part 1

5.9K 331 4
                                    

Seorang pria tampan dewasa tengah melamun saat ini di kamarnya, ia hanya mengingat kejadian 16 tahun yang lalu


****
Flashback 16 tahun yang lalu.

Singto baru saja pulang dari berpesta bersama teman-temannya, sekarang sudah hampir jam 11 malam, karna ia dan teman-temannya memang tengah mengadakan party tapi di tengah perjalanan singto mendengar suara anak kecil menangis, singto menghentikan mobilnya dan keluar mencari sumber suara tersebut.

Singto berjalan mengikuti asal suara, hingga di suatu gang yang begitu gelap singto melihat seorang anak kecil , mungkin usianya sekitar 2 tahun saat itu.

Entah siapa orang tua bodoh yang tega membuang anak selucu itu, beruntung singto yang menemukannya, jika anak itu berjalan kejalan raya entah apa yang akan terjadi lagi.

Singto yang merasa iba melihatnya langsung mendekati anak tersebut, Awalnya anak itu takut di dekati oleh singto tapi karna kelembutan singto akhirnya anak tersebut mau di gendong oleh singto.

Saat itu malam sudah sangat larut dan jalanan mulai sepi, singto membawa anak yang di temukannya ikut pulang bersamanya, entah kenapa saat melihat anak tersebut singto merasakan perasaan yang tak biasa ia merasa iba dan kasihan. Singto membawa anak yang di temukannya pulang ke rumahnya, ia juga tak mungkin meninggalkan anak kecil sendirian di jalanan 'kan?

"Sing, anak siapa yang kau bawa?" Tanya mama singto saat melihat singto yang baru saja pulang dengan menggendong anak kecil.

"Aku menemukannya di tepi jalan tadi" ucap singto.

Mama singto menghampiri anaknya dan mengambil alih anak kecil tersebut.

"Siapa yang tega membuang anak kecil di tepi jalan!" Gumam mama singto marah.

Dan keesokan harinya orang tua singto melapor ke polisi tentang anak yang di temukan singto.

Bahkan sudah hampir 6 bulan lamanya tak ada perkembangan dari kasus tersebut, orang tua anak tersebut seolah hilang bak di telan bumi, tak ada juga yang mau mengakuinya sebagai keluarga.

"Ma, sudah 6 bulan tapi polisi masih belum menemukan keluarganya, apa aku boleh mengadopsinya menjadi anak ku?" Ucap singto.

"Apa kamu yakin sing?"

"Aku yakin ma, aku merasa sayang padanya"

"Tapi usia mu baru 18 tahun, bagaimana bisa kamu mempunyai anak? Jika kamu mau, kami bisa mengangkatnya sebagai anak dan ia menjadi adik mu" ucap mama singto.

"Jangan ma, aku ingin dia menjadi anak ku saja"

"Apa kamu siap menanggung resikonya nanti? Menjadi orang tua di usia dini bukan hal yang mudah"

"Tapi aku benar-benar menyayanginya ma, rasanya aku ingin menjadi sosok papa untuknya ,bukan sosok kakak"

"Baiklah, jika itu keputusan mu, terserah padamu"

Padahal pihak kepolisian sudah menyuruh keluarga singto untuk memberikan anak tersebut ke panti asuhan saja , tapi singto tetap kekeh untuk merawatnya dan menjadikannya anaknya sendiri.

Hingga anak kecil yang baru berusia 2 tahun itu singto beri nama krist, setelah 6 bulan ia tinggal bersama keluarga singto, baru ini singto memberinya nama.

"Mulai sekarang panggil aku daddy singto" ucap singto pada krist kecil.

Krist kecil yang tak tahu apa-apa hanya mengangguk dan menurut saja.

Perbedaan usia mereka hanya 18 tahun saat itu, apakah wajar jika singto menjadi daddy? Tapi itu semua sudah kemauan singto sendiri ,padahal orang tuanya juga sudah menyarankan yang terbaik.

Flashback end.

"Daddy?" Suara anak tersayangnya menyadarkan singto dari lamunannya, Krist memang sudah tumbuh remaja saat ini, usianya sudah 18 tahun dan ia sudah kelas 3 SMA. Singto berhasil mendidik krist menjadi anak yang pintar.

Krist hingga sekarang tak tahu jika singto bukan daddy kandungnya, karna saat singto menemukannya dulu usia krist baru 2 tahun jadi wajar jika krist tak mengingat apapun.

"Kenapa krist?"

"Daddy kenapa melamun."

"Daddy hanya mengingat kamu saat kecil dulu" ucap singto.

"Daddy, apa Krist punya mama?"

Singto terdiam mendengarnya, setelah 16 tahun singto merawatnya baru sekarang krist berani menanyakan mamanya. Dia bingung ingin menjawab apa, tidak mungkin kan ia mengatakan jika krist bukan anak kandungnya dan menjawab jika ia belum menikah?

"Mama krist sudah pergi jauh, maafkan daddy" lirih singto.

"Kenapa minta maaf?"

"Karna daddy, krist tak mempunyai mama"

"Krist tak butuh mama, maafkan krist jika pertanyaan krist membuat daddy sedih. Krist hanya penasaran dimana mama selama ini" ucap krist sembari memeluk erat tubuh singto.

"Tidak, daddy tidak sedih sayang. Kenapa krist belum tidur?"

"Krist belum mengantuk"

"Sebaiknya krist tidur sekarang, apa perlu daddy temani?"

"Iyaa, temani krist"

Begitulah keseharian krist dan singto. Krist sangat manja kepada daddynya tersebut. Krist sempat berpikir, usia daddy singto baru 36 tahun saat ini, dan usianya sudah 18 tahun mungkin dulu daddynya menikah muda makanya ia bisa lahir di saat usia singto masih belasan tahun.

Singto menemani krist tidur di kamarnya saat ini, krist memang tak pernah kekurangan kasih sayang dari daddynya.

"Apa dulu daddy menikah di usia 18 tahun?" Tanya krist.

"Kenapa bilang begitu?"

"Usia daddy saat ini 36 tahun 'kan dan usia krist 18 tahun, berarti daddy menikah muda saat itu, usia daddy pasti 18 tahun kan" ucap krist.

"Iya, daddy menikah muda saat itu. Itu sebabnya kamu jangan ikuti jejak daddy. kamu tak boleh berpacaran dulu, takutnya nikah muda juga seperti daddy nanti" ucap singto.

"Krist tak punya pacar dad"

"Baiklah, sekarang krist tidur" ucap singto sembari mengelus pelan rambut krist hingga krist tertidur.

Setelah krist tertidur singto beranjak dari tempatnya, sebelum ia meninggalkan kamar krist singto mencium kening krist terlebih dahulu.

"Selamat tidur anak daddy" bisiknya pelan.















Tbc.

Hot Daddy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang