42. Sama-sama terluka

40.7K 3.2K 49
                                    

Follow akun author:
* Ig: wattpad.ayay
* Tiktok 1: wattpad.ay
* Tiktok 2: wattpad.ai

🌻

Seorang laki-laki dengan setelan hitam nya tengah menatap lurus ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang laki-laki dengan setelan hitam nya tengah menatap lurus ke depan. Raganya memang berada di sana, tapi pikiran nya melayang jauh pada masa beberapa tahun silam.

Laki-laki itu tersenyum tulus kala mengingat masa-masa indahnya bersama sang gadis. Dulu, tempat ini adalah tempat favorit gadisnya. Taman bunga matahari, tidak terlalu besar, tapi cukup untuk menyenangkan gadis itu.

Laki-laki itu adalah Alvin. Dia duduk sendiri di halaman belakang rumahnya. Terdapat sebuah taman kecil disana, berisikan beraneka ragam bunga. Tapi bunga matahari lah yang paling menonjol di antara bunga-bunga lainnya.

Bunga berwarna kuning itu adalah bunga yang sangat disukai Naya.

Sejenak Alvin memenjamkam matanya. Kenangan nya bersama Naya terus berputar di benaknya seperti kaset rusak.

Flashback on

Satu tahun yang lalu...

Terlihat seorang gadis yang sedang berlari-lari mengelilingi taman bunga, dengan senyum yang terus terpatri dari wajah cantiknya.

Gadis itu mengambil setangkai bunga matahari, kemudian berlari kecil menghampiri cowok yang sedang duduk di ayunan.

"Kamu bikin taman ini buat aku," tanya Naya dengan senyum yang masih tercetak jelas dalam lengkungan bibirnya.

"Iya, kamu seneng?" jawab Alvin lalu menyelipkan rambut gadis itu ke belakang telinga.

"Seneng banget, aku seneng bangettttt!!!" balasnya berteriak antusias.

"Sini, peluk dulu dong," pinta Alvin merentangkan kedua tangannya.

Tanpa menunggu apapun lagi, Naya langsung menuruti perintah Alvin. Dia memeluk erat tubuh Alvin dan menenggelamkan kepalanya di dada cowok itu.

"Nanti, kalau kita sudah menikah, aku akan buatin taman bunga yang lebih besar dari ini," tutur Alvin pada gadis yang berada dalam dekapannya.

"Iya. Nanti kita bikin sama-sama ya, Al," imbuh Naya mengembangkan senyumnya.

Flashback off

Alvin terkekeh hampa. "Ternyata kita gak bisa memujudkan itu semua, Nay. Takdir benar-benar tidak mengizinkan kita bersama," lanjutnya bersamaan dengar air mata yang perlahan turun dari pelupuk matanya.

NAYANIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang