7. Pertandingan

320 35 12
                                    

"Oh, jadi tempat tu cuma boleh diduduki Yaya, eh? Dan aku tak boleh?" tebaknya dalam hati dan tersenyum sinis. "Dia ingat aku tak tahu, ke? Heuh."

Boboiboy akui, bahwa dirinya sudah bertindak tidak adil pada orang. Tapi tak apalah, sekali-sekali. Karena bagi Boboiboy, yang boleh duduk di sebelahnya hanyalah sahabat terdekatnya. Seperti saat ini. Yaya yang duduk di sebelah kanan Boboiboy, Fang yang duduk di sebelah kiri Boboiboy, dan Gopal yang duduk di sebelah kiri Fang.

"Apa yang ada kat tote bag kau tu?" tanya Boboiboy yang melihat tas milik Yaya menggembung karena ada isinya.

"Biskot aku," jawab Yaya.

"Ha, apa?!" seru Boboiboy, Fang, dan Gopal terkejut.

Mereka menelan ludahnya ketika mengetahui Yaya membawa biskuit buatannya. Takut akan biskuit Yaya. Bagaimana tidak takut, saat biskuit yang berbentuk cantik molek itu ternyata memiliki rasa yang sangat tidak enak bak kertas ampelas, bahkan bisa membuat orang yang memakannya masuk rumah sakit, seperti ayah Gopal waktu dulu.

"Biar betul, Yaya?!" pasti Fang dengan tatapan horor. Harap-harap Yaya tak memaksa mereka untuk memakan biskuitnya.

"Oi, apesal kau bawa biskot tu?!" pekik Gopal dengan histeris.

Dengan polosnya Yaya bertanya, "Kenapa?"

"Eh?! Erk ...." Seketika Boboiboy, Fang, dan Gopal kikuk, tak tahu harus menjawab apa. Mereka langsung membuang muka dan celingukan ke sana-sini mencari 'jawaban' yang tepat.

Boboiboy mendapat ide. "Eh, Yaya. Gopal kata, tadi kau beli minum. Erk ... kau beli minum untuk kitaorang juga ke? Uh, hehe," ucap Boboiboy dengan cengengesan dan tak enak hati karena berharap dibelikan air oleh Yaya.

Boboiboy tahu, bahwa pertanyaannya itu tidak sopan. Baru saja Yaya duduk, sudah ditanyai beli minum untuknya atau tidak. Tapi mau bagaimana lagi, ia mengajukan pertanyaan itu untuk mengalihkan Yaya agar mereka tak lanjut membahas biskuitnya itu.

"Oh, iya, aku lupa."

'Yes', itulah yang ada di pikiran Boboiboy ketika berhasil mengalihkan Yaya.

Yaya merogoh tasnya dan mengeluarkan beberapa botol minuman air mineral. Sedangkan Boboiboy memandangi Yaya dengan cengengesan.

"Ini untuk kau, Fang, dan Gopal," ucap Yaya memberikan satu-persatu botolnya pada ketiga sahabatnya.

Boboiboy menerima botolnya dan menyalurkan dua botol lainnya pada Fang dan Gopal, karena jarak mereka jauh untuk Yaya jangkau.

"Terima kasih," ucap Boboiboy dan Gopal.

"Heuh, kau terlalu baik, Yaya, bahkan pada orang yang tinggalkan kau tadi," sarkas Fang langsung meminum airnya seraya melirik sekilas ke arah Gopal.

Yaya tertegun, sedangkan yang merasa disindir hanya menampilkan wajah kikuknya.

"Oh, iya. Terima kasih airnya," lanjut Fang yang dibalas anggukkan Yaya.

"Itulah kelebihan, Yaya. Tetap berbuat baik, walau dah dijahati," puji Boboiboy sedikit sinis menatap Gopal.

"Dey, aku tak jahati dia, la!" seru Gopal tak terima. Sedangkan Boboiboy menggerakkan mulutnya membeo Gopal.

"Haish, kau sendiri tadi tinggalkan aku dan Yaya. Kenapa?!" tanya Gopal.

"Itu sebab Fang paksa aku untuk jalan lebih awal ke lapangan," jawab Boboiboy melirik sekilas ke arah Fang, seolah menyalahkannya.

"Ish, aku pula!" sahut Fang tak terima.

"Iyelah. Kan, tadi kau yang tarik-tarik tangan aku seenaknya!"

Rentang Masa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang