Happy reading 🥀
____________________________________🌼
___________________________🌼
___________________🌼Kalau boleh jujur, sejujurnya Jungkook dinyatakan trauma atas kematian ibunya.
Taehyung tau itu. Jungkook yang saat itu pergi bersama Taehyung menemui Song ajhumma. Psikiater Taehyung dulu.
Jungkook mungkin tak berhalusinasi tapi dia sering mendapat mimpi buruk dan merasa tertekan saat ada yang menyinggung soal hyungnya.
.
.
.
.
.
.
.Bukan Taehyung namanya kalau tidak pelupa.
Ingat tidak saat Kang ajhussi menyuruhnya datang 3 hari lagi. Taehyung sungguh datang tapi bukan 3 hari setelahnya melainkan 3 bulan setelah hari pertemuannya.
Itulah penyebab awal mengapa Taehyung pulang terlambat saat Jungkook sedang mengamuk di rumah.
Yoongi mungkin melihat apa yang Jungkook kirimkan di grup chat mereka tapi sejujurnya Yoongi tidak tau isinya, dia hanya sengaja membuka grup chat itu kalau kalau dia pulang lebih lama lagi akan memberitahu.
Namjoon, dia membaca juga tapi saat ingin membalas pesan adiknya, Namjoon tiba tiba saja di panggil atasannya karena masalah di tempat les yang begitu rumit hingga akhirnya di lupa membalas pesan Jungkook.
Lain halnya dengan Hoseok, dia melihat tapi sialnya sebelum sempat membaca pesan Jungkook, ponselnya menunjukkan layar hitam tanda mati.
"Ah, sial mati," umpatnya.
Seokjin, masalah keuangan di kantor menjadi bebannya saat ini. Korupsinya salah satu pegawai membuat keuangan kantor bermasalah.
Tak tega tapi cara pegawainya mendapatkan uang juga salah. Sekjin memikirkan secara matang agar tidak salah mengambil keputusan.
2 jam berlalu, Seokjin di telpon penjaga sekolah dan mengadu kalau Jungkook tidak ada yang menjemputnya.
Seokjin bergegas menuju sekolahnya dan mengumpat pada dirinya dan seluruh hal yang menghalanginya.
Sampai di depan sekolah Jungkook, Seokjin di telpon gurunya dan memberitahu bahwa ia telah mengantarkan Jungkook kerumah.
~mianhae~
Suasana begitu kacau saat ini, semua anggota keluarga tidak sarapan bersama pagi ini. Mereka bergelut dengan pemikiran masing masing ditempat ternyaman mereka sendiri.
Taehyung yang kini tengah menatap semua hyungnya di tempat tempat berbeda. Raut wajah frustasi mendominasi sangat kentara sekali.
"Ku rasa tidak pada mereka."
Taehyung memutuskan untuk ke taman belakang rumah. Matanya mendapati seseorang yang tengah duduk di salah satu kursi disana. Jelas sekali kalau itu Jimin.
Taehyung duduk di samping Jimin tanpa menoleh padanya. Jimin menyadari kedatangannya dan Taehyung tau itu. Tapi, mereka hanya diam saja hingga akhirnya Taehyung memulai pembicaraan.
"Jimin-ah, apa ada yang kau tutupi dari kami?"
Satu pertanyaan Taehyung mengalihkan atensinya. Jimin menatap Taehyung lekat entah apa pikiran pemuda itu tapi yang pasti dia terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan saudara seumurannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae~
Fiksi PenggemarFollow dulu sebelum baca:) "Benci aku seumur hidupmu jauh lebih baik daripada harus melihat kalian menangisi detik-detik kematian ku!" - Kim Taehyung. Senyum kotak yang selalu ia pamerkan kini tertutup rapat dengan wajah damai yang sedari tadi masi...