Maaf banyak typo
==============
Kembali lagi nih kapal nya JuNa berlayar.... seneng nggak? Jelas seneng dong....
Tengah malam aku belain up demi kalian, jangan lupa ya tekan tombol bintang nya...
Komen yang sebanyak-banyak nya...
Share cerita ini ke temen2 kalian kalau cerita ini menarik menerut kalian...
Spap next juga nggak papa di sini..,
Teror juga boleh lah...
============
{SELAMAT MEMBACA}
________________________
"Pa Dia kembali"
Deg
Jantung Kevin seoalah berdetak begitu cepat, bahkan tenggorokan nya seolah tersumbat oleh sesuatu yang besar, sehingga membuat nya kesulitan untuk bernafas.
Entah ini salah satu dari karma nya di masa lalu, apa ini memang sudah jalan kehidupan nya. Sungguh Kevin tak percaya dengan apa yang terjadi dengan kehidupan keluarga nya.
Seharusnya di usia nya yang sudah tidak muda lagi, ia berharap bisa hidup tenang berdua dengan istri tercinta nya.
Tapi lagi-lagi takdir mempermainkan nya. Sekarang salah satu cucu nya berada di tangan orang yang sangat berbahaya. Sulit baginya untuk melepaskan cucu nya dari orang itu. Kevin tau gimana sepak terjang orang itu.
"Aku nggak mau kehilangan Seina lagi pa"lirih Reyfan.
"5 tahun pa aku pisah sama anak aku. 5tahun aku berbuat kesalahan. 5 tahun aku nggak bisa di samping dia. Tapi kenapa setelah aku bisa bersama dengan nya. Takdir mempermainkan aku. Apa sefatal itu kesalahan Vano pa. Kenapa putri Vano jatuh di tangan laki-laki seperti Juna. KENAPA PA".
Reyfan sungguh sangat frustasi dengan apa yang terjadi dengan putri nya. Di saat putrinya kesakitan ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Maafin papa nggak bisa bantu kamu. Kamu tau kan gimana kejam nya mereka?" Ucap Kevin merasa bersalah karena tidak bisa membantu putra nya
"Tapi Seina pa, dia ambil putri Vano"lirih Reyfan.
"Kamu tenang ya, papa akan suruh orang buat jaga Seina dari jauh"ucap Kevin menenangkan putra nya sambil mengelus bahu Reyfan.
Sepulang dari kantor, Reyfan langsung pergi ke rumah orang tua nya. Tujuan nya adalah meminta bantuan Kevin, papa nya. Tapi yang ia dapatkan adalah kekecewaan. Memang papa nya tidak salah, tapi memang apa yang di ucapkan papa nya itu benar.
"Sekarang Vano harus gimana pa"
"Kamu tenang ya"
==============>>>>>
Perlahan mata Seina terbuka karena merasakan sinar matahari yang mengusik tidurnya. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, terutama di bagian betisnya yang masih terasa perih. Saat ia ingin bangun, pelukan seseorang membuatnya susah bergerak.

KAMU SEDANG MEMBACA
ju (NA) na : OBSESI
Teen FictionSilahkan Follow terlebih dahulu ============== Warning 18+ Budayakan bijak dalam memilih bacaan ============== Banyak kata-kata kasar dan vulgar ============== Arjuna Haidar, cowok dengan tingkat keposesivan yang sangat tinggi, bahkan hampir bisa di...