❣️ Bangtan 21❣️

1.3K 109 1
                                    

Happy reading all 💜
Speciall Namjoon Day🥳💜

Sebuah penyesalan
Di iringi air mata
Ingin marah
Tapi sadar
Aku juga salah

Ini sudah beberapa hari setelah insiden yang mengguncang keluarga mereka. Sejauh ini tidak ada yang berbeda. Masih dengan rutinitas yang sama.
Menunggu terbukanya sepasang mata.

Pemuda yang biasanya memegang sebuah buku dan kacamata yang selalu bertengger di batang hidungnya, kini hanya mampu menggenggam tangan yang dingin sambil memperhatikan setiap inci wajah tampan adiknya.

Sebuah ruangan putih yang di penuhi berbagai alat yang menggantung dan terletak disana, bukan hanya itu bahkan ada yang menempel pada adiknya.

"Taehyung-ah, apa kau tidak ingin bangun?" tanyanya untuk yang kesekian kalinya.
Sedari tadi dia bermonolog sendiri. Terkadang di jawab oleh alat alat sekitarnya. Tapi jawaban itu belum memenuhi pertanyaannya.

Dia melirik sekilas jam yang melingkar ditangannya. Tersenyum. Lalu menatap kembali adiknya yang bernama Taehyung itu.

~~

"Yoongi hyung, apa kau ingin kerumah sakit? Aku ikut," rengek si bungsu. Dia sudah rapi dengan Hoodie Coklat dan celana jeans hitamnya.
Dia sudah menunggu Yoongi cukup lama. Hari ini dia ingin menemui kakaknya di rumah sakit.

"Tidak, Namjoon yang menjaganya disana," balas Yoongi dan berlalu masuk ke kamarnya.

"Apa Namjoon hyung sudah pergi? Aku ingin ikut-"

"Tapi, bukannya besok dia akan berulang tahun? Aku dan Hoseok hyung sudah membeli perlengkapannya," tanya Jungkook bertubi tubi.
Yoongi memperhatikan Jungkook dengan datar. Lalu kembali melangkah masuk ke kamarnya. Si kelinci besar itu mengerucutkan bibirnya saat Yoongi tak memberikan jawabannya.

"Dia tidak ingin perayaan, dia hanya ingin bersama Taehyung. Dan perlengkapan itu, kita gunakan saat ulangtahun mu tahun depan saja." Itu kata Yoongi sebelum benar benar masuk ke dalam kamar. Mata Jungkook membulat lucu. Yang benar saja. Masa harus dipakai tahun depan.

Jungkook memutuskan duduk di ruang tamu saja. Memperhatikan sekeliling. Sunyi. Satu kata itu sangat tepat untuk keadaan rumahnya.
Semua orang kini sibuk mengalihkan kesedihan yang mendalam. Contohnya saja Jin. Dia lebih sering tidur di kantornya atau pergi kerumah sakit menjaga Taehyung. Hal yang sama dilakukan Namjoon, Yoongi dan Hoseok.

Berbeda dengan Jimin. Pemuda itu tak pernah berbicara sedikitpun. Sekalipun untuk bertanya. Dia hanya diam di kamarnya dan keluar saat dipanggil makan. Dan begitu seterusnya.

Bagi Jungkook menghibur mereka adalah tujuan utamanya. Dia harus terlihat ceria dan terus memecah suasana. Bukan berarti dia tak sedih, dia hanya tak ingin mereka semua terpuruk. Setidaknya salah satu harus ada yang menghibur. Ya, itu dia. Jungkook.

~~

"Hyung!  Namjoon hyung!" Pemuda itu terus menggedor pintu kamarnya dengan heboh. Itu pintu kamar Namjoon dan Namjoon tau sekali siapa pemuda di balik pintunya itu.

23.00 KST

Dia selalu datang ke kamar Namjoon di waktu yang sama. Setiap tahunnya. Namjoon sangat hafal kelakuan itu. Menolak keinginannya pun juga percuma. Adiknya itu akan memaksa hingga dia menurutinya.

Mianhae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang