Maaf banyak typo
SELAMAT MEMBACA
==========>>>>
Sesuai apa yang Juna katakan beberapa hari yang lalu, akhirnya Richad mendapatkan seseorang yang akan menggantikan Hanna sebagai sekertaris Juna.
Walaupun ia yakin pasti akan dapat amukan dari bos sekaligus sepupunya karena melewati batas yang sudah Juna katakan.
"Bos"sapa Richat saat panggilan telpon nya di angkat Juna.
"Hm"
"Ini gue uda dapat penggantinya Hanna"ucap Richat to the poin. Memang saat di luar kantor mereka tidak berbicara formal tapi selayaknya saudara, ya memang mereka saudara sepupu.
"Kenapa telat?"
"Ya lo gila aja, nyuruh nyari orang yang sesuai kriteria lo tu nggak gampang. Kalau cuma cantik, sexy, pinter sih banyak, nah ini harus cerdik juga, kan gue juga harus melakukan tes segala"jelas Richat panjang lebar seoala mencari pembelaan.
"Besok suruh temuin gue jam 1"
"Ada bonus kan buat gue?, ya kali kalau nggak dapat. Ini tuh sama juga lembur gue"
"Nyuruh berapa hari gue?"
"Ya iya sih, tapi kan usaha gue keras banget lo ini, ya kali nggak dapat. 5 juta deh nggak papa?"ucap Richat masih berusah mendapatkan bonus.
"Gue kasih bonus 20 juta kalau emang dia cocok sama kemauan gue"seketika Richad tersenyum. Ia yakin bahwa pilihan nya benar-benar sesuai kemauan Juna.
"Pasti pilihan gue nggak akan mengecewakan"ucap nya bangga.
Tut
Richat benar-bener di buat kesal jika berhadapan dengan sepupu nya itu. Tak ada basi-basi atau nggak ucapan terima kasih, eh tiba-tiba langsung di matikan. Benar-benar definisi sepupu dan bos laknat.
☆☆☆☆☆☆☆
Saat ini Juna mengantarkan istrinya pergi ke mall untuk membeli hadiah buat ulang tahun Catrine.
Awalnya Juna akan memesankan saja tapi Seina menolak dan ingin membelikan nya langsung.
Setelah sedikit drama di sore hari akhirnya dengan terpaksa Juna mengantarkan istrinya.
Di sinilah sekarang mereka berada, di salah satu mall terbesar di kota itu.
"Kita makan dulu ya?"ucap Juna menatap istri nya.
"Nanti aja deh, aku masih kenyang. Kita ke toko tas dulu ya. Aku mau lihat-lihat"
Mereka berdua memasuki nama merk toko tas ternama. Dengan antisias Seina berjalan masuk lalu melihat-lihat beberapa jajaran tas mahal yang terpajang mengkhilafkan pandangan kaum hawa. Bahkan saat memasuki toko Seina langsung melepaskan genggaman tangan Juna.
Dengan mata berbinar Seina di buat bingung memili tas yang cocok untuk saudarinya.
Seina sudah memegang 2 tas dengan warna yang hampir mirip, yaitu pink dan violet.

KAMU SEDANG MEMBACA
ju (NA) na : OBSESI
Ficção AdolescenteSilahkan Follow terlebih dahulu ============== Warning 18+ Budayakan bijak dalam memilih bacaan ============== Banyak kata-kata kasar dan vulgar ============== Arjuna Haidar, cowok dengan tingkat keposesivan yang sangat tinggi, bahkan hampir bisa di...