"Tak tau jalan ini benar atau salah, namun ini adalah akhir yang baik dan damai untuk kalian dari kami berdua."
Mikey x micchi
Masa depan
"Draken" koko bergetar saat menyebutkan nama itu seakan ada hal buruk terjadi.
"Ada apa dengannya ko?" tanyaku tak sabar dan juga diliputi rasa khawatir, apalagi aku memiliki firasat buruk. Malam ini takemichi akan serang draken juga tidak akan tinggal diam, apa malam ini aku terlambat bergerak?
"Dia mati tertembak karna melindungi takemichi." jadi hari ini aku kembali kehilangan? Aku telah gagal melindungi kak shin, baji, emma, lalu izana sekarang draken?
"Kita kesana sekarang." aku berjalan mendahui koko menuju tempat yang sudah dikatakan sebelumnya oleh haruchiyo. Taman hiburan dimana senju dan takemicchi akan diserang.
Saat tiba disana dua geng besar sudah saling berhadapn semua orang menatap tajam kearahku. Ketiga geng ada disini saling berhadapan untuk menuntut balas dari nyawa seseorang. Rokuhara berteriak girang karna kematian draken dan itu membuat brahman menjadi panas olehnya. Takeomi, wakasa, benkei mereka maju menyerang dan dengan telak menjauhkan petinggi rokuhara. Mereka mulai saling serang dibawah guyuran hujan malam ini.
Mataku menatap pada pemuda ditengah pertarungan. Dia tak berekspresi apapun, tatapannya begitu kosong bahkan suara dari senju yang bersamanya tak begitu dihiraukan. Aku ingin langsung menariknya namun saat mata kami bertemu, tak ada apa-apa disana. Dimana binar cerah itu? Batinku bertanya-tanya.
"Mikey-kun?" ucapnya namun tatapannya kosong. Dia juga tak mendekat tetap diam ditengah kerumunan saat hujan itu menjadi saksi pertarungan 3 dewa.
"Kau tak akan menariknya?" pertanyaan dari koko membuatku sedikit mengalihkan perhatian darinya.
"Tujuan kita memang untuk membawanya." jawabku lalu kembali menatap pertempuran yang semakin memanas, aku tak perlu turun tangan sudah ada yang kupercaya untuk hal itu.
"Mikey, benar kata sanzu dia bukan seperti takemichi yang kita kenal, sepertinya keputusan sepihakmu membuatnya tertekan." kata-kata itu menusuk dan membuatku sadar akan kesalahanku.
"Biarkan kita serahkan pertarungannya pada haruchiyo, dan kau tetaplah disini aku akan segera kembali." ucapku lalu pergi menjauh.
'Takemicchi maafkan aku yang menganggapmu akan baik-baik saja bila jauh dariku, maafkan keputusan egoisku.' aku berjalan mendekatinya namun dia masih tetap diam diposisi awal.
"Takemicchi? Takemicchi? Takemicchi?!" aku sedikit membentaknya saat dia tak merespon satupun panggilan dariku.
"Hn? Ada apa?" katanya seperti orang yang kebingungan.
"Jangan dekati hanagaki!" senju menghangiku saat akan menarik tangannya.
"Apa masalahmu?" dia menatapku tidak suka sedangkan takemicchi hanya diam.
"Jangan halangi jalannya senju." itu suara takemicchi, dia berkata tetap tanpa ekspresinya, datar namun terkesan mengancam.