3;

25 5 0
                                    

"Tak kenal maka tak sayang, aku ingin berkenalan lebih lanjut denganmu!"

Alecia

Ini sudah 3 hari berlalu setelah pertemuanku dengan Pandu saat di Rumah Sakit lalu, kini aku kembali pada rutinitasku seperti biasa. Saat ini aku sudah berada di kampusku, aku mendapatkan jadwal 2 mata kuliah, Pagi dan juga Siang. Kelas pagiku sudah selesai, dan sekarang aku tengah menunggu untuk kelas siang.

Dihadapanku sudah berada teman dekatku, iya dia Indira yang tengah melahap makanannya. Saat ini kami tengah berada di kantin, aku hanya menemaninya untuk makan pagi.

"Jadi gimana Ci?" Tanyanya sambil menyeruput segelas es dihadapannya.

"Gimana apanya?"Tanyaku bingung.

"Cowo yang lo ceritaiin ke gw waktu itu!"

"Dia di Rumah Sakit ." Jawabku

"Lo gak ada niatan buat ketemu lagi?"Tanyanya lagi.

Aku terdiam.

Aku memang penasaran dengannya, tetapi entahlah aku sangat malu.

Aku menggelengkan kepalaku. "Temuin aja kali, siapa tau dia juga nyariin lo!" Ucap Indira

Apa mungkin?

Ketemu saja baru satu kali.

Dan aku rasa.......

Ahh.... tidak mungkin Ia mencariku.

Memangnya, aku siapa?

"Oh iya Ci, pulang ngampus nanti gw mau nonton sama Rendi!" Ucap Indira, "Lo mau ikut?" lanjutnya

Rendi merupakan kekasih Indira sejak semester 2 hingga saat ini, mereka dipertemukan pada acara seminar yang diadakan oleh kampus pada saat itu. Indira tidak pernah absen untuk tidak jalan berdua dengan kekasihnya itu.

Aku menggelengkan kepalaku sambil menyeruput es teh dihadapanku, "Ngga deh, yang ada gw jadi obat nyamuk!" Ucapku.

Indira hanya terkekeh pelan.

"Ci, kelas siang kosong nih!" Ucapnya sambil membaca notifikasi dari handphonenya

Aku langsung membuka ponselku dan melihat notifikasi dari grup kelas kami.

Memang benar, kelas siang ditiadakan karna dosenku berhalangan hadir.

"Kesempatan gw nih berlama-lama jalan sama Rendi!" Ucap indira sambil terkekeh pelan

Aku memutar bola mataku malas, bisa-bisanya aku mempunyai teman yang sangat bucin.

"Karna kelas siang kosong, lo mau kemana Ci?" Tanyannya.

"Pulang!" Ucapku singkat.

"Ngegabut terus lo dirumah!" Cibir Indira.

Aku hanya terdiam.

"Iyaudah kalau gitu, gw udah ditunggu Rendi di parkiran!" Ucap indira, "Gw duluan ya! Lo hati-hati dijalan!" Ucapnya lagi.

Aku hanya menganggukan kepalaku sebagai jawaban, 'iya'

Setelah melihat Indira berjalan semakin menjauh dan hilang, akupun bangkit dari tempat dudukku. Ucapan Indira yang mengatakan bahwa apakah aku tidak ingin ke Rumah Sakit lagi terus memenuhi isi kepalaku. Aku sangat ingin bertemunya kembali untuk mengetahui penyebab bagaimana Ia bisa mengalami Bipolar, namun aku malu untuk menemuinya. Aku takut Ia berpikiran yang bukan-bukan tentangku.

BIPOLAR DISORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang