"Karena hari ini bapak ada rapat dadakan, jadi kalian olahraga sendiri. Murid laki-laki saya bagi menjadi dua tim untuk bermain sepak bola, dan murid perempuan dibagi menjadi dua tim untuk bermain voli. Sekian, bapak pamit dulu." Setelah itu guru olahraga mereka meninggalkan lapangan.
"Baik pak," seru semua murid.
"Ayok, siapa yang mau se-tim sama gue?" tawar Jaehyuk. Beomgyu, Mashiho, dan Sungchan langsung mengangkat tangannya dengan sukarela. Sedangkan Asahi mengangkat tangannya karena Jaehyuk yang mengangkat tangan Asahi.
Karena jumlah murid laki-laki hanya ada 12, jadi satu tim hanya ada 6 orang, ada tim Jaehyuk dan tim Heeseung. Sedangkan jumlah murid perempuan hanya ada 8 orang. Jadi para murid perempuan dibagi menjadi dua untuk bermain bola voli.
Beberapa murid perempuan mulai tidak fokus bermain voli karena sibuk melihat para murid laki-laki bermain sepak bola. Tak terkecuali Soojin, matanya sibuk melihat pergerakan laki-laki yang sedang bermain sepak bola di lapangan sepak bola.
Menurutnya laki-laki itu sangat berkharisma saat ini, karena ini adalah pertama kalinya dia melihat laki-laki itu berolahraga. Bukan karena laki-laki itu tidak pernah berolahraga, tetapi memang mereka tidak satu kelas, jadi tidak pernah berolahraga bersama.
"Soojin!" panggil Winter, Soojin pun menoleh ke samping kanan, ke arah Winter.
"Fokus!" sambung Winter, Soojin pun mengangguk.
Dia kembali menoleh ke depan dan berusaha fokus dengan permainan. Walaupun sesekali dia menoleh untuk melihat tim yang bermain sepak bola.
Saat dia menoleh kembali untuk melihat tim sepak bola, tiba-tiba sebuah bola sepak tengah terbang mengarah ke tempatnya. Dia tiba-tiba memaku, sedetik kemudian kepalanya langsung terkena bola sepak dengan cukup keras.
"SOOJIN!" teriak semuanya panik.
Jaehyuk dan Heeseung langsung berlari menghampiri Soojin yang sudah jatuh pingsan. Para murid lain juga langsung mengerubungi Soojin.
"Soojin!" Jaehyuk sampai lebih dulu, dia pun bersiap untuk menggendong Soojin.
"Biar gue aja!" Heeseung datang dan mencegahnya.
"Gue bisa!"
"Dia sahabat gue, jadi biar gue aja!" kekeuh Heeseung.
"Gue yang sebabin bolanya kena kepalanya Soojin. Jadi biar gue aja yang bawa Soojin!" kilah Jaehyuk tegas.
Jaehyuk pun dengan segera meraih Soojin dan menggendong perempuan itu. Dia berjalan membelah gerombolan murid yang sejak tadi mengerubungi mereka.
Soojin yang merasa tubuhnya terangkat pun langsung sadar dari pingsannya. Matanya mengerjap, dan dia mendapati wajah Jaehyuk di depannya. Jaehyuk yang merasa Soojin sudah bangun pun menoleh untuk melihat Soojin.
Soojin pun reflek memejamkan matanya kembali, entah mengapa jantungnya berdebar saat ini. Baru saja dia mengagumi kharisma Jaehyuk, bahkan sekarang dia digendong oleh laki-laki itu. Baru kali ini Soojin melihat Jaehyuk sebagai laki-laki, padahal dia biasanya menganggap Jaehyuk seperti sahabat yang lucu dan selalu membuatnya tertawa.
Saat matanya masih terpejam, dia akhirnya merasakan tubuhnya dibaringkan di kasur. Setelah beberapa detik, dan tidak mendengar suara, dia pun membuka matanya dengan perlahan. Dia bernapas lega ketika tidak menemukan seorang pun di sini.
Dia pun duduk, lalu tangannya memegangi jantungnya yang saat ini masih berdetak dengan kencang.
"Jantung gue kenapa ya," monolog gadis itu.
"Lo gapapa?"
Soojin yang sempat terkejut dengan suara itu pun menoleh, dan dia jadi semakin terkejut. Jantungnya kembali berdetak kencang kala maniknya bertatapan dengan milik laki-laki itu.
"G-gue ... gapapa-kok," jawabnya tergagap.
"Jantung lo kenapa? sakit?" Soojin langsung menurunkan tangannya setelah laki-laki itu bertanya.
"Eh ... enggak kok, cuma ngos-ngosan aja habis main voli tadi,"
"Nih, gue beliin minum buat lo!" Jaehyuk menyodorkan sebotol air mineral ke arah Soojin. Setelahnya, dia juga meletakkan sebungkus roti di nakas samping ranjang UKS.
"Ma-makasih, Jae."
"Sama-sama," Jaehyuk tersenyum.
Jaehyuk mendekati Soojin, tiba-tiba tangannya meraih kepala Soojin. Tangannya mengelus pelan kepala Soojin sampai si pemilik kepala terkejut.
"Sorry, bola yang gue tendang ngenain kepala lo," ucap laki-laki itu.
Soojin hanya bergeming, dia seolah-olah menjadi batu dan jantungnya tiba-tiba seakan ingin meledak.
Perasaan apa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
After School [✔]
FanficAwalnya Jaehyuk dipaksa orang tuanya untuk mengikuti bimbel setelah pulang sekolah, namun berkat paksaan orang tuanya, Jaehyuk bertemu dengan orang yang spesial. "Udah punya pacar belum?" - Jaehyuk "Hah?" - Soojin ☘︎𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 » ⁰⁹·⁰⁹·²¹ ☘︎𝓔𝓷𝓭...