Part 14

300 43 4
                                    

"Sean, aku mau ngomong sama kamu."

Sean yang melihat Lizzy datang bersama Cleo dan Jake merasa heran, 'Kenapa mereka bisa barengan?'

"Jadi, kamu...kamu..." Entahlah, Lizzy tidak kuat untuk melanjutkan ucapannya.

Sean langsung berdiri memegang kedua bahu Lizzy karena khawatir, "Lo kenapa Liz? Sakit?"

"Jujur aja Sean, lo nembak Lizzy karena terpaksa taruhan sama gue kan?" Celetuk Jake tanpa ragu.

Sean mengepalkan tangannya, ia menatap tajam ke arah Jake. Pasti laki-laki tersebut sudah membocorkan rahasianya pada Lizzy.

"Lo ngomong apa?!" Sean menarik kerah seragam Jake.

Jake berdecak, "Mau nyangkal apa sih lo?" Jake mengeluarkan ponselnya, ia memperlihatkan chatnya dengan Sean pada Lizzy, "Nih lo baca ya Liz. Biar makin percaya sama gue."

Lizzy mengambil ponsel Jake, ia membaca satu persatu pesan Sean dan Jake. Tangannya gemetar saat tau isi dari pesan tersebut.

"Liz, gue bisa jelasin." Sean memegang tangan Lizzy.

Lizzy langsung menepis tangan Sean, "Aku gak nyangka kamu setega itu Sean. Aku punya salah apa sih sama kamu?!" Lizzy berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh meskipun dadanya sudah sangat sesak.

"Ya makanya tau diri dong, yakali Sean suka sama cewek kaya lo." Ledek Cleo.

"Diem!" Sean memperingati Cleo agar tak ikut campur.

Lizzy berjalan meninggalkan mereka semua, namun Sean segera mengejarnya. "Please Liz! Dengerin dulu penjelasan gue."

"Gak! Gak ada yang harus dijelasin lagi Sean! Semuanya udah jelas kok!" Lizzy menghapus air matanya yang tiba-tiba jatuh, "Kamu tuh jahat banget tau! Aku kecewa sama kamu."

"Iya iya, gue jahat. Maafin gue Liz."

"Bener apa kata Cleo, harusnya aku tau diri. Seandainya aku gitu, aku gak bakal suka sama kamu!" Liz menangis terisak, sesak sekali dadanya.

"Liz jangan nangis gini, gue makin ngerasa bersalah. Gue... Gue..."

"Apa?! Udah puas sekarang? Udah ngerasa menang?" Lizzy mencoba menetralkan dulu detak jantungnya, "Jadi aku tuh gak enak banget tau Sean. Aku tulus sayang sama kamu, kamunya ternyata cuma taruhan doang."

"Gak gitu Liz, gue-"

"Stop! Aku udah gak mau denger apapun lagi dari mulut kamu! Aku juga gak mau ketemu kamu lagi. Makasih ya Sean." Lizzy langsung berlari meninggalkan Sean.

"Aaarggghhh!" Sean menonjok tembok dengan emosi, "Maafin gue Liz." Lirihnya.

"Gue bingung harus gimana sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bingung harus gimana sekarang."

Travis menepuk bahu Sean, "Ya emang bakal gini endingnya. Udah gue tebak."

Perhaps Love || Wuyis [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang