.
"Aku gak selingkuh, Al...," gumam Naya sebelum kesadarannya menghilang, samar-samar dia mendengar suara Viona yang berteriak memanggil namanya.
Setelah itu semuanya berubah gelap.
🌻
Follow akun author ❤️
Instagram: wattpad.ayay
Tiktok 1: wattpad.ay
Tiktok 2: bucinwp/promosiwattpad
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA [SELESAI]
Romance[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - Sederhana saja, ini tentang Kanaya dengan segala rasa sakit dan penderitaannya - "Kanaya Belva Anastasya" Gadis cantik yang tak pernah beruntung dalam hal apapun. Bahkan kekasih yang menjadi satu-satunya alasan...