6. Her Problem

96 29 7
                                    

Jaehyuk baru saja memarkirkan motornya, dia pun berjalan menuju kelas. Namun, dia melihat seseorang yang familiar-sedang berdiri di dekat loker sambil membelakanginya, dia yakin itu Soojin.

Jaehyuk pun menghampirinya, "Soojin?" panggilnya saat sudah dekat.

Karena merasa tidak di gubris, Jaehyuk berinisiatif muncul di depan Soojin. Namun, gadis itu justru berpindah arah dengan membelakanginya lagi.

"Soojin lo kenapa?"

"Ha?" Soojin berbalik, "kenapa? gue gapapa kok?"

"Tapi ... lo kayak abis-"

"Gue kelilipan tadi, mata gue merah banget ya?" Soojin menginterupsi.

"Bener-"

"Udah mau masuk nih, yuk ke kelas!" Soojin menarik tangan Jaehyuk untuk menuju ke kelas.

Jaehyuk sedikit terkejut saat Soojin tiba- tiba menyentuhnya, dia senang. Namun rasa khawatirnya kepada Soojin mengalahkan rasa senangnya.

Mereka berdua pun berjalan bersama menuju kelas. Namun saat sudah sampai di kelas dan sudah duduk di tempat masing-masing, Soojin jadi pendiam dan murung.

"Lo sakit ya?" tanya Jaehyuk.

"Nggak kok, gue ngantuk aja."

"Yaudah tidur aja." Soojin mengernyit mendengar usulan Jaehyuk.

"Mana boleh? kan mau mulai pelajarannya."

"Boleh, gue yang bolehin." Soojin tertawa.

"Nah gini dong, kan jadi makin cantik." Jaehyuk tersipu saat mengatakannya.

"Makasih, Jae."

"Buat apa?"

"Buat pujiannya, aku tau kok kalo aku cantik." Soojin sedikit menahan tawa saat mengatakan itu.

Jaehyuk tersenyum, dia senang bisa melihat Soojin ceria seperti sekarang.

Guru pun datang, bimbel akhirnya di mulai. Jaehyuk masih sedikit khawatir karena melihat Soojin lesu, dia tidak memiliki semangat seperti biasanya. Padahal gadis itu selalu bersemangat saat pelajaran di mulai.

"Pak, saya ijin ke kamar mandi?" Soojin mengangkat tangannya.

"Silakan!"

Soojin berjalan keluar kelas menuju toilet, dia tidak bisa fokus sejak tadi, jadi dia berinisiatif membasuh mukanya.

Ketika dia sudah menapakkan kakinya di toilet, dia sangat terkejut. Di depannya terdapat orang-orang yang sangat dia hindari, dia berusaha mengabaikannya dan berjalan menuju salah satu bilik toilet.

"Pura-pura gak liat? Mau ditegur kayak tadi?" ucap salah satunya.

"Kalo ketemu temen sekelas tuh di sapa, bukan di cuekin. Ngerasa cantik lo?" salah satu dari mereka menghampiri Soojin.

"Kalian lupa guys? dia kan emang sok cantik, sok baik, sok pinter. Caper mulu kerjaannya."

Soojin hanya diam saat ketiga gadis di depannya mengolok-oloknya. Dia selalu mematung di situasi seperti ini, dia ingin membalas namun selalu tidak bisa.

"Heh! Udah dapet gebetan baru belom disini?" Soojin yang menunduk, didongakan secara paksa.

"Belom puas ya cowok satu sekolah lo embat, mau cari mangsa lagi, trus sok jual mahal."

"Kalian gak puas bully gue di sekolah? please jangan bully gue disini juga." Suara Soojin bergetar saat mengatakannya, air mata mulai menumpuk di pelupuk matanya.

"Wow, mulai berani?" Kerah baju Soojin ditarik hingga dia sesak.

"Udah guys, dia udah nangis tuh. Kasihan dia."

"Oke, gue juga udah bosen liat muka sok cantik dia."

Soojin langsung bernafas lega saat kerahnya dilepaskan, air matanya langsung mengalir deras sesudah ketiga gadis tadi meninggalkan toilet.







Pembully gak ada visualisasinya ya, bayangin aja terserah kalian :')

Pembully gak ada visualisasinya ya, bayangin aja terserah kalian :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After School [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang