8. Invitation

85 24 4
                                    

"Makasih banyak, Jae" Soojin duduk di bangkunya, di samping Jaehyuk

"Buat?"

"Lo kira gue gak bakal tahu kalo pengirimannya tuh lo." ucap Soojin diakhiri kekehan.

"Tahu darimana?"

"Boneka,"

"Trus lo tahu gue suka macaroon dari Heesung ya?" Jaehyuk mengangguk pasrah, dia ketahuan. Padahal dia ingin memberikan surprise.

"Lo tahu gue di bully?" Jaehyuk tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya.

"Berarti iya." ujar Soojin, "anggep aja lo gak tahu apa-apa, gue gak mau dikasihani."

"Gak usah lo dengerin, mereka gitu karena iri."

"Justru karena itu, gue tahu alasan mereka bully gue karena iri, tapi gue selalu gak bisa bales perbuatan mereka. Gue emang lemah."

"No, mereka bertiga dan lo sendiri, jelas itu gak adil kan? Bukan lo yang lemah, tapi mereka."

"Makasih, Jae." Soojin tersenyum.

"Sama-sama."

"Oiya, Soojin ... lo sibuk gak abis bimbel?" tanya Jaehyuk tiba-tiba.

"Nggak, kenapa emang? Mau ngajak jalan-jalan lagi?" balas Soojin di selingi tawa.

"Bukan, lo di undang makan malem sama mami gue. Kata dia buat tanda terimakasih soalnya lo udah bantu pilihin hadiah."

"Sekalian belajar bareng, mau gak?" imbuh Jaehyuk.

"Boleh." jawab Soojin, selalu di selingi senyum manisnya.

●●●

Setelah sampai di rumah Jaehyuk, Soojin turun dari motor Jaehyuk, begitupun Jaehyuk.

"Yuk masuk!" tawar Jaehyuk.

Soojin pun mengekori Jaehyuk masuk ke dalam rumahnya.

"Lo duduk dulu, gue ambilin minum sekalian panggil mami." Soojin mengangguk.

Jaehyuk pun pergi ke dapur, mencari maminya.

"Mi!" Jaehyuk datang dengan tergesa-gesa.

"Kenapa, Jae? buru-buru amat kayak di kejar anjing." celetuk mami Jisoo.

"Di ruang tamu ada Soojin."

"Soojin?" tanya mami Jisoo.

"Gebetan Ja-" Jaehyuk langsung menghentikan ucapannya karena dia keceplosan.

"Ooo, calon mantu yang dateng." goda Mami Jisoo.

Pipi Jaehyuk langsung memerah karena malu, mami Jisoo yang melihat itu langsung tertawa melihat anaknya itu.

Jaehyuk berusaha menetralkan wajahnya, "Jae bilang ke Soojin kalo mami undang dia buat makan malem."

"Ooo ... mami paham, jadi kamu ajak Soojin main ke sini dengan alasan mami yang undang dia?"

"Dia lagi sedih, mi. Jadi Jae pengen ajak dia makan bareng di sini, orang tua Soojin lagi di luar kota. Jadi Jae gak tega kalo Soojin sendiri di rumah."

"Bagus." ujar mami Jisoo sebelum beranjak menuju ruang tamu, sembari membawa minuman.

"Hai, Soojin." sapa mami Jisoo hangat.

"Halo tante." Soojin berdiri lalu membungkuk 90° untuk menyapa.

"Santai aja sama mami, anggep aja kayak mami kamu sendiri." Mami Jisoo duduk di samping Soojin.

"I-iya tante." saut Soojin kikuk.

"Soojin santai aja, mami gue asik kok." Jaehyuk duduk di sebelah mami Jisoo.

"Oiya, kata Jaehyuk, kamu yang pilihin tas buat tante ya?"

"Iya tante." Soojin mengangguk.

"Bagus banget tasnya, selera kamu sama tante sama kayaknya."

"Kamu kalo jadi mantu tante cocok kayaknya." celetuk mami Jisoo.

Jaehyuk langsung mematung, bisa-bisanya maminya mengatakan itu. Soojin justru tertawa, dia menganggap mami Jisoo sangat lucu.

"Yaudah, mami ke dapur dulu masak makan malam. Kalian katanya mau belajar bareng kan?"

"Hehe, iya tante." balas Soojin.

"Semangat, Jae." bisik mami Jisoo sembari menepuk pelan bahu putranya itu.

Jaehyuk langsung merasakan canggung karena hanya berdua saja dengan Soojin, lebih tepatnya dia canggung setelah apa yang maminya tadi ucapkan.

"Mami lo lucu, asik orangnya." celetuk Soojin.

"Benerkan." balas Jaehyuk bangga.

"Yaudah, kita mulai belajarnya!" ajak Soojin





"Yaudah, kita mulai belajarnya!" ajak Soojin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After School [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang