"Astaga aku tak percaya ini!!!" seru Mia setelah pintu kamar saudarinya terbuka.
Perempuan itu menunjukkan beberapa foto Amelia dan Kenan sedang bertemu. Berita terkini yang langsung menjadi trending topik seantero Amerika. Amelia hanya menatapnya dengan raut biasa saja. Tak ada rasa terkejut sama sekali. Karena dia sudah menduga wartawan akan memberitakannya cepat atau lambat.
Brak!
Mia menutup pintu dengan keras.
"What is it huh?! Kau menemuinya tadi?! Apa kau sudah gila?! Apa otakmu sudah tak berfungsi?" serunya bertubi-tubi.
Mia menghela nafas kasar. Menatap saudarinya tak percaya. Memijit keningnya frustasi. Berjalan mondar-mandir di satu tempat.
"Kau.. sudah gila.."
"Amelia dan Kenan, pasangan fenomenal yang kini menjadi sorotan publik. Tertangkap basah sedang bertemu di kafe Moca Latte. Mereka diduga sedang berkencan namun karena ada suatu masalah terdapat perdebatan kecil diantara mereka. Berakhir meninggalkan kafe dengan sedikit pertengkaran," ujar Mia membacakan berita sialan itu.
"Kau sadar apa yang kau lakukan?! Apa kau..."
"Mia dengar!" menarik nafasnya pelan lalu menghelanya kecil. Seakan membuang emosi yang sedari tadi ia pendam sendiri.
"Apa?! Kau ingin mengatakan jika itu bukan kau?"
"Mia.."
"Bagaimana jika Mommy dan Daddy mengetahui ini?! Apa kau memikirkan perasaan mereka?"
"Mia dengar!"
"Kau gila!"
"Dengar aku!!" sergahnya lantang. Mia langsung terdiam sejenak.
"Dia tadi melamarku langsung di hadapan Daddy dan Mommy. Dan aku akan segera menikah dengannya."
"What the... Really?!" ujarnya terperangah.
Amelia mengangguk kecil, "Aku akan segera mengakhiri skandal ini."
"Mel, kau tak boleh menikahi pria berengsek itu."
"Lalu aku harus apa?!"
Mia terdiam sejenak. Sebelum kemudian membuka mulutnya lalu menutupnya kembali.
"Kau bisa mengadakan konferensi pers."
"Konferensi pers sudah tak berguna lagi. Mereka sudah melihat videoku. Apa yang harus kukatakan? Mengatakan jika tak ada hubungan apapun diantara kami dan hanya sebuah insiden kecil atau video itu hanya editan semata? Mereka lebih pintar dari kita Mia. Mereka tak bodoh. Dan nyatanya aku memang sudah melewati batas. Aku tak bisa mengelaknya lagi. Aku tak bisa."
"Pria sialan itu yang melewati batas Mel. Dia sudah melecehkanmu! Kau bisa menuntutnya. Kembalikan harga dirimu!"
"Aku sudah tak memiliki harga diri sejak aku.." Amelia terdiam sejenak. Memejamkan matanya erat. Hatinya mencelos pedih jika mengingatnya kembali.
"Setelah apa? Katakan padaku!"
"Nothing."
"Mel! Apa yang kau sembunyikan dariku? Jawab aku!"
"Lupakan! Kau pergilah! Aku butuh ruang."
"Persetan dengan itu! Aku ingin kau jujur padaku. Tak ada rahasia apapun diantara kita, ingat? Kau tak boleh merahasiakan sesuatu dariku. Kita satu jiwa dan akan selalu begitu."
"Aku... Tak bisa mengatakannya sekarang."
Mia menatap kembarannya tak percaya, "Really? Harus berapa lama lagi aku menunggu kejujuranmu? Sampai aku mati dikejar wartawan-wartawan sialan itu?! Apa aku tak boleh mengetahui sedikit saja? Apa aku tak berarti untukmu? Hah, aku tak percaya ini. So, nikmatilah ruang yang kau butuhkan!" ujarnya dengan nada kecewa.
"Mia, aku tak bermaksud."
"Sudah cukup aku memberimu pengertian. Memang sepertinya aku sudah tak berguna lagi di sisimu," ujarnya sebelum keluar dari kamar Amelia dengan rasa kecewa.
"Mia!"
Amelia menatap nanar pintu yang tertutup, "Aku tak ingin kau, Mommy dan Daddy bertambah kecewa," ujarnya lirih hampir tak terdengar.
Ia mengusap air mata yang mengalir tak terbendung. Mengepalkan jemarinya kuat berusaha menahan sakit ketika mengingat memori kehilangan terbesar dalam hidupnya.
"Aku tak punya kekuatan untuk mengatakannya."
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT MY EX ✓ (COMPLETED)
Short StoryKenan Efran, pria yang tak bisa move on dari mantan kekasihnya, Amelia Putri Harrison. Rela melakukan segala cara. Bahkan cara kotor sekalipun ia lakukan demi mendapatkan kembali sang pujaan hati. Start : 1 Oktober 2021 #1 shortstory #5 #12 puisi #4...