Kakukoko
Happy reading <3
Kamu itu layaknya senja kak, indah namun tak bisa digapai. Aku hanya mampu mengintip sekilas karna waktumu terbatas, sekejab datang sekejab hilang, singgah sesaat namun meninggalkan pedih yang begitu berat.
Tak selalu menyapa dan terkadang datang tanpa kata, tak pernah lama namun mampu menimbulkan lara. Pesona milikmu diciptakan untuk memikat namun kehadiranmu ditakdirkan bukan untuk menetap. Tatapmu hanya sesaat, lalu pergi dengan meninggalkan teka teki.
'Apakah kau akan datang lagi esok hari? Apakah jinggamu akan bercampur sejenak dengan biruku?'
yang kutau menantimu itu lelah namun hadirmu selalu membuat candu, hingga biru tak mampu menolak pesonamu.
Senja jinggamu hanya lewat sebentar pada biru milikku. Sekelebat angin, lalu hilang meninggalkan ku dalam remang malam.
Senja biru
Kakukoko
Sibiru dan jingga yang tak akan pernah bersama.
Kakucho
"Kak mau ku antar?"
"Gak perlu."
"Tap-
"Minggir lo ngalangin jalan."
"Eh iya, maaf kak."
Entah rasa sakit apa yang pernah kamu terima hingga hatimu tak lagi percaya pada rasa tabu ini.
Entah apa yang terjadi dimasa lalu hingga semua yang kulakukan kau anggap sebagai kejahatan.
Terkadang setumpuk rasa sakit yang sengaja kau torehkan membawa rasa kesal dan lelah dalam perjalanan yang kuambil, namun apa daya tak ada opsi dimana hatiku ingin menyerah biarpun berkali-kali sengaja kau hancurkan.
~~~
"Udah makan siang?"
"Belum kak ini masih harus revisi hasil rapat tadi."
"Buruan makan entar sakit malah bikin repot yang lain."
"Iya kak bentar lagi selesai kok."
"Makan sekarang habis itu lanjutin kerja."
"Eh buat aku kak? Beneran?"
"Bacot ya lo? Mau gak? Kalo gk gapapa tinggal gw buang aja."
"Eh jangan kak- iya aku makan makasih kak."
"Hn."
Mau kamu itu apa sih kak?