BIPOLAR DISORDER

14;

"Sedetik pun, aku tidak mau kehilangan kabarmu."

Author

Setelah pertemuan Cia dan Pandu di Rumah Sakit, kini mereka tengah sibuk saling mengirimi pesan.

Pandu yang selalu tersenyum saat pesannya dibalas oleh Cia dan Cia yang tersenyum girang saat pesannya dibalas oleh Pandu.

Keduanya benar-benar seperti sedang memadu kasih.

Pandu

"Jadi, apa hobby lo?"

Cia

"Kenapa?"

Pandu

"Kenapa? Gw nanya."

Cia tertawa girang lalu menekan tombol dengan simbol telepon pada layar handphonenya.

Pandu

"Hallo?"

Cia masih tertawa.

Pandu

"Lo kok malah ketawa sih?"

"Gw nanya serius, hobby lo apa Ci?"

Cia

"Hobby gw, baca buku."

Pandu

"Bohong kan lo?"

Cia

"Tuh kan, lo gak percaya."

Pandu tertawa.

Pandu

"Ci, udah malam."

"Waktunya istirahat. Dan bentar lagi, perawat gw pasti masuk ke kamar."

Cia

"Okei, good nite ya Ndu."

Pandu tersenyum.

Pandu

"Good nite too, Ci."

Cia menutup teleponnya dan tersenyum girang. Dirinya benar-benar sangat senang dan senyumnya terus melebar.

Sementara Pandu, Ia pun sebaliknya. Pandu terus tersenyum dan tidak mau kehilangan waktu sedetiknya untuk tidak membalas pesan Cia.

Pandu jatuh cinta pada Cia.

Namun, Ia masih belum yakin akan perasaannya.

Entahlah, yang jelas Pandu tidak ingin kehilangan waktunya untuk tidak mengabaikan Cia.

***

Keesokan harinya ....

Alecia

"Pagi Mah." Ucapku saat melihat mamahku sedang menata masakannya.

"Hai Ci, Pagi. " Jawabnya

"Mentang-mentang libur ya Ci, kamu bangunnya siang!" Ucap mamahku.

Cia tertawa," Maaf mah, semalam aku begadang." Jawabku

"Begadang? Kamu begadang ngapain Ci?" Tanya mamahku intens.

"Gapapa mah, aku cuman gak bisa tidur aja." Ucapku

"Kamu baik-baik aja kan Ci?" Tanyanya khawatir.

"Im, okay. " Ucapku.

"Iyaudah kita sarapan dulu, biar semangat!" Ucap mamahku

Aku hanya tertawa melihat aksi Mamahku.