"Segalanya butuh uang tapi uang bukan segalanya, ya kan koko?"
"Ko pulang yuk." hajime kokonoi, siapa sih yang tidak mengenal suamiku ini? Simaniak uang apa-apa selalu saja uang, uang, dan uang hampir setiap hari ia habiskan waktunya dikantor untuk mengumpulkan pundi-pundi kesayangannya itu. Kadang aku berfikir pasangannya itu aku atau uang.
"Hn bentar lagi selesai kok." aku memutar bola mataku jengah masalahnya itu dia mengulang kalimat yang diucapkan sejak sejam lalu.
"Apa dokumen itu lebih menggoda daripada aku koko?" tanyaku jengkel lalu berjalan kearah jendela patri yang terbuka dan memilih duduk disana.
"Hahaha kau cemburu pada benda mati ini?" tanyanya dengan nada mengejek sembari mengangkat dokumen yang sedari tadi sibuk dia manjakan.
"Diamlah aku ingin tidur dan jangan ganggu aku!" tegasku, ini hari yang melelahkan seharian beraktifitas menggunakan hels itu merepotkan.
Jadi aku memutuskan tidur sejenak menikmati semilir angin malam yang masuk dari jendela yang terbuka lebar, ini menenangkan.
Cup
"Jangan tidur disini nui angin malam tidak baik untukmu." aku tersenyum tanpa mau membuka mataku kala bibir suamiku mendarat dan mengecup ringan bibirku. Tak lama aku merasakan tubuhku terangkat koko membawaku dalam gendongannya, aku membenamkan wajahku didadanya mendusel abs yang tercedak apik dibalik kemeja hitam ini.
"Apa aku harus tidur dijendela setiap hari agar kau melupakan dokumen sialanmu itu?" aku bertanya dengan nada yang sedikit ku naikkan.
"Mikey akan memenggal kepalaku jika dokumen itu tidak selesai sayang, lagipula aku bekerja kan juga untukmu tapi kau malah cemburu." katanya, ah benar suamiku eksekutif bonten dia kepala keuangan diperusahaan ini dan mikey sibos sudah dianggap sebagai raja oleh para anggotanya. Ini perusahaan besar yang meliputi perakitan senjata, bar, hotel dan resort, serta pembasmi mafia gila polisi tidak ikut campur dalam urusan eksekusi karna trio maut bonten lebih baik dalam hal itu. Sekalipun mereka terlihat jahat sebenarnya usaha mereka dalam membasmi kejahatan tidak diragukan lagi, ya walaupun tetap saja bonten memiliki sisi gelap yang luar biasa.
"Bilang saja pada micchi pasti mikey tidak akan berkutip sedikitpun." kataku.
"Kau benar, tapi ini laporan keuangan bulanan yang harus direkap sayang atau nanti saat rapat aku akan dihajar bukan hanya oleh mikey." jelasnya, dia kembali duduk kursi kerjanya dengan aku yang duduk dipangkuannya.
"Selesaikan pekerjaanmu aku mau tidur." kataku lalu mencari tempat ternyaman dalam pelukan koko, tangannya mengusap halus punggungku secara teratur, naik dan turun sangat menenangkan membuatku semakin nyaman dan benar-benar masuk kedalam alam mimpi.
~~~
Aku mengerjakan semua dokumen yang ada tak terasa sudah 2 jam sejak inui tertidur. Aku meregangkan otot-ototku yang kaku karna terlalu lama duduk lalu berhenti dan menatap inui yang tertidur dengan damai, wajahnya yang manis dengan bekas luka itu menambah kesan cantik tersendiri dimata ku.
"Bodoh, bisa-bisanya kau cemburu pada benda mati." aku berbisik dengan mengusap halus pipinya merasakan kelembutan kulitnya yang mampu membuatku menggeram ingin lebih.