Sepulang sekolah, Lea terus saja mendengarkan cerita Lizzy tentang Sean. Mereka pulang berjalan kaki dari halte bus sampai rumah mereka.
"Ngakak banget tau gak? Tadi kita sampe ngumpet di kolong ranjang klinik takut ketauan sama Cleo. Kan bisa salah paham lagi." Lizzy bersyukur karena tadi Cleo tidak menemukan mereka berdua.
"Liz, kayanya kamu harus jauhin Sean deh. Inget! Dia udah punya pacar." Lea mengingatkan.
Lizzy mempoutkan bibirnya, "Iya, tapi kalo buat berhenti suka sama dia kayanya gak bisa deh." Lizzy terus saja memperhatikan sapu tangan yang tadi Sean berikan.
"Apasih istimewanya Sean sampe kamu kesemsem dari dulu? Padahal yang naksir kamu banyak, ganteng-ganteng juga. Kalo sama Sean cuma cinta sepihak doang."
"Gini nih kalo punya temen yang gak pernah jatuh cinta." Lizzy mencubit pinggang Lea. "Dia tuh gak seburuk yang orang-orang bilang kok."
"Tolong! Tolong! Tolong!"
"Liz, kaya ada suara orang minta tolong deh." Lea dan Lizzy terdiam sejenak. Mereka langsung berlari ke sumber suara.
Lea menahan langkah Lizzy ketika melihat pemandangan di depannya, "Liz, kita kabur aja yuk? Preman itu lagi malak. Serem!"
"Ih Lea! Kasian tantenya ngelawan sendiri." Lizzy berlari menghampiri mereka tanpa ragu.
"Lizzy!" Panggil Lea histeris. Karena ia takut, ia bersembunyi di dekat pohon.
"Heh om! Balikin tas tantenya!" Teriak Lizzy dengan percaya diri.
"Widih anak kecil ikut campur! Pulang sana!" Usir si preman.
"Gak! Balikin!" Kekeuh Lizzy.
"Ngeyel nih anak!" Si preman mulai emosi, dia mendorong Lizzy sampai terjatuh.
Perempuan yang Lizzy tolong menjadi panik, "Stop! Stop pak! Silahkan ambil semua uang saya. Asal balikin dompet saya. Please! Saya gak bakal lapor polisi atau apapun itu." Ia mencoba untuk bernegosiasi.
Si preman membuka isi dompet perempuan itu, isinya lumayan banyak uang tunai. Akhirnya si preman menyetujui, "Yaudah nih!" Mereka melempar tas itu setelah mengambil semua uang tunai yang ada di dompet kemudian pergi.
"Tante! Tante kok pasrah sih? Sayang banget uangnya." Protes Lizzy.
Si perempuan tersenyum, "Gak papa, dari pada kita celaka. Uang bisa dicari lagi kok."
"Tapi tan-"
"Makasih loh udah bantuin tante, padahal kamu cewek tapi berani lawan mereka." Rose membantu Lizzy berdiri. "Siapa nama kamu?"
"Namaku Lizzy."
"Nama tante Roseanna, panggil aja tante Rose." Rose tersenyum sambil mengelus bahu Lizzy.
"Yaudah kalo gitu aku pamit pulang ya tante, hati-hati di jalan." Lizzy membungkukkan badannya kemudian pergi meninggalkan Rose.
Rose tersenyum, "Seragamnya sama kaya punya Sean. Mungkin mereka sesekolah?" Pikir Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perhaps Love || Wuyis [Completed]
Hayran KurguSiapa sangka, seorang Sean yang tadinya cuma ngejalanin dare dari musuhnya buat macarin Lizzy malah jadi bucin parah sama si korban. Hmm, gimana ya kelanjutan cerita cinta mereka? Gassss read yeorobun ;) Perhaps love, 2023 ©Devikim30_