Keesokan harinya seperti biasa althea berangkat ke sekolah, namun gadis itu merasa sedikit bingung dengan tingkah jingga.
"lo kenapa jing?" tanya althea.
Orang yang ditanya hanya meliriknya sebentar dan memilih untuk mengacuhkan pertanyaan althea.
Merasa aneh dengan sikap jingga yang tidak seperti biasa dimas dan juga risa saling bertatapan kemudian menyenggol lengan satu sama lain.
"kenapa itu?" tanya dimas sambil berbisik.
"mana gue tau, gue kira lo tau" jawab risa.
"lo aja nggak tau apalagi gue" balas dimas.
"gue ada salah sama lo? Kenapa lo tiba tiba acuhin gue kaya gini?" tanya althea pada jingga.
"ya banyak, kesalahan lo banyak banget" jawab jingga tentunya dalam hati.
"jingga" ucap althea sambil berniat untuk memegang bahu sahabatnya itu namun alangkah terkejutnya semua orang saat melihat tangan althea ditepis begitu saja oleh jingga.
"jangan pegang pegang gue!" ucap jingga dengan nada dinginnya.
Seketika althea pun mengerutkan keningnya, ada apa dengan sahabatnya itu? Perasaan ia tidak berbuat kesalahan apapun, apa mungkin dirinya melakukan kesalahan secara tak sadar?
"oke gue nggak akan pegang lo tapi jingga kenapa lo tiba tiba acuhin gue kaya gini?" ucap althea.
"bukan urusan lo!" ketus jingga.
Tubuh jingga seketika dibuat oleng saat seseorang menabrak bahunya dengan kasar.
"lo nggak papa al?" tanya arabelle khawatir.
"gue nggak papa" jawab althea sambil tersenyum.
Arabelle pun menatap tubuh althea dari atas sampai bawah lalu menghela napasnya lega. Gadis itu segera berbalik menatap tajam ke arah jingga.
"heh lo apa apaan sih?! Althea itu niatnya baik nanyain lo tapi lo malah ngebales dia dengan kasar!" kesal arabelle.
Jingga hanya menunjukan senyum remehnya kemudian bersedekap dada, "ini bukan urusan lo arabelle" ucapnya.
"ini urusan gue karena althea pacar gue dan lo kasarin dia! Gue nggak terima ya!" ucap arabelle sambil menunjuk wajah jingga.
"udah ra lagian gue juga nggak papa" ucap althea mencoba menenangkan pacarnya itu.
"tapi al di-"
"nggak papa, udah ya nggak enak diliatin banyak orang" potong althea sambil mengelus pucuk rambut arabelle.
Meskipun tak terima arabelle pun mencoba untuk menahan amarahnya dan langsung memeluk tubuh althea.
"dasar bucin" cibir risa sambil memutar bola matanya.
"bucin nggak tau tempat emang nih orang dua" timpal dimas sambil geleng geleng kepala, padahal dalam hati ia sangat iri melihat pemandangan uwu dihadapannya.
Sedangkan jingga hanya berdecih pelan dan memandang keduanya dengan tatapan malas.
"kita perlu bicara jing" ucap althea sambil menatap jingga.
Jingga pun mendecakkan lidahnya lalu pergi begitu saja meninggalkan althea dan yang lainnya.
"ngapa sih si jingga? Lo lagi berantem sama dia thea?" tanya dimas dan dibalas gelengan althea.
"gue nggak punya masalah apapun kok sama jingga, kita juga akur akur aja tuh nggak pernah berantem" jawab althea.
"lah terus kenapa jingga tiba tiba ketus banget sama lo?" tanya dimas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHEA
Teen Fiction"Gue bakal bikin lo jatuh cinta sama gue Ara, tunggu aja" - Althea Fional Raymond. • • Menceritakan tentang perjuangan seorang Althea Fional Raymond untuk mendapatkan Arabelle Amora Salvadie yang menyukai sahabatnya sendiri, Jingga. Gimana kelanjut...