[2] Kecewa

44.1K 2.3K 18
                                    

Amelia menundukkan kepalanya dalam-dalam tak sanggup menatap kedua orangtuanya yang menatapnya dengan tatapan kecewa.

Mommy-nya orang yang paling kuat pun tak bisa menahan tangisnya. Wanita cantik itu didekap erat oleh daddy-nya.

Video ciuman intim telah tersebar luas di jagat maya. Walaupun ia sudah menghapusnya tetapi tidak sedikit pihak yang sudah menyimpan dan menyebarkannya.

"It's okay honey, aku akan mengurus bajingan itu," ujar pria itu pada istrinya.

"Kenapa ini terjadi pada puteriku mas? Kenapa?!" isaknya pilu.

Amelia berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisnya. Ia tak pernah sanggup mengecewakan kedua orang tuanya. Ini juga kesalahannya. Kenapa dia harus berurusan dengan mantan kekasihnya?

"Biar Amel saja yang menyelesaikannya Dad.. Mom.." ujarnya dengan nafas tercekat.

"Tetaplah di rumah. Kau tak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri," titah Sang Ayah tak terbantahkan.

"Tapi, Amel ingin membantu."

"Amelia menurutlah! Berhenti membantah!"

Amel semakin menundukkan kepalanya. Menahan air matanya yang menggenang di pelupuk. Apapun masalahnya pasti Amel lah sang biang keroknya.

Tidak seperti saudara kembarnya, Mia. Gadis itu selalu mengharumkan nama baik keluarganya dengan prestasi yang ia raih. Bukan eksistensi semata, seperti apa yang selalu ia lakukan.

"Masuk ke kamar!" titah Daddy-nya dengan nada intimidasi.

Amelia segera beranjak dari duduknya. Berlari kecil menaiki tangga diiringi isakan kecil yang keluar dari mulutnya.

Tangisnya sontak pecah setelah pintu kamarnya tertutup. Dia bersandar di depan pintu dengan dada yang sangat sesak. Kemarahan dan kekecewaan yang orang tuanya lontarkan seakan merobek hatinya.

Ia telah melakukan kesalahan fatal. Dari awal memang seharusnya dia tak pernah bertemu dengan pria yang bernama Kenan Efran.

"Aku sudah mempermalukan keluargaku. Aku bukanlah orang yang pantas berada di keluarga ini," isaknya pilu.

Prang!

Suara pecahan kaca terdengar menusuk telinganya. Suaranya berasal dari bawah. Isakan Amelia terhenti. Ia langsung membuka kembali pintu kamarnya melihat apa yang terjadi di bawah.

"Bajingan!" maki Daddy-nya keras.

Bugh!

Seorang pria yang begitu ia kenal dihajar keras oleh Daddy-nya. Dia lah sumber masalah hidupnya, Kenan Efran. Nafasnya seketika tercekat melihat orang itu datang ke rumahnya setelah masalah besar yang ia perbuat. Mau apa lagi pria itu datang kemari?

"Mas sudah mas!" pinta wanita itu seraya menahan lengan suaminya agar tak memukul lagi.

"Aku tak sudi memiliki menantu sepertimu, bajingan!"

"Mas!"

"Diam Sky!" bentaknya benar-benar mengeluarkan amarahnya.

Wanita itu seketika terdiam. Wajahnya pias tak percaya. Amelia pun dibuat kaku melihatnya. Ia tak pernah sekalipun melihat Ayahnya marah besar dengan Ibunya. Dan dialah penyebab Ibunya dimarahi.

Dasar kau anak tak berguna, makinya dalam hati.

Amelia segera menuruni anak tangga.

"Amelia masuk ke kamar!"

Tak mengindahkan perintah Daddy-nya Amelia tetap melakukan apa yang harus ia lakukan.

Pria bajingan itu tersenyum melihat sang pujaan hati menghampirinya. Walaupun wajahnya sudah dipenuhi lebam dan darah.

"Sayang, please marry me! "

Plak!

"Enyahlah kau dari hidupku!"

Pria itu memegang bekas tamparan di pipinya tak percaya.

"Jangan berpikir aku mau menikah denganmu setelah kau menghancurkan seluruh hidupku, impianku, keluargaku!"

"Aku muak melihatmu. Go to the hell! Jangan pernah bermimpi menemuiku lagi!"

Perempuan itu menatapnya dengan berani. Meskipun air matanya tak berhenti menetes. Ia pernah lebih hancur lebih dari ini. Dan orang itu jugalah penyebabnya.


To be continued...

NOT MY EX ✓ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang