04. Clouds and Night

2.7K 447 150
                                    

"Schokoladenhaus"
[Monsieur and Madame]


°°


[04]
~••Clouds and Night••~





🍫🍪🍫





"Vhiere, apa kau menginginkan seorang anak?"

Atensi Vhiere kini tertuju pada Lalice sepenuhnya begitu mendengar pertanyaan yang tak pernah terpikir olehnya akan mencuat dari belah bibir ranum Lalice, ia menatap lamat pada Lalice seakan menelisik dan mencoba mencaritahu maksud dari perkataan gadis belia itu. Keduanya terjebak dalam kecanggungan yang melingkupi mereka, tak ada yang mau memulai membuka suara lebih dahulu.

Mereka bersitatap dalam waktu yang cukup lama hingga melupakan sejenak dimana kini mereka berada, Vhiere tak pernah secanggung ini sebelumnya.

Sesaknya acara pesta dengan orang-orang berdansa mulai mengganggu, oleh sebab itu ada seseorang yang tak sengaja menyenggol Lalice hingga gadis itu menabrak dada Vhiere yang ada didepannya dan sontak segera ditangkap oleh lelaki itu agar Lalice tak terjatuh.

Matanya membola, merasakan betapa keras dan kokohnya dada Vhiere, pun begitu dengan otot perutnya yang berada dibalik jas dan kemeja.

Gadis belia itu segera melepas dekapan Vhiere dan membuat jarak diantara mereka, Lalice menarik napas panjang dengan tatapan yang tak Vhiere mengerti. Bibir ranum itu sedikit membuka, seakan ingin berujar.

"Jika kau sungguh mengharapkan seorang anak, maka buang jauh-jauh harapanmu untuk memilikinya dariku karena aku tak akan pernah mau melakukannya bersamamu."

Begitu perkataan Lalice selesai, gadis jenjang itu melangkah pergi meninggalkan Vhiere yang berhasil dibuat bergeming ditempat tanpa bisa berkata-kata lagi, lidahnya terasa begitu kelu. Ucapan Lalice begitu menohok hatinya, rasanya sedikit sesak mendengarnya entah mengapa.

Vhiere tahu kalau Lalice hanyalah gadis belia yang masih belum dewasa, mungkin pikirannya sedikit dangkal tanpa banyak pertimbangan ketika ia berucap, tetapi Vhiere bodoh karena terlalu memikirkan ucapan Lalice. Vhiere merasa tersinggung dengan ucapan seorang gadis remaja.

Entah karena Lalice yang begitu angkuhnya atau karena Vhiere yang mudah tersinggung.

Detik jarum jam terasa berjalan begitu lambat sehingga Vhiere tak menikmati pesta perayaan dikediaman mewah paman Dusten, ia merasa begitu gelisah disana, lelaki itu bahkan terus melirik jam besar yang menggantung ditengah dinding mansion, berharap acaranya cepat selesai. Tak biasanya ia begitu bosan berada disebuah pesta perayaan para bangsawan, biasanya Vhiere akan menikmatinya sepenuh hati sehingga waktu tak terasa.

Sedari tadi juga ia tak melihat Lalice disana, Vhiere baru menyadari kalau ia kehilangan Lalice sejak percakapan terakhir mereka tadi, hingga segera mungkin ia beranjak dari posisinya untuk mencari keberadaan gadis itu.

Lelaki bersurai sepundak itu mulai panik mencari Lalice diantara ratusan orang yang berhadir disana, namun ia tak menemukannya dimanapun. Bodoh memang, Vhiere sungguh tak sadar kalau Lalice tak ada sejak tadi. Hingga ia baru memiliki ide untuk menelepon gadis itu.

Vhiere keluar dari pesta sebentar, ia menggulir layar ponselnya untuk mencari kontak Lalice. Sebuah kontak yang ia beri nama Süsse, berasal dari bahasa Jerman yang artinya manis, biasanya diperuntukkan bagi pasangan untuk mengakui seberapa manisnya pasangan. Süsse adalah salah satu panggilan tersayang masyarakat Jerman.

SchokoladenhausTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang