Hot Woman🔞 [On Going]

CHAPTER IX 🔞

Pukul 13.00 PDT, ketika mentari tengah bersinar dengan terik di temani awan sedikit mendung di sekitar sang sumber cahaya bumi, memberi kesan panas yang samar-samar di permukaan kota berpopulasi 3.792.621 jiwa. Sebuah mobil sedan seharga 500.000 dolar tengah berjalan memecah jalanan di sekitar Los Angeles international airport, di kendarai oleh sang adam tampan layaknya dewa Yunani di masa kuno.

Seperti bukan model papan atas yang memiliki nama besar, dengan santai gadis itu beserta manager menjauh dari sedan mahal milik sang model memasuki bandara. Tentu hal seperti ini patut untuk di saksikan dengan lekat, bahkan beberapa orang disana mengabadikan dengan ponsel mahal mereka.

Pakaian dengan harga fantastis dari merk ternama dikenakan sang model cantik beserta manager pribadinya di samping yang selalu menyamakan langkahnya di mana gadis itu melangkah.

Sedikit menghebohkan petugas bandara ketika melihat dua manusia itu menapakkan kakinya di lantai mahal milik bandara tanpa ada bodyguard yang mendampingi. Sesuatu pemandangan yang langka, karena tak pernah terjadi sang model berjalan tanpa ada pria kekar berseragam rapi di sampingnya untuk mengamankan langkah sang putri.  Hal seperti ini menjadi sasaran empuk bagi paparazzi yang berkeliaran dimana-mana.

Beberapa cahaya dari kamera dapat kedua manusia itu rasakan melalui ekor mata yang tak sengaja menangkap momen tak terpuji itu. Tapi itu bukanlah hal penting bagi keduanya saat ini, lagipula tak ada masalah hanya untuk menangkap gambar, sang model tak perduli meski perusahaan tengah memanas lantaran keputusan sang dewi untuk melakukan penerbangan sendiri tanpa ada bodyguard.

"Tak masalah tanpa bodyguard?" Terdengar Jimin melemparkan pertanyaan pada sang model ketika mata pria itu terus menangkap beberapa orang mencurigakan dari balik kacamata hitam yang ia kenakan.

Tanpa menolehkan pandangannya pada Jimin, wanita itu berucap, "Tentu! Lagipula aku harus sedikit terbiasa dengan ini."

Jimin menggangguk pelan, membiarkan wanita itu melanjutkan rencananya untuk melakukan penerbangannya tanpa ada pengamanan disamping. Entah apa di fikiran sang model, mungkin ia ingin menikmati menjadi seorang manusia biasa layaknya orang-orang yang bekerja di balik kamera. Tapi sesungguhnya itu bukanlah ide yang bagus, takut-takut haters mendekat dan mencelakai gadis itu.

"For the first time, Ahn Jiwoo selaku wanita kelahiran Korea Selatan melakukan penerbangan di Seoul selama berkarya di Amerika. Bagaimana perasaanmu Ji?" Tanya Jimin di sela-sela perjalanannya menuju ruang tunggu VIP.

"It's amazing! Aku tidak pernah menyangka akan menapakkan kakiku di negara cantik itu lagi." Ujarnya dengan senyuman tipis yang samar-samar terlihat dari pergerakan ujung bibir yang menaik sedikit. Meski tipis tapi tak bisa di pungkiri keindahannya, begitu manis.

"Good! I hope u enjoy it." Jawab seorang pria bernama Jimin Park.

Tak ada balasan lagi yang di terima Jimin, hanya senyuman manis yang diterimanya meski tatapan wanita itu tak mengarah padanya. Bukan masalah, yang penting wanita itu menikmati perjalanan mereka yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya. Bisa Jimin sebut sebagai momen langka? Berkarya di dunia entertainment bertahun-tahun, baru kali ini permintaan dari negara gingseng itu sang model setujui.

Kim Taehyung berhasil membuat sang model meninjakkan kaki di negara itu setelah bertahun-tahun lamanya mengubur kepedihan, menahan amarah ketika mengingat masa lalu yang pahit yang tak pernah ia fikir akan terjadi padanya.

Sesungguhnya jika berbicara mengenai kepedihan, negara mana yang berani menjamin kenyamanan di dalam hidup sang dewi? Tak ada! Semuanya penuh luka baru yang ia temui sepanjang cerita hidupnya. Tak ingin munafik, kebahagiaan selalu terselip di antara luka perih yang kini masih mengeluarkan darah di ujung-ujung luka. Tapi apa kebahagiaan itu sepadan dengan keperihan yang di terima? Mungkin sepadan ketika Jimin Park hadir, memberi sedikit rasa lega di dada untuk bernafas.