Part 17

339 43 11
                                    

"Kalian mau kemana?"

Refleks Lea dan yang lain menghentikan langkahnya saat Lizzy datang bersama Sean.

"Lizz? Ya ampun, kamu dari mana aja sih? Kita niatnya mau nyariin kamu tau!" Lea menghampiri Lizzy.

Lizzy tersenyum, "Maaf, tadi aku cuma jalan-jalan doang kok."

"Sama Sean?" Tanya Axel dengan tatapan sinis ke arah Sean.

Baru saja Lizzy akan menjawab, Sean lebih cepat membuka mulutnya, "Iya, kenapa?" Jawab Sean membalas tatapan sengit Axel.

Travis dan Juan yang sudah tau sifat Sean pun, langsung berdiri di samping Sean agar tidak ada perkelahian dengan Axel. "Mending kita tidur aja yuk Sean. Besok pagi kan kita pulang." Juan merangkul bahu Sean, Travis mengangguk-angguk setuju.

Axel beralih menatap Lizzy, "Liz, kalo lo butuh temen. Gue siap kok nemenin, jangan pergi sendiri gitu aja. Gimana kalo ketemu sama cowok bandel?" Sindir Axel.

"Axel, udah deh!" Lea mengingatkan. Gara-gara omongan Axel, suasana menjadi canggung.

Lizzy melepas jaket yang ia pakai, "Sean, makasih ya."

Sean menerima jaketnya yang ia pinjamkan itu, kemudian langsung pergi menuju tenda.

'Sean kok kaya kesel banget?' Pikir Lizzy.

3 hari setelah acara camping, Sean menjadi lebih pendiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 hari setelah acara camping, Sean menjadi lebih pendiam. Entahlah, hanya Sean dan tuhan yang tahu alasannya.

"Sean, napa sih lo? Kek gak ada semangat hidup." Ledek Travis sambil mendrible bola basketnya.

Sean hanya merebahkan tubuhnya di bangku yang lumayan panjang, "Gue pengen cepet-cepet lulus. Udah muak gue sekolah di sini."

"Napa sih lo? Galau gara-gara Lizzy?" Tebak Juan.

Sean memperlihatkan hpnya pada Travis dan Juan. Kedua sahabatnya itu langsung melotot saat membaca satu persatu komentar-komentar jahat tentang Sean di forum sekolah mereka.

"Siapa sih yang berani nyebar berita sampah kaya gini?!" Travis malah jadi emosi.

Juan masih fokus membaca komentar-komentar jahat para netizen tentang Sean, "Parah banget sih ini yang nyebarin kalo lo yang bunuh Hanni. Mana ke semua forum di sekolah ini."

"Si Jake emang sialan banget." Sean menghela nafasnya berat, "Besok Mama papa gue dipanggil sama kepala sekolah buat klarifikasi."

Travis duduk di dekat Sean, "Santai aja, lo gak salah. Semuanya bakal baik-baik aja kok."

"Entahlah." Pasrah Sean, "Tapi emang bener kan? Seandainya Hanni gak ikut sama gue waktu itu, dia pasti masih hidup sekarang."

"Sean!" Pekik Travis dan Juan.

"Sean!" Pekik Travis dan Juan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perhaps Love || Wuyis [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang