17

3.8K 378 22
                                    

Di suatu cafe terlihat sosok althea dan juga arabelle tengah duduk berhadap hadapan dengan makanan yang sudah tersaji di atas meja, kencanlah ceritanya.

"makannya pelan pelan aja ra" ucap althea sambil mengusap noda makanan di sudut bibir arabelle.

"nghak bwisa al, ini wenak bangwet" balas arabelle dengan mulut yang penuh makanan.

Melihat hal tersebut althea dibuat terkekeh pelan, ia baru mengetahui sisi arabelle yang rakus ini.

"nih lo coba juga deh" ucap arabelle sambil mengarahkan sendoknya pada mulut althea.

Althea pun tersemyum lalu membuka mulutnya dan memakan makanan yang diberikan oleh arabelle.

"gimana? Enak kan?" tanya arabelle.

"iya enak" jawab althea.

"tuh kan apa yang gue bilang" bangga arabelle sambil menepuk dadanya.

Melihat hal tersebut sontak saja althea pun dibuat terkekeh pelan, arabelle memang imut ya.

Namun tak lama senyuman di wajah arabelle seketika luntur saat melihat sosok yang sangat di kenalnya dengan seenak jidat duduk disamping althea.

"hai thea" sapa sosok itu.

Althea pun menoleh dan langsung terkejut melihat sosok tersebut, "eh zidni?" kagetnya.

Melihat zidni yang akan memegang tangan althea arabelle pun buru buru menepisnya.

"jangan sentuh pacar gue!" galak arabelle sambil melotot.

Zidni hanya menatap malas arabelle lalu berdecih pelan, "dasar posesif!"

Arabelle pun bangkit dari kursinya lalu menyingkirkan zidni dari dekat althea.

"kita makannya udahan aja yuk, disini ada ulet bulu" ucap arabelle sambil melirik sinis zidni.

"lo udah nggak laper lagi?" tanya althea sambil menaikan sebelah alisnya.

"masih laper sih tapi buat makanan itu gampang kita bisa cari nanti" jawab arabelle.

Althea hanya mengangguk lalu bangkit dari kursinya dan langsung ditarik pergi oleh arabelle.

Sedangkan zidni yang ditinggal merasa kesal, ia berniat untuk menyusuli althea dan arabelle namun suara seseorang menahannya.

"tunggu zid"

"apa?" dingin zidni.

"gue cariin juga" ucap orang itu.

"terus kenapa lo nyariin gue? Gue nggak minta tuh" balas zidni dengan nada ketusnya.

"kita kan berangkat kesininya bareng masa pulangnya nggak bareng juga" ucap sosok itu.

"udah deh jingga lagian gue jalan sama lo itu karena papah yang suruh, kalo enggak gue nggak bakalan mau" ucap zidni.

Jingga hanya bisa menghela napas pelan, kenapa rasanya zidni tak suka jika harus berduaan dengannya.

"udah ya gue mau susulin althea" ucap zidni berniat untuk pergi namun tangannya segera ditahan oleh jingga.

"apa maksud lo?" tanya serius jingga.

Zidni pun berdecih pelan lalu menatap tajam jingga, "gue mau susulin althea, gue nggak mau althea terus berduaan sama si anabelle" ucapnya.

"kenapa lo nggak mau mereka berduaan, mereka itu pacaran zid jadi wajar" ucap jingga.

"tck lo itu nggak tau apa apa jadi mending nggak usah banyak bacot!" kesal zidni.

"tapi zid kalo lo terus nyusulin dan deketin althea kesannya kaya lo suka sama dia, dan lo jadi pelakor diantara hubungan althea sama arabelle" ucap jingga.

ALTHEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang