JN 8

482 38 12
                                    

Maaf banyak typo



SELAMAT MEMBACA





_

_____________________

Malam ini benar-benar makan malam yang sangat menegangkan. Bukan nya terasa hangat tapi semua saling diam dan hanya bisa saling menatap, sedangkan Silla hanya bisa menahan air mata nya yang sejak tadi sudah ia tahan.

Tadi siang setelah Juna dan Seina naik ke lantai atas kamar Seina untuk beristirahat, Reyfan langsung menghubungi Rangga untuk memberitahu Silla jika nanti mereka akan di undang untuk makan malam bersama dan ada hal penting juga yang akan di sampaikan.

Dan di sinilah mereka semua, setelah makan malam, mereka semua duduk di ruang keluarga rumah Reyfan. Suasana hening hingga beberapa menit.

Juna menatap satu persatu orang yang berada di sana. Ia duduk di single sofa tepat di depan gadisnya yang sedang berada di pelukan Silla.

"Besok jm 10 saya akan menikahi Seina"

Silla dan Rangga yang mendengar kalimat penuh dengan penekanan syok dan kaget.

"Maksud kamu?" Rangga masih mencoba untuk tenang.

"Anda bukan orang bodoh kan" sarkas Juna menyeringai, sedangkan Seina sudah menangis di dalam pelukan mama nya.

"Juna" tegur Seina saat mendemgar ucapan Juna yang menurut nya tidak sopan.

"Ok. Tapi kenapa harus mendadak?" Tanya Rangga.

"Ingin saja"ucap Juna Arogan.

Reyfan yang mendengarkan jawaban dari calon menantunya hanya bisa memijat keningnya. Sungguh ia tidak menyangka sampai detik ini bawa putrinya akan menjadi milik seorang iblis.

"Ok cuma itu yang saya sampaikan" Juna berdiri dari duduk nya, lalu berjalan menarik Seina hingga lepas dari pelukan mama nya.

Saat Juna dan Seina akan keluar dari ruangan itu, langkah nya berhenti mendengar ucapan Silla.

"Ijinkan Nana bersama kami malam ini"

Juna langsung menatap gadisnya yang seolah memohon untuk menyetujui permintaan mama nya.

Setelah terdiam beberapa detik dengan terpaksa Juna menyetujuinya, toh mulai besok Seina akan menjadi miliknya seutuhnya dan selamanya.

"Makasih" lirih Seina menatap Juna.

"Kamu tau kan apa akibatnya kalau sampai kamu kabur?".

Seina hanya menganggukan kepala nya pertanda ia sangat faham apa yang akan terjadi jika dia lari dari laki-laki iblis yang sialnya akan menjadi suaminya itu.

"Ok. Besok jam 7 akan ada yang jemput kamu"

Cup

Setelah mengecup bibir Seina, Juna melangkahkan kakinya untuk pergi dari kediaman Reyfan Alexander tanpa berpamitan dengan calon mertua nya.

Seina langsung berlari kembali menuju mama nya, ia benar-benar butuh pelukan mama nya untuk menenangkan hati.

Sedangkan Reyfan sudah siap dengan semua pertanyaan yang akan Rangga dan Silla lontarkan.

"Kenapa kamu biarkan Nana jatuh di tangan bocah itu?" Itulah pertanyaan pertama yang Rangga lontarkan untuk Reyfan.

Reyfan membuang nafas sebelum menjawab pertanyaan dari ayah sambung putrinya.

"Haidar. Kalian pasti sedikit tau tentang nama itu. Ya, dia adalah pewaris dari keluarga Haidar. Mafia terkejam di Amerika Serikat. Bahkan papa tidak bisa membantu untuk melepaskan Nana dari bocah tengil arogan itu, yang sialnya mau tak mau akan jadi menantu kita".

Kaget dan tak percaya itulah yang Rangga rasakan, sedangkan Silla hanya bisa menangis memeluk putrinya. Memang Silla tidak mengetahui siapa keluarga Haidar, tapi mendengar penjelasan Reyfan bahwa keluarga calon menantunya adalah seorang mafia.

"Ya Tuhan kenapa bisa putri kesayangan ku berada di tangan iblis". erang Rangga frustasi.

"Semua tergantung sikap Nana kepada Juna. Aku yakin juna bener cinta sama Nana, tapi darah mafia tidak akan kenal siapa pun yang membantahnya" jelas Reyfan.

"Hiks Nana nggak mau nikah sama Juna hiks, tolong bawa Nana pergi Dad" mohon Seina menatap Reyfan dengan air mata yang terus mengalir di wajahnya.

Reyfan yang tak tega melihat putrinya, ia langsung berjalan mendekati Seina lalu berjongkok di hadapan Seina, ia menggenggam tangan mungil putrinya dengan lembut.

"Maaf. Maafin Daddy ya sayang. Daddy uda berusaha buat lepasin kamu, bahkan Daddy juga sudah minta bantuan Opa, tapi kamu tau sendiri kan siapa laki-laki itu?"Reyfan menatap putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Daddy yakin Juna nggak akan sakiti Nana kalau Nana nurut sama dia. Daddy tau dari matanya ada cinta yang tulus buat Nana. Jadi, Daddy harap Nana nurut ya sama Juna".

"Tapi Dad-

"Ssstttt Daddy, mama, papa sayang banget sama Nana. Nana tau itu kan?"Seina mengangguk sambil sesegukan.

"Sekarang Nana bobok ya sama mama, besok kan Nana harus bangun pagi, jangan buat Juna marah".

"Iya Dad"lirih Seina

"Sill, tolong temenin putri kita ya"pinta Reyfan menatap ibu dari putri nya.

"Iya Fan"kemudian Silla mengajak Seina untuk istirahat di dalam kamar putrinya. Sedangkan di ruangan itu masih ada dua laki-laki yang dengan pikiran nya masing-masing.








=================>>>>>>>>

Burung berkicauan mengusik wanita parubaya yang masih terlihat cantik. Dengan perlahan ia membuka matanya, air matanya tiba-tiba keluar dengan sendirinya.

Mengingat bahwa hari ini putrinya akan menjadi istri orang. Padahal ia merasa bahwa baru kemarin ia melahirkan Seina. Walaupun Seina lahir akibat kesalahan tapi ia begitu mencintai putrinya.

Tangan nya perlahan mengelus pipi cubby Seina, masih terlihat jelas mata sembab dan bekar air mata di wajah Seina. Sungguh ia tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan Seina kedepan nya setelah menikah. Apakan akan bahagia atau sebaliknya???.

Seina sudah terbiasa hidup penuh kasih sayang tapi sekarang ia malah dengan pasrah memberikan putrinya kepada laki-laki yang Silla sendiri tidak tau bahkan tidak mengenal keluarga itu. Yang ia tau dari ayah dari anak nya adalah keluarga mafia yang sangat berbahaya.

Bagaimana nasib putrinya kelak?.

"Ma" lirih Seina menatap wajah mama nya yang di banjiri air mata.

"Ehhh uda bangun sayang" ucap Sila tersenyum sambil menghapus air matanya.

"Kenapa mama nangis?" tanya Seina setelah ia duduk menghadap mama nya.

"Hiks mama rasanya belum siap ngelepas kamu sayang" Silla langsung memeluk Seina.

"Mama rasanya baru kemarin ngelahirin kamu, tapi hari ini kamu akan menjadi istri orang. Mama belum siap hiks" tangis Seina ikutan pecah mendengar suara mama nya yang begitu menyakitkan.

Jujur ia juga belum siap untuk menikah, apalagi menikah dengan orang yang tidak ia cintai.

Apakah ia bisa membuka hatinya untuk Juna?

Apakah ia bisa menjadi istri yang baik untuk Juna?

Bagaimana kehidupan rumah nya nanti?

Apa Juna akan menyiksanya atau malah sebaliknya?

Sungguh Seina benar-benar tidak bisa membayangkan nya. Ia melirik jam dinding yang berapa tepat di depan tempat tidurnya. Jarum jam menunjukan pukul 6 lebih 10 menit, itu artinya 50 menit lagi orang suruhan Juna akan datang menjemputnya.










☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Halo semua nya, maaf ya aku lama hiatus, insya Allah setelah ini aku usahain akan lancar buat up nya.

Makasih buat kalian yang uda mau setia stay di cerita ku






ju (NA) na : OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang