Chapter 9 - Kawan Lama

1.8K 264 33
                                    

Aku nggak tau masih dapet feel atau enggak.
Kabar baiknya aku udah bisa kembali lagi ke dunia orange ini!

Jungkook menarik napas dalam berkali-kali, meraup udara sebanyak-banyaknya untuk menormalkan lagi pernapasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook menarik napas dalam berkali-kali, meraup udara sebanyak-banyaknya untuk menormalkan lagi pernapasannya. Jungkook kemudian menoleh ke belakang, mengecek keadaan kantor yang baru saja dibuatnya kacau. Sementara dalam hati berbisik; untunglah Namjoon sedang bertugas di luar.

Napasnya sudah mulai normal, Jungkook meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa tegang sehabis berlari barusan. Sungguh, kedua kakinya nyaris kebas. Jungkook sampai berpikir apakah itu efek dari istirahatnya di rumah sakit selama dua tahun?

“Menjengkelkan sekali!”

Jungkook menghela napas lalu memasuki mobilnya. Dengan terburu-buru mengendarai untuk segera sampai ke tempat tujuan.

Namjoon mungkin akan mencarinya nanti, atau bahkan langsung memaksanya kembali ke kantor dengan alasan-alasan tegas, yang mengatakan bahwa sekarang ini dirinya hilang ingatan. Maksudnya, dirinya sedang kehilangan jati diri. Mungkin pikir Namjoon ulahnya akan sangat merepotkan.

Tapi memang itu kenyataannya. Hanya saja otak Jungkook tidak bisa mencapai pikiran Namjoon. Padahal, Jungkook terkenal oleh kecerdikan dan kepintarannya dalam dunia bisnis. Lantas, apakah amnesia juga yang membuat perubahan pada sebagian besar otak Jungkook?

"Hei, kawan!"

Jungkook membanting setir ketika tiba-tiba seorang berbadan kecil muncul di depan mobil. Tertawa lebar merentangkan tangan padanya. Jungkook menatap sekitar, ternyata dirinya sudah sampai.

"Ah, kau ini! Aku sudah menunggumu dari tadi."

Jungkook menghela napas, keluar dari dalam mobil dan mengendik. "Aku mengacaukan kantor untuk sampai ke sini."

Pria berpakaian serba hitam yang masih menyunggingkan senyum itu menyambut kedatangan Jungkook dengan merangkulnya. Menggiring langkah untuk masuk ke dalam kelab miliknya.

Jungkook terheran. "Siang-siang begini, ramai juga."

"Dulu kau sering ke sini. Hampir setiap hari."

Jungkook mengernyit. "Benarkah?"

Pria yang masih merangkul Jungkook itu tersenyum simpul. Mengangguk beberapa kali sebelum memasuki kelab.

"Waktu kau masih gemar bergonta-ganti perempuan. Sudah. Sekarang nikmati waktumu."

Jungkook menghela napas sembari mengendikkan kedua bahunya. Memilih percaya pada setiap perkataan pria itu, meski sebenarnya ia tidak begitu yakin. Bajingan juga dirinya, ya?

Omong-omong, pria itu bukan tak lain adalah Min Yoon Gi. Sahabat karib Jungkook, yang aslinya jarang sekali bertemu. Kesibukan menjadi salah satu alasan kenapa keduanya tidak memiliki waktu. Jungkook dengan perusahaan besarnya, sedangkan Min Yoongi dengan kelab malam yang cabangnya ada di mana-mana.

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang