6;

14 4 0
                                    

"Karna cinta pertama seorang anak perempuan, adalah ayahnya."

Author

Hanya butuh beberapa menit diperjalanan akhirnya Cia tiba di sebuah Hotel ternama di Jakarta yang dimana Hotel tersebut merupakan tempat resepsi Ayahnya dan istri barunya yang kini sudah resmi menjadi Ibu tirinya.

Setelah Pak Adam memakirkan mobilnya, Cia langsung turun dari mobilnya dan berjalan menuju lobby Hotel.

"Saya masuk dulu pak!" Ucap Cia kepada Pak Adam.

"Baik Non, saya tunggu di mobil!"

Cia menganggukan kepalanya sebagai jawaban 'Iya'.

Setelah turun dari mobilnya, Cia terdiam sesaat dan melihat dekorasi resepsi pernikahan ayahnya yang sudah disiapkan dari Hotel tersebut.

Hotel Miniza Jakarta, merupakan salah satu hotel bintang 7 di Ibu Kota Jakarta. Hotel yang sangat luas serta mewah itu dijadikan Roni sebagai tempat acara resepsi pernikahannya dengan Putri sang istri barunya.

Tanpa berlama-lama memperhatikan dekorasi yang dirancang oleh pihak hotel, Cia langsung berjalan masuk ke dalam Hotel tersebut. Sebelum masuk ke dalam hotel tersebut, beberapa Satpam melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

"Permisi Mba, undanganya bisa kami lihat?" Tanya Satpam dengan sopan.

Cia langsung memberikan undangan pernikahan kepada Satpam di Hotel tersebut.

"Atas nama Alecia, VVIP 1 silahkan mba belok kanan ya!" Ucapnya lagi.

Cia hanya menganggukan kepalanya, dan langsung masuk ke dalam Hotel tersebut.

Mewah. Sangat mewah. Banyak lampu yang terpasang di dalam Hotel tersebut, dan juga beberapa warna karpet yang menghiasa lantai Hotel tersebut. Cia yakin bahwa Ayahnya telah menyewa Hotel tersebut untuk acara resepsi pernikahannya.

Setelah berjalan masuk ke dalam Hotel, tatapan Cia tertuju pada namanya yang ada disebuah meja. Roni pasti sudah menyiapkan bangku dan meja khusus untuk anaknya disana.

Cia langsung berjalan menuju meja yang sudah disiapkan atas namanya itu.

Setelah sampai di mejanya, beberapa pelayan menghampiri Cia dengan sopan.

"Atas nama Alecia? Putri dari bapak Roni?" Tanya sang pelayan Hotel tersebut kepada Cia.

"Ya, benar!" Ucap Cia singkat.

"Permisi, kami hidangkan beberapa makanan yang sudah dipilihkan oleh bapak Roni sendiri!" Ucapnya lagi.

Cia hanya terdiam.

Sementara pelayan Hotel tersebut menata beberapa hidangan makanan dan minuman diatas meja yang sudah disiapkan oleh Roni untuk Cia.

"Selamat menikmati!" Ucapnya dengan sopan.

Cia hanya tersenyum dan menundukkan badannya dengan sopan.

***

Pandu

Hanya butuh 15 menit diperjalanan dari Rumah Sakit menuju Universitas Harapan Mulya, akhirnya aku tiba di depan Universitas tersebut.

Aku melepaskan helm dari kepalaku dan memberikan kembali kepada ojek online, "Terimakasih ya Pak!" Ucapku pada ojek online sambil memberikan beberapa lembar uang padanya.

"Terimakasih kembali mas!" Ucapnya.

Aku tersenyum.

Aku langsung berjalan masuk ke dalam gedung Universitas tersebut.

BIPOLAR DISORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang