Perhaps Love || Wuyis [Completed]

Part 19

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, hari ini adalah hari perpisahan siswa-siswi kelas 3.

Sean dan Travis sedang menonton pentas seni dari adik-adik kelasnya.

"Sean, pacar lo kemana? Gak dateng ke sekolah?" Tanya Travis tiba-tiba.

"Paling lagi sama Lea."

Travis menunjuk ke arah depan, "Lea lagi sama si Juan noh!"

"Ah iya bener." Sean mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya, "Vis, gue keluar dulu ya. Mau nyari Lizzy." Pamit Sean, Travis hanya mengangguk melanjutkan kembali menonton pentas.

Sean berjalan sampai halaman belakang sekolah. Ia menelpon Lizzy, panggilan pun tersambung...

"Liz? Lagi dimana?"

"Lagi di jalan, mau pulang."  Jawab Lizzy.

"Udah berani bohong ya?"

Lizzy menoleh dengan ragu, ternyata Sean sedang berdiri tak jauh dari posisi duduknya sekarang, "Sean?" Lizzy segera menghapus air matanya dan membuang tisu-tisu yang berserakan di sekitarnya.

"Gue cariin juga, malah di sini." Sean duduk di samping Lizzy, "Mana nih yang bohong katanya mau pulang?" Goda Sean.

Lizzy hanya terdiam sambil menunduk. Entahlah, moodnya benar-benar sedang berantakan.

"Liz?" Sean berpindah duduk ke depan Lizzy sambil berjongkok, "Lo lagi ada masalah?" Dan Lizzy hanya mengangguk.

"Lo bisa cerita sama gue."

"Aku gak keterima di Harvard." Jawabnya singkat dengan suara pelan.

Sean terdiam, ia sedang berpikir agar kata-katanya tidak semakin membuat Lizzy sedih, "Oh gitu, ya gak papa. Universitas di Korea juga masih banyak kok yang bagus."

"Iya, itu artinya aku gak bisa kuliah bareng kamu."

"Lagian gue juga belum tentu keterima kok." Sean mengelus pipi Lizzy.

Lizzy menepisnya pelan, "Bohong banget! Kata Juan, kamu udah  keterima di sana."

Sean merasa bersalah, tadinya ia yang akan memberitahu Lizzy. Tapi melihat Lizzy yang lagi sedih, membuatnya tidak tega, "Maaf."