JN 9

530 40 9
                                    

Maaf banyak typo







SELAMAT MEMBACA






Sudah beberapa jam yang lalu Juna dan Seina sudah resmi menjadi pasangan suami istri.

Raut wajah kepuasan saat tercetak jelas di wajah tampan seorang Arjuna Haidar. Sungguh ia sudah tidak sabar untuk memiliki gadisnya seutuhnya.

Ia berjanji tak akan melepaskan Seina, ia akan membuat Seina tergantung padanya. Ia tidak peduli dengan cinta Seina. Walaupun sampai mati Seina tak mencintainya, itu tak akan menjadi masalah.

Seina gadisnya
Seina wanitanya
Seina miliknya
Itu sudah hak paten dari seorang Arjuna Haidar

"Jun" lamunan Juna tersadar akan suara merdu yang keluar dari bibir istrinya.

"Hm"

"Kamu nggak minta hak kamu malam ini kan?" tanya Seina ragu.

"Kenapa enggak"Juna menyeringai sambil menatap istrinya intens.

"Aku belum siap" lirih Seina.

"Terus?" tanya Juna sambil mengangkat satu alisnya menunggu jawaban Seina.

"Tunggu sampai kita lulus sekolah ya?".

"Apa hubungan nya" nah loh gaya tengil Juna uda keluar nih.

"Kalau kita lakuin itu, terus aku hamil gimana?" ucap Seina polos.

"Ya nggak usah sekolah" ucap Juna enteng.

"Tapi aku masih ingin sekolah Jun, plis ngertiin aku" melas Seina berharap laki-laki yang sudah berstatus suami nya akan luluh.

Bukan nya menimpali ucapan istrinya, Juna yang sejak tadi bersandar di pintu penghubung kamar dengan balkon langsung berjalan menghampiri istrinya yang sedang duduk di tepi ranjang.

Tubuhnya sedikit ia rendahkan agar sejajar dengan wajah cantik istri tercintanya.

"Malam ini kamu akan jadi milik aku seutuhnya"

Deg

Tubuh Seina langsung menegang setelah mendengar suara berat dari bibir Juna. Ia tau siapa Juna, walaupun pertemuan dengan Juna baru beberapa minggu tapi ia sudah mengerti bagaimana sifat suami nya itu. Apa yang keluar dari mulut Juna, maka itulah yang akan terjadi.

Tanpa menunggu lama lagi, Juna langsung menyerang bibir Seina, tangan kiri nya pun sudah berada di tengkuk Seina guna untuk memperdalam ciuman nya.

"Balas" ucap Juna di sele-sela ciuman nya.

Seina yang awalnya hanya diam akhirnya ia membalas juga ciuman dari suaminya. Ciuman yang awalnya lembut, kini menjadi semakin menggebu, menuntut dan penuh nafsu.

Bahkan entah mulai kapan tubuh Seina sudah terlentang berada di atas ranjang dan di bawah kungkungan tubuh kekar Juna.

Setelah merasakan Seina kehabisan nafas, bibir Juna langsung menuju leher jenjang Seina, ia sudah memberikan beberapa tanda kepemilikan nya bahwa Seina adalah miliknya. Milik seorang Arjuna Haidar.

ju (NA) na : OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang