Jangan lupa vote komen yaa my
Borahae 💜~~
Sesuai permintaan sang Hyung, Hoseok datang menemui teman lama sang ibu, rasanya sudah lama sekali Hoseok tidak melihatnya. Mereka sangat dekat saat sang ibu masih hidup, dulu.
Hoseok datang dengan dua cangkir kopi di tangannya dan beberapa makanan ringan. Mereka akan mengobrol sebentar nanti. Seokjin juga menitipkan beberapa barang yang ingin sang ibu berikan tapi dia lebih dulu memberi nyawanya pada Tuhan.
Cklek!
Hoseok membuka pintu dengan pelan. Dia berencana mengejutkan teman ibunya itu. Seperti awal pertemuan mereka. Itu menyenangkan.
Wajah ceria dengan Senyum kini berubah menjadi tanya. Ternyata teman ibunya tidak sendiri tapi dia bersama pasiennya. Hoseok berniat ingin keluar tapi ia tahan. Pasien teman ibunya, dia pikir dia mengenalnya.
"... aku percaya pada Tuhan. Jika aku harus hidup maka aku akan hidup begitu juga sebaliknya," jelasnya panjang lebar.
Hoseok sedikit terkejut saat suara sang pasien begitu akrab. Itu seperti Taehyung. Adiknya.
Untuk apa dia kesini?! Dan apa katanya tadi?! Dia tak salah dengar kan?
Dokter itu menggenggam tangan pasiennya memberi semangat juga meyakinkan dirinya. Dia tersenyum.
"Setidaknya kita coba. Ini belum terlambat, akan sulit jika sudah terlambat," bujuknya.
Pasien itu melepaskan genggaman tangan itu. Dia menggeleng cepat.
"Kerusakan jantung bisa menghambat pemompaan darah ke seluruh tubuh. Kau akan semakin lemah jika tidak dapat pengobatan apapun. Itu bisa menghambatkan kau dalam beraktivitas. Kau lihat seberapa pucat wajahmu itu," jelasnya sekali lagi. Kali ini dia menangkup wajah sang pasien. Mereka sangat akrab, pikir Hoseok
Hoseok menutup mulutnya rapat. Apa katanya tadi, kerusakan jantung? Itu masalah serius, kenapa pasien itu keras kepala. Hoseok terus bermonolog dalam hatinya.
"Kau butuh pengobatan, percaya padaku."
"Berhenti mengasihaniku. Kemarin Yoongi hyung, sekarang kau? Aku tidak butuh belas kasihan seseorang!" Pasien itu menolehkan wajahnya membuat tangan sang dokter merenggang pada wajahnya.
"Yoongi hyung?" monolog Hoseok. Dia berbicara tanpa suara.
Tepat saat sang pasien menoleh dapat terlihat jelas wajah sang pasien. Mata Hoseok membuat sempurna. Dia tak percaya itu adalah adiknya. Pegangan pada nampan ditangannya menguat. Dia ingin mendengar lebih jauh.
"Taehyung? Kerusakan jantung?! Yoongi hyung?! A-pa maksudnya?" Lagi, Hoseok bermonolog tanpa suara. Hoseok menggigit bibir bawahnya, dia khawatir. Entah alasan apa tapi hatinya seperti tersambar petir.
"Penyakit itu bisa mengambil nyawamu kapan saja. Tae-"
Prank!
Hoseok tak tahan lagi. Perkataan terakhir teman ibunya menusuk hatinya. Secara tidak sengaja nampan itu terjatuh dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae~
FanficFollow dulu sebelum baca:) "Benci aku seumur hidupmu jauh lebih baik daripada harus melihat kalian menangisi detik-detik kematian ku!" - Kim Taehyung. Senyum kotak yang selalu ia pamerkan kini tertutup rapat dengan wajah damai yang sedari tadi masi...