47. Bertemu untuk berpisah

43.7K 3.1K 130
                                    


Chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chat

Alvin : Besok temuin gue di taman biasa, Nay.

Alvin : Ada hal penting yang harus gue omongin.

Alvin : Naya, lo mau, kan?

Alvin : Gue harap, lo mau datang.

Alvin : Gue tunggu.

Naya menatap deretan pesan dari Alvin dengan perasaan gelisah. Ia merasa pertemuan kali ini bukanlah hal yang baik. Mau apa lagi Alvin meminta untuk bertemu? Bukankah lelaki itu sudah bahagia bersama kakaknya? lantas kenapa dia masih mengusik hidup Naya?

Naya hanya ingin hidup tenang bersama calon anaknya, dia ingin melupakan orang-orang di masa lalunya. Haruskah ia menolak, atau menyetujui permintaan Alvin? Tapi di sisi lain, Naya juga sangat ingin menemui Alvin.

Naya merebahkan dirinya sambil terus menimang-nimang ajakan Alvin.

***

"Abang mau kemana? rapih banget," tanya Retha heran. Sepagi ini Alvin sudah bersiap-siap akan pergi.

"Al, mau ketemuan sama temen," jawab Alvin berbohong. Karena tidak mungkin, kan, dia mengatakan jika akan bertemu Naya? sama saja memancing kemarahan Retha.

"Temen? yang mana?"

"Mama gak akan tau, temen aku banyak," jelasnya seraya menyisir rambutnya di depan cermin. Dan hal itu tak luput dari pandangan Retha, yang sejak tadi menatapnya aneh. Kenapa harus serapi ini jika hanya bertemu temannya?

"Kamu gak bohong, kan? Awas aja kalau Mama tau kamu masih ketemuan sama wanita murahan itu," ujar Retha tak suka.

"Ma, dia punya nama, bukan wanita murahan."

"Sama aja, buktinya sekarang dia hamil anak laki-laki lain."

"Ma, stop," Alvin menatap Retha. "Jangan bahas lagi masalah yang udah berlalu." Alvin hanya tidak ingin merusak mood nya karena masalah ini.

"Jangan sampai kamu berubah pikiran, Al." Retha sekedar mengingatkan putranya atas keputusan yang dia buat.

"Alvin gak akan lupa, Ma."

"Jangan malem-malem pulangnya," tandas Retha lalu keluar dari kamar Alvin.

Sebenarnya Retha bukanlah orang yang suka menghina orang lain. Namun, apabila kepercayaannya dirusak, ia tidak akan lagi bisa memaafkan.

Sama halnya dengan Naya, Retha menaruh harapan begitu besar pada Naya. Tapi, ternyata perempuan itu malah mengkhianati putranya. Jadi, tidak salah kan dirinya bersikap seperti sekarang?

Alvin kembali mengecek ponselnya, namun tidak ada balasan apapun dari Naya, perempuan itu hanya membaca pesannya.

Lelaki itu mengembuskan napas pasrah. Mau Naya datang atau tidak, ia akan tetap datang dan menunggu Naya di sana.

NAYANIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang