16. Early Spring

2.2K 295 170
                                    

"Schokoladenhaus"
[Monsieur and Madame]



°°


[16]
~••Early Spring••~



🍫🍪🍫



⚠️*alangkah baiknya dibaca pas udah berbuka krn takutnya mengundang imajinasi kalian menjadi liar, meski gada adegan detail tp ada bbrp ketikan yg cukup vulgar dan ambigu. dan jgn lupa kasih vote dan komen setiap paragraf^_^ dimohon untuk jd pembaca yg bijak untuk tidak menjadi sider:)



••


Jika dihitung dari angka usianya, Lalice memanglah anak kecil yang masih perlu bimbingan orangtua. Pada usia dini ia menikah tentu menjadi kendala besar dalam penerimaan status baru, tetapi perlahan kekerasan hatinya mulai terkikis dan lambat laun mulai menerima kehadiran sosok baru dalam hidupnya. Tentu juga dengan respon yang berbeda dari kebanyakan orang lain pada umumnya, bentuk penerimaan Lalice terbilang kekanakan layaknya seorang gadis remaja yang baru ingin memulai hubungan asmara.

Semusim telah berlalu, dengan pendekatan yang kian berarti dan eksistensi yang selalu dicari. Afeksinya menjadi prioritas, namun bukannya senang, justru ada setitik kejanggalan yang mengganjal perasaan mungilnya.

Bukan hari ini, kemarin ataupun sebelum-sebelumnya. Melainkan hampir setiap hari rasa itu ada, seakan bersarang dan bermukim disana.

Lalice memang gadis kecil yang labil dan penuh akan ego, tapi ia bukannya bodoh untuk tak menyadari perihal Vhiere dengan gelagatnya yang cukup mengherankan. Belakangan ini Lalice dibuat banyak berpikir tentang kepribadian Vhiere.

Bantley Continental berwarna Moroccan Blue melintasi daerah perkebunan luas dan beberapa bangunan tua. Pada sepanjang kota Brussels, bunga merekah, burung berkicau, dan tupai terlihat melompat dari pohon ke pohon dimusim semi yang indah.

Persinggahan mereka berada pada ujung jalan dengan bata paving, dimana sebuah mansion besar berdiri kokoh, dihalaman belakang ada sebuah perkebunan bunga tulip yang mendominasi dengan warna-warni yang mencolok, dan ada sebuah taman labirin mini yang melengkapi.

Gerbang yang dibukakan penuh oleh sang penjaga membuat Vhiere langsung memarkirkan mobilnya tepat didepan teras mansion. Disepanjang pekarangan yang asri itu mata begitu dimanjakan dengan pohon bonsai dan pohon cemara pensil, serta patung Hermes yang diletakkan ditengah-tengah pekarangan.

Vhiere turun mendahului sambil berjalan menuju bagasi, mengambil dua koper besar. Lantas disusul oleh Lalice yang keluar dari mobil dengan wajah tak bersemangatnya, penjaga yang berada tak jauh dari sana segera mengambil alih koper yang ingin Vhiere bawa masuk. Vhiere kemudian beralih merengkuh pinggang Lalice dan berjalan menuju pintu bersama.

Sepasang suami istri itu berdiri didepan pintu sambil mengetuknya. Selagi menunggu pintu terbuka, Vhiere selalu menyempatkan diri untuk mencium puncak kepala dan bagian pelipis kiri Lalice.

Begitu pintu terbuka, sambutan pertama yang didapat adalah kehebohan Bella yang terkejut melihat kedatangan anak juga menantunya tanpa memberitahu lebih dahulu. Wanita paruh baya itu langsung menarik Lalice dalam pelukannya, lantas mengurainya hanya untuk menangkup wajah mungil gadis itu, yang mana langsung dihujani dengan kecupan dibeberapa titik wajahnya.

Bella memperlakukan Lalice seperti anak kecil yang melulu ia hujani dengan kecupan gemas diwajah itu. Dimulai dari pipi kanan dan kiri, juga dahi. Beliau begitu sayang pada Lalice, hingga hampir melupakan keberadaan Vhiere disana yang berdiri dengan kepala menggeleng menyaksikan betapa senangnya sang ibu.

SchokoladenhausTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang