11. Inkarnasi atau Abadi?

332 32 38
                                    

Gopal menoleh ke arah Fang, lalu memperhatikannya sebentar. Tiba-tiba muncul sebuah ide di otak Lelaki Kumaran itu. "Ha, aku tahu!" batinnya.

"YING!" teriak Gopal sambil melambai-lambaikan tangannya kepada orang yang dia panggil, yang tak lain dan tak bukan ialah orang yang mirip dengan Ying tadi.

"Heh?!" sahut Boboiboy, Fang, dan Yaya tersentak kaget langsung menatap Gopal tak percaya. Bahkan bukan mereka saja yang menatap Gopal, tetapi orang-orang yang ada di kantin pun ikut menoleh ke arah pria bertubuh gempal itu dengan tatapan heran dan aneh. Seketika itu juga Gopal menjadi pusat perhatian.

"Sini, Ying!" teriak Gopal masih dalam posisi melambai-lambaikan tangan. Dengan panik, ketiga sahabatnya menoleh ke arah orang yang sedang dipanggil Lelaki Kumaran itu, lalu kembali menoleh ke arah Gopal.

"Weh, apa yang kau buat tu, Gopal?!" panik Boboiboy.

Gopal menoleh ke arah ketiga sahabatnya. "Apa? Korang kan, penasaran dia tu benar Ying atau bukan. Jadi, aku panggil dia, lah. Tak salah, kan?" tanya Gopal dengan polos sukses membuat ketiga sahabatnya sweatdrop dan menepuk dahi.

"Ish, bukan macam tu lah!" geram Yaya.

"Kat sini ada ramai orang. Kau tak malu teriak-teriak macam tadi?!" kesal Boboiboy.

Lelaki Kumaran itu mengedikkan bahu tanda tak peduli. "Yang penting, rasa penasaran ni akan terbalas." Gopal pun kembali memanggil nama Ying dan melambaikan tangan membuat ketiga sahabatnya jengah.

Boboiboy menoleh ke sekitar. Terlihat di matanya, orang-orang menatap dirinya dan ketiga sahabatnya dengan tatapan aneh sambil sesekali mereka berbisik dan mentertawakan, namun ada juga yang tidak peduli dan lebih memilih lanjut menyantap makanannya.

"Alamak," bisik Boboiboy sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya karena merasa malu dengan tingkah sahabat gempalnya.

Fang meringis geram. "Ish, budak nii, buat malu je!" gumam Fang menutupi matanya dengan telapak tangan kanannya karena dirinya pun ikut malu.

Rusaklah sudah reputasi Boboiboy, Fang, dan Yaya akibat kelakuan absurd Gopal yang tidak pandang tempat.

"Ck, kenapa dia tak nak tengok kat aku?!" kesal Gopal berkacak pinggang kala orang yang ia panggil tak kunjung menoleh padanya.

"Sudahlah tu, Gopal. Tak elok teriak-teriak kat kantin orang," nasihat Yaya.

"Kau tak penasaran dengan dia?" tanya Gopal. Gadis serba pink itu pun menundukkan kepalanya dan menggigit bibir bawahnya pertanda dia sedang bimbang. "Ha, penasaran pun!"

Yaya segera mendongak. "Eh, bukan ... macam tu," ucap Yaya dengan nada ragu.

Yaya akui, bahwa dirinya juga memang penasaran dengan orang yang mirip Ying itu, tapi entah kenapa ada perasaan ragu saat ingin mengetahuinya.

Gopal menghela napas, lalu netranya kembali beralih pada orang yang ia panggil tadi. Lelaki Kumaran itu melihat 'Ying' sedang sendirian, tidak dikerumuni orang-orang seperti tadi. "Ying!" panggilnya sekali lagi dan membuat ketiga sahabatnya membelalakkan mata masing-masing. Baru saja bernapas lega karena Gopal sudah diam, tapi sekarang dia malah berulah lagi. Memang dasar anak tidak tahu malu.

Dengan perlahan dan perasaan ragu, Boboiboy, Fang, dan Yaya pun menolehkan kepalanya ke arah objek yang sedang dipanggil oleh Gopal. Tampak objek itu menoleh ke arah mereka, ralat, lebih tepatnya ke arah Gopal. Seketika mereka, terkecuali Gopal, menelan ludah masing-masing. Entah kenapa mereka merasa takut seperti ini. Padahal tidak ada yang membuat mereka takut seperti ujian matematika, dosen killer, mencatat materi lima bab sekaligus, atau penjahat yang akan menembak mereka.

Rentang Masa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang