Sampai di rumah sakit althea buru buru datang ke UGD dan duduk di kursi yang ada.
Arabelle pun mengikuti dengan duduk di samping gadis itu.
"tenang bunda lo pasti bisa lewatin masa kritis thea" ucap arabelle mencoba menenangkan althea.
Tapi sepertinya althea tak mendengar itu karena kondisinya saat ini benar benar sangat panik.
"thea" panggil arabelle tapi tak dihiraukan si pemilik nama.
"althea!" panggil arabelle lagi dengan menaikkan suaranya tapi lagi lagi tak dihiraukan.
Arabelle yang kesal pun mencubit pelan pinggang althea dan seketika membuat si empu melonjak kaget.
"kenapa lo cubit gue ra?" tanya althea.
"lo sih nggak dengerin gue"
"emang lo ngomong apa tadi?"
"au ah!"
Althea hanya bisa geleng geleng kepala melihatnya, perhatiannya kembali mengarah pada pintu UGD.
Semoga saja bundanya itu baik baik saja, semoga...
Beberapa menit berlalu dan tak terasa sudah sekitar 30 menit dokter yang menangani bunda althea keluar.
Althea pun buru buru mendekati dokter tersebut dan menanyakan keadaan bundanya itu.
"gimana keadaan bunda saya dok? Beliau baik baik aja kan?" tanya althea.
"..."
Namun seketika perasaan tak enak melingkup di hati althea melihat ekspresi sang dokter.
"dokter bunda saya baik baik aja kan?!" tanya althea dengan nada sedikit membentak.
Arabelle pun bangkit dari kursinya lalu berjalan mendekati althea.
"maaf kita sudah mencoba yang terbaik, tapi sepertinya tuhan tak menghendaki. Maaf nak tapi nyonya kayla sudah wa-"
"NGGAK!" potong althea dengan wajah yang sudah mengeras.
"nggak mungkin! Katakan bahwa ini tidak benar! Saya yakin bunda nggak papa!" ucap althea.
Sang dokter beserta perawat hanya bisa menatap prihatin ke arah althea.
Arabelle juga langsung menatap simpatik ke arah althea.
"maaf nak" ucap sang dokter.
Dengan air mata yang sudah mengalir di wajahnya althea berlari masuk ke dalam UGD.
Air matanya makin menderas saat melihat tubuh sang bunda yang terbujur kaku.
"nggak! Bunda! Bunda jangan tinggalin aku" ucap althea sambil sesegukan.
Tubuh althea seketika melemas saat berada di dekat tubuh bundanya itu.
"hiks..bunda...ak-aku mohon...hiks...jangan tinggalin hiks...aku" ucap althea sambil memegang tangan bundanya itu.
"bunda...hiks...a-aku belum hiks...banggain bunda...ke-kenapa bunda...hiks...udah tinggalin a-aku"
Mata arabelle seketika memanas melihat pemandangan tersebut, ia alihkan tatapannya ke arah lain menahan air matanya agar tidak jatuh.
"bunda hiks..."
Ruangan itu sekarang dipenuhi oleh isakan keras althea, air mata arabelle yang sudah susah payah ditahan pun akhirnya mengalir juga.
Raungan penuh kesedihan terdengar berasal dari althea, ia tak menyangka sang bunda akan meninggalkannya secepat ini.
Grep~

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHEA
Fiksi Remaja"Gue bakal bikin lo jatuh cinta sama gue Ara, tunggu aja" - Althea Fional Raymond. • • Menceritakan tentang perjuangan seorang Althea Fional Raymond untuk mendapatkan Arabelle Amora Salvadie yang menyukai sahabatnya sendiri, Jingga. Gimana kelanjut...