Maaf
Shin x wakasa
"Trus kamu maunya apa shin?!" terdengar teriakan penuh frustasi dari pemuda bersurai dwiwarna itu.
"Kita break aja dulu, kita introspeksi diri masing-masing, tenangin pikiran dan biarin aku istirahat karna aku juga capek nurutin semua keegoisan kamu." jawab pemuda dihadapannya lalu kembali menghisap lintingan tembakau ditangannya.
"Shin? Gak bisa gitu dong, aku cuma minta waktu buat kita berdua. Apa susahnya sih? Besok itu aniv kita." ucap tak percaya pemuda itu mendengar jawaban dari sang terkasih tentang hubungan mereka.
"Sa, aku sibuk! Kalau mau pergi ajak yang lain aja--
"Tapi sayang aku udah pesen tiket buat kita, plis kali ini aja sekali dengerin kemauan aku seenggaknya buat hadiah besok, sayang."
"Sa aku lagi capek dan pusing sekarang jadi jangan manja kalau kamu mau pergi ya tinggal pergi, aku mau kita break dulu tapi kalau kamu gak mau yaudah kita putus aja." ucapnya lalu beranjak akan pergi namun pergerakan itu dihentikan saat tangan kekasihnya menahan lengan pria itu.
"Shin dengerin aku dulu--
"Kita putus! Aku capek tau gak! Kamu egois dan gak bisa liat situasi aku!" bentaknya dan menghempaskan lengannya begitu saja, membuat yang tak siap terjatuh. Namun dia kembali berdiri dan menahan lengan pria itu lagi.
"Jangan seenaknya! Bagian mana aku egois shin?! Bagian mana aku gak bisa baca situasi?! Aku cuma minta waktu kamu selama dua hari gak lebih untuk ngerayain aniv kita." ucapnya dengan air mata yang menggenang dipelupuk matanya.
"Terserah! Hapus ingatan tentang aniv itu kita putus! Kamu dengerin baik-baik kita putus! Aku capek sama kamu dan muak sama kamu!" dia kembali menyentak kasar tangan itu dan pergi begitu saja, meninggalkan kekasihnya atau mantannya? Disebuah atap gedung tua yang menjadi tempat favorit mereka, karna pemandangannya terlihat dari sini. Namun juga menjadi tempat pertengkaran mereka.
"Kenapa jadi gini? Salah kalau aku minta waktu sama pacar sendiri? Aku gak mau putus shinn! Haaa!" teriakan penuh lara itu kembali terdengar dengan tangis yang menjadi-jadi namun sosok yang ditangasi sudah hilang dari pandangan.
"Padahal aku cuma minta waktu kamu untuk dua hari kedepan tanpa gangguan dari siapapun, padahal besok aniv kita yang ke lima shin." gunaman demi gunaman terdengar dari bibir itu ditambah dengan tubuhnya yang bergetar seiring kerasnya dia menangis.
~~~
"Kak besok jadi temenin aku kan?" tanya salah satu adikku saat aku baru saja sampai dirumah.
"Hn" aku hanya menjawabnya dengan bergunam, kepalaku sedang pusing sekarang memikirkan masalah demi masalah dikeluarga ini ditambah aku dan wakasa bertengkar lagi hari ini.
"Kak besok ada meting sama perusahaan dari singapura, iza gak bisa karna udah ada janji sama kakucho." langkahku untuk kekamar kembali terhenti, saat mendengar penuturan dari adik ketigaku, mikey.
"Hn" jawab ku lalu kembali melangkah dan belum sampai kakiku menginjak anak tangga pertama izana datang dengan membawa masalah.
"Sialan emang tuh anak!" teriaknya, aku berusaha tak menghiraukan dan memilih untuk menenangkan diri dulu.