Jangan lupa vote & komen ya temen temen
Andi menatap sendu istrinya yang sedang ditangani oleh Dokter. Sejak satu jam yang lalu, Ana terus saja berteriak meminta Naya kembali. Ana berhalusinasi dengan menganggap Naya masih hidup, dan dia hanya sedang pergi bermain yang bisa kembali kapan saja.
Andi mengusap wajahnya frustasi. Sekarang keluarganya benar-benar hancur berantakan. Naya sudah pergi untuk selamanya. Raina mengalami kelumpuhan yang tidak pasti kapan akan sembuh. Dan sekarang Ana harus mendekam di tempat ini.
Rumah sakit jiwa, adalah tempat satu-satunya yang bisa menangani Ana. Entah sampai kapan Ana akan berada di tempat ini, tidak ada yang tahu.
Sudah dari satu bulan yang lalu, Ana menjalani hidupnya di rumah sakit jiwa. Tidak ada pilihan lain selain melakukan tindakan tersebut. Mau tidak mau, Andi harus membiarkan istrinya hidup di sana karena takut akan semakin parah.
Tingkat berhalusinasi Ana semakin tidak terkendali. Bahkan beberapa kali Ana juga melakukan percobaan bunuh diri, atau menyakiti dirinya sendiri.
Andi kerap melihat Ana berbicara sendiri dan tertawa sendiri, setelah itu dia menangis lalu melakukan hal yang berbahaya untuk dilakukannya oleh manusia.
Menyayat tangannya sendiri. Menggunting rambutnya hingga tersisa sedikit. Berbicara dengan benda mati. Dan masih banyak hal yang Ana lakukan di luar pengetahuan Andi.
Andi sadar, ini semua sudah karma yang harus ia bayar karena perlakuan buruknya kepada Naya. Ini adalah balasan atas apa yang Andi lakukan selama ini.
***
Setelah mengalami kelumpuhan dan tidak tahu kapan dipastikan bisa sembuh, Raina harus terpaksa menurut saat Andi mengasingkannya ke daerah terpencil. Di daerah perkampungan, jauh dari kota. Tepatnya di rumah Neneknya yang sudah lansia.
Raina tidak menolak juga tidak membantah sedikitpun. Karena dia pikir mungkin itulah jalan satu-satunya. Mau membantah pun Raina sudah tidak melakukan apa-apa. Dirinya lumpuh dan pasti tidak ada satupun orang yang membantunya.
Raina tahu jika Andi sedang sibuk mengurusi Ana yang saat ini berada di rumah sakit jiwa. Ia tidak mau merepotkan Ayahnya lagi karena kondisinya yang seperti sekarang. Cukup sudah ia menjadi beban bagi kedua orang tuanya selama ini.
Biarlah Raina menikmati sakit ini dan menanggung semua perbuatannya yang sudah menyebabkan Naya pergi. Raina akan menjalani kehidupannya yang sekarang dengan lapang dada, tanpa dendam, atau rasa benci kepada siapapun lagi.
Raina ingin hidup tanpa bayang-bayang rasa bersalah. Tapi bisakah? Sanggupkah Raina menjalani hidupnya yang sudah jauh berbeda seperti dulu. Jauh dari kemewahan dan tidak ada siapapun lagi yang menyayanginya.
Raina di abaikan. Raina diasingkan. Raina penyakitan. Hidupnya benar-benar jauh dari kata sempurna. Apalagi dengan kondisinya yang saat ini tidak bisa berjalan, semakin menambah derita gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA [SELESAI]
Romance[PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA] - Sederhana saja, ini tentang Kanaya dengan segala rasa sakit dan penderitaannya - "Kanaya Belva Anastasya" Gadis cantik yang tak pernah beruntung dalam hal apapun. Bahkan kekasih yang menjadi satu-satunya alasan...