BdsmWarning!
"Draken akhirnya kita bertemu lagi." aku merinding melihat siapa yang menculikku.
Tanganku terikat, dengan tubuh yang sudah tanpa busana disebuah ranjang king size. Ruangan ini membuatku sesak dan pengap, aku tak mampu berteriak ketika ditatap dengan tajam oleh kedua oniks yang mengkilat marah.
"Kita menunggu taiju atau mulai sekarang?" aku tak bisa menjawab pertanyaannya.
Terano, dia benar-benar terobsesi padaku hingga merencanakan penculikan ini tapi taiju, kakak dari hakkai kenapa taiju juga terlibat?
"Lepaskan aku!" teriakku saat tiba-tiba terano mencekal pergelangan tanganku yang terikat, membuatku mundur hingga menabrak sandaran ranjang.
"Melepasmu? Setelah sekian lama aku berusaha mencarimu? Tidak semudah itu ken, puaskan aku dulu baru kulepaskan, itupun jika aku puas."
"Bajimhpp!" umpatanku berhenti karna ciumannya yang terbilang kasar dan tiba-tiba, aku terus memberontak tak memberikan celah sedikitpun untuknya masuk kedalam rongga mulutku.
"Buka mulutmu!" bentaknya dan menarik rahangku lalu kembali menghujaniku dengan ciuman penuh paksaan darinya.
Dia mencubit nipleku membuatku menggerang sakit dan membuka sedikit celah untuknya, terano mengobrak-abrik disana, membelit lidahku dengan kesar dan tak sabaran, savila kita menyatu turun membahasi leherku.
Tangan besar itu tak tinggal diam dia menggerayangi tubuhku, menarik, dan memilin dengan kasar kedua nipleku ciumannya terlepas dan turun keleher, menghisap untuk meninggalkan jejak disana.
"Akh!"
Teriakku kesakitan saat gigi tajamnya menembus kulit leherku, membuatnya mengeluarkan darah bukan sekali tapi berkali-kali hingga rasanya kulit leherku sudah mati rasa.
Ciumannya kembali turun, lidah kasar itu berhenti dikedua nipple ku.
"Akh!" aku kembali berteriak merasakan perih karna gigitan ganasnya.
"Sudah mulai ternyata." terano berhenti menatap sekilas siapa yang datang.
"Kau lama." itu jawaban singkat dari terano sebelum kembali melanjutkan aksinya.
"Akh!" aku kembali berteriak saat jari-jari terano sampai dibibir holeku.
"Berhenti itu sakit!" teriakku padanya yang sedang asik menikmati teriakan dan wajah penuh kesakitan dariku.
"Akh! Keluarkan!" bukannya berhenti dia memasukan keempat jarinya sekaligus dan memaju mundurkannya secara bruntal.
Aku ingin meminta tolong pada taiju yang sedari tadi hanya menatap diriku dan terano seperti tontonan semata.
Mereka membuka bajunya, taiju berjalan kearahku dengan kejantanan yang sudah menegang sempurna, membuatku bergidik ngeri belum lagi milik terano.
Belum usai rasa sakitku ketika terano menarik keluar jari-jarinya, kemudian dia membalik tubuhku memaksaku untuk menungging lalu aku kembali dibuat kesakitan dengan kejantanan miliknya yang dimasukan secara paksa.
"Akhhmp!" aku tak bisa berteriak karna tiba-tiba kejantanan taiju memenuhi rongga mulutku.
Air mataku menetes merasakan sakit dimana, mulutku kebas karna mengulum milik taiju serta lubangku rasanya nyeri karna hujaman kasar terano.
Mereka tak memberiku waktu beristirahat dan terus menggilirku, tenagaku sudah habis dan kesadaranku sepertinya akan segera hilang.
"Lubangmu pasti bisa menampung duakan?" pertanyaan dari taiju membuatku bergidik ngeri, satu saja rasanya sudah sangat penuh dan sesak apalagi dua?
"Ti-akhh!" mereka bahkan tak membiarkanku menyelesaikan penolakan.
"Tugasmu hanyalah membuat kami puas bukan menolak, draken jadilah jalang yang baik dan nikmati permainannya." ucapan dingin penuh penekanan dari taiju membuatku semakin tak bisa berkata-kata.
Malam ini hanya diisi dengan tangisan serta teriakanku, tak ada kenikmatan yang kurasakan.
Mulut mereka terus mengeluarkan erangan puas penuh kenikmatan terdengar memenuhi ruangan, menelan tangisan serta erangan kesakitan dariku. Menghujam tanpa henti dan tak peduli padaku yang sudah diambang batas.
Udah gak bisa, aku ngeri jadi maafkan kalau ada typo dan terlalu pendek.
See you next ship readers <3
![](https://img.wattpad.com/cover/286520341-288-k4808.jpg)